[GMNI] Pernyataan Sikap GmnI Cabang Bogor, aksi bersama GmnI, Kammi, Hmi, PMRI, IMM pada tanggal 2 Oktober 2002

gmni@polarhome.com gmni@polarhome.com
Wed Oct 2 23:24:09 2002


PERNYATAAN SIKAP*
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GmnI) Cabang Bogor
MERDEKA!!!
Salah satu kebijakan yang ditinggalkan oleh
pemerintahan Soeharto adalah kesepakatan pelaksanaan
Perdagangan Bebas dikawasan Asia Tenggara (AFTA, Asean
Free Trade Area) yang akan dimulai Januari 2003. AFTA
merupakan salah satu dari proses menuju pelaksanaan
Perdagangan Bebas untuk kawasan Asia Fasifik.
Perdagangan Bebas adalah sebuah sistem ekonomi antar
negara disuatu kawasan untuk memberikan kebebasan
dalam eksport-import barang dan jasa tanpa bea/pajak.
Tetapi Perdagangan Bebas akan mempengaruhi situasi dan
kondisi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan
Pertahanan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM) di kawasan
tersebut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
yang letaknya strategis dalam semua aspek, akan selalu
'diincar' oleh kapitalisme global untuk dijadikan
tempat produksi yang murah dan pangsa pasar. Negara
Kapitalisme Global punya kepentingan menciptakan
kondisi realitas masyarakat yang tergantung pada pihak
luar.
Realitas rakyat Indonesia pada saat ini, keterpurukan
dalam ekonomi, hukum dan sosial budaya yang mengacu
pada kondisi politik yang belum menentu dan tidak
berpihak pada rakyat kecil, maka bangsa indonesia
secara utuh tidak dapat memasuki era perdagangan bebas
tersebut.
Kemampuan Sumber Daya Manusia yang dikwatirkan tidak
dapat bersaing dengan SDM dari negara lain akan
menyebabkan bangsa indonesia menjadi budak di negeri
sendiri, karena sistem pendidikan di negeri ini tidak
berbasiskan pengembangan ekonomi mandiri atau biasa
disebut berdikari dalam bidang ekonomi. Kondisi
politik nasional yang tidak jelas dan cenderung di
pengaruhi oleh kepentingan Negara Asing menunjukkan
kepada kita bahwa kita belum berdaulat dalam bidang
politik. Sosial Budaya yang menjadi salah satu
identitas sebuah bangsa, sudah terkontaminasi oleh
sosial budaya dari negara luar sehingga menciptakan
mental-mental yang tidak punya sikap patriotisme dan
sikap bangga sebagai bangsa indonesia (Berkepribadian
dalam bidang budaya). 
sosialisasi ditingkatan segenap seluruh lapisan
masyarakat sangat minim, sehingga rakyat belum
mengerti apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana akan
dilaksanakannya AFTA tersebut. Begitu juga dengan
hasil teknologi yang dimiliki oleh bangsa indonesia
tidak dapat bersaing dari mutu dan jumlah dengan hasil
teknologi bangsa lain, sehingga rakyat indonesia yang
sudah mengadopsi budaya pragmatisme akan lebih
cenderung memakai (konsumsi) produk luar negeri yang
harganya murah dan kualitas dapat terjamin.
Oleh karena beberapa dasar pemikiran diatas kami dari
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Bogor,
mengambil sikap ;
1. Menolak pelaksanaan AFTA januari 2003 dan meminta
kepada pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan
pelaksanaan AFTA tersebut.
2. Ciptakan dan Kobarkan kembali semangat
'kemandirian' atau berdikari dalam bidang ekonomi pada
setiap insan bangsa indonesia. serta sikap bangga
sebagai bangsa indonesia yang mencintai produk dalam
negri.
3. Peningkatan kuallitas pendidikan yang siap mandiri
dan siap untuk memasuki era globalisasi.
4. Tegakkan dan budayakan Hukum untuk menciptakan
stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat, agar
dikemudian hari disaat menghadapi era globalisasi kita
sudah punya landasan budaya hukum yang jelas.

Merdeka!!!
Bogor, 2 Oktober 2002


*DI BACAKAN PADA aksi bersama ; GmnI(Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia), Kammi(kesatuan aksi mahasiswa
muslim indonesia), hmi-mpo (Himpunan Mahasiswa Islam),
ikatan mahasiswa muhammadiah(IMM), pmkri(Perhimpunan
mahasiswa katholik republik indonesia) 

**diketik kembali oleh vayireh sitohang (Ketua GMNI
CABANG BOGOR)

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com