[GMNI] [Nasional] US Military Bases in North Sulawesi

gmni@polarhome.com gmni@polarhome.com
Thu Sep 5 20:48:01 2002


-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
STOP Exodus TKI !!  STOP Exodus bangsa kita  !!   STOP Exodus TKI !!
-----------------------------------------------------------------------
Datum:Thu, 5 Sep 2002 15:29:07 +0200 (MEST)
Von: WAHANA <wahana@centrin.net.id>
-------------------------------------------

"Bagaimana kasus di bawah ini bisa terjadi?  
Ataukah nekad atasnama otonomi daerah ataukah diam diam ada instansi atasan yang 
diam diam mendukungnya? Demikian diantara banyak pertanyaan kalangan umum. 

(redaksi Wahana)

BITUNG PANGKALAN AS YANG BARU DI ASIA TENGGARA

AS Bangun Pelabuhan Kapal Perang di Bitung, Sulawesi Utara

Benarkah bangsa Indonesia saat ini tertidur, wakil rakyat di DPR c.q. Komisi
I DPR tidak pernah mengungkapkan kepada rakyat Indonesia persoalan pelabuhan
Bitung, Sulawesi Utara, untuk fasilitasi kapal-kapal perang Amerika Serikat,
proyek fasilitas militer Angkatan Laut AS menelan biaya 3 triliun rupiah dan
siap beroperasi tahun 2005. Kongres AS merekomendasikan setuju. Selengkapnya
redaksi Bendera Buruh mengutip dari Republika On-line dan disiarkan luas di
internet oleh Mailing List Nasional

Walikota Bitung, Sulawesi Utara, Milton Kansil, dan konsultan asal AS,
Vincent A Lacelly, menandatangani kesepakatan untuk membangun pelabuhan bagi
kapal-kapal perang AS. Penandatanganan berlangsung di Bitung, Sabtu, 31
Agustus 2002. Proyek pembangunan fasilitas militer tersebut menelan biaya
Rp 3 triliun, dan sudah siap dioperasikan pada 2005. Acara penandatanganan
disaksikan Atase AL AS untuk Indonesia, Rick Marthines. Pembangunan
pelabuhan bagi kapal-kapal tempur AS di tanah air itu melibatkan 2.500
pekerja lokal serta 250 pekerja AS. Konsultan proyek, Lacelly, mengatakan
bahwa Bitung dipilih karena lokasinya yang sangat strategis. Secara
geografis, Bitung sangat cocok untuk berlabuh kapal-kapal perang AS yang
wira-wiri dari Lautan Pasifik menuju Kawasan Teluk.

Ia mengatakan, pemerintah AS dan Kongres juga telah memberikan
persetujuannya bagi pembangunan proyek itu. Semula, proyek itu akan dibangun
di Guam, tapi kemudian digeser ke Bitung. Ia menambahkan, pembangunan
fasilitas pelabuhan bagi kapal-kapal perang AS itu akan dibangun mulai 1992
silam. Tapi tertunda akibat ditutupnya beberapa pangkalan militer AS di
Filipina, di Subic dan Clark. Menurut Marthines, AS selama 10 tahun terakhir
terus mencari tempat yang dianggap paling cocok untuk membangun fasilitas
berlabuh bagi kapal-kapal perangnya. Nantinya, fasilitas di Bitung itu akan
menjadi pusat perbaikan bagi kapal-kapal perang dan kapal-kapal komersial
beberapa negara: AS, Eropa, Jepang, Australia, dan Indonesia.
Walikota Bitung, Kansil, mengatakan keberadaan fasilitas pelabuhan di Bitung
itu diharapkan dapat mendongkrak ekonomi warga setempat.

Sementara itu, media elektronik Metro TV Jakarta dalam siarannya beberapa
hari yang lalu Bendera Buruh mengutip di Manila Filipina dideklarasikan
Aliansi Anti Imperialisme Amerika Serikat dan dilakukan tepat di depan
kantor Kedutaan Besar AS di Manila. Para aktivis-aktivis yang datang di
Manila dari berbagai kalangan Asia menyatakan momentum 11 November akan
dijadikan hari Anti Imperialisme Amerika Serikat di negerinya masing-masing
(para aktivis).


Jakarta, 6 September 2002
Redaksi Bendera Buruh / Labor Flag
-----

KARAKELANG-SANGIHE TALAUD ISLAND RENTED TO U.S. FOR MILITARY BASE

Jakarta - August 2, 2002 (Labor Flag) Labor Flag publishes and quotes the
Jakarta edition of Suara Metro dated July 22-28, 2002, as follows: "The
local government of Sangihe-Talaud Regency in North Sulawesi Province
supported by its society insists to let U.S. rents the Karakelang Island as
its military base. The resolution of the local government is reflected in
the statement of the Head of Sangihe-Talaud Regency, Aris J.T. Makaminan,
last week in Tahuna, Sangihe-Talaud.

Makaminan will go to Jakarta to meet Manuel Kasiepo, Minister of Eastern
Indonesia Development Acceleration. Makaminan, who is also the chairman of
local chief board (DPD) of Golkar Party in Sangihe-Talaud Regency, says that
he will try to insert the determination of Sangihe-Talaud people to let
Karakelang Island be rented as the U.S. military base in Southeast Pacific
region as the discussion agenda of the First Committee of the Parliament in
Jakarta.

**** 

In the Phillipines and Japan, local people adamantly fight and protest
against the existence of the U.S. military base. Early October 1965 in
Indonesia, the Anti-Foreign Military Base International Conference (KIAPMA)
was once held by the Committee of Indonesia Peace, the Youth Front
(Organization of United Youth), PPMI (Organization of United Students), and
the Indonesian Youth Students Organization, supported by the National Front.



Bonnie Setiawan
Institute for Global Justice (IGJ)
Jl. Diponegoro 9
Menteng, Jakarta Pusat 10310
Indonesia
Ph. 62-21-331153
Fax. 62-21-3913956
www.globaljust.org

-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-f:http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
------------------Mailing List Nasional----------------------