[GMNI] Email Berita : AC Manullang: Tiga Jenderal Datang Minta Stop Komentar soal SBY

gmni_diy at yahoo.com gmni_diy at yahoo.com
Tue Aug 17 14:41:03 CEST 2004


Berikut kiriman berita dari teman Anda yang beralamat di:
gmni_diy at yahoo.com
----------------------------------------
Pesan Pengirim : 
bahan diskusi intensif kawan*
----------------------------------------

Selasa, 17 Agustus 2004 13:43 WIB

AC Manullang: Tiga Jenderal Datang Minta Stop Komentar soal SBY



*** Dr AC Manullang, mantan pejabat intelijen mengaku didatangi tiga
jenderal dan memintanya untuk tidak memberikan komentar yang dinilai
merugikan pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK).

Manullang, mantan Direktur Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
mengungkapkan hal itu kepada wartawan di Jakarta, Senin.

"Saya diberitahu agar tidak memberi komentar lagi. Komentar saya
dianggap merugikan SBY," kata Manullang.

Namun, doktor sosiologi politik lulusan Universitas Mainz, Jerman itu
menolak permintaan tersebut dan bersikukuh terus memberi komentar sejauh
ia mengetahui fakta-faktanya.

Ketika didesak siapa orang SBY yang mendatanginya, Manullang hanya
terkekeh sembari meminta menanyakan ke orang dekatnya yang ketika itu
juga ikut pertemuan di Ambhara.

"Ada tiga jenderal yang mendatangi Pak Manullang. Dua orang sudah
purnawirawan dan seorang lagi masih aktif," kata orang tersebut.

Menurut Manullang, dirinya memahami mengapa pernyataannya di media massa
membuat orang-orang dekat SBY seperti kebakaran jenggot, karena khawatir
informasi yang negatif mengenai SBY bisa membuat SBY tidak memperoleh
dukungan siginifikan dari kelompok Islam.

Lebih jauh dia mengaku, pernyataannya di media massa juga memperoleh
tanggapan dari sejumlah koleganya di luar negeri, seperti dari Eropa,
Asia maupun Amerika.

Menanggapi hal itu, salah satu anggota tim sukses SBY, Meyjen TNI (purn)
Sjamsir Siregar membantah adanya jenderal yang mendatangi Manullang dan
memintanya berhenti berkomentar.

"Tidak benar ada orang-orang SBY memintanya stop berkomentar. Kalau
betul sebutkan namanya, jangan hanya berkoar saja," kata mantan Kepala
Badan Intelijen ABRI itu.

Sjamsir berpandangan, tudingan yang disampaikan Manullang bahwa SBY
memperoleh bantuan dana dari AS hanyalah untuk mencari sensasi belaka.

"Darimana itu dia tahu bantuan-bantuan. Sebutkan dong bukti-buktinya dan
beberkan kepada publik. Jangan sekedar omong yang justru mengarah kepada
fitnah," katanya.

Dengan nada tinggi Sjamsir menolak adanya sumbangan tersebut, bahkan SBY
tidak pernah menerima satu sen pun bantuan dari AS.

Konspirasi

Beberapa waktu lalu, saat mengunjungi Kantor Berita ANTARA, SBY kepada
ratusan wartawan membatah isu-isu miring yang menerpa dirinya, termasuk
memperoleh bantuan dana AS.

"Sepertinya ada konspirasi yang kuat untuk menekan capres SBY," ujarnya.

Menurut dia, keinginan rakyat untuk memilih SBY sebagai presiden
mendatang tidak akan terbendung, karena kalangan rakyat bawah sudah
jenuh menjadi sapi perahan bagi kepentingan segelintir elite.

"Elite politik tidak pernah menyuarakan kepentingan negara dan bangsa
tetapi lebih kepentingan pribadi dna kelompoknya," kata Sjamsir.

Seperti diketahui, sejumlah media nasional maupun lokal belum lama ini
melansir analisa AC Manullang yang, antara lain, mengatakan AS melalui
CIA, mendukung capres dari militer. Alasannya, karena militer dianggap
mampu menjalankan 'grand strategy global' memberantas terorisme.

"Sipil dianggap tidak mampu menindak tegas kelompok Islam radikal, yang
oleh Amerika disebut sebagai geng teroris di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) BI
mensinyalir adanya dana jutaan dolar AS yang masuk ke salah satu
pasangan capres-cawapres.

Menurut catatan MIOL Kepala Staf TNI AS (KSAD) Jenderal Riamizard
Ryacudu juga pernah mengingatkan bahwa puluhan ribu agen intelijen asing
tersebar di seluruh pelosok Tanah Air menjelang Pemilu 2004. (Ant/Her/O-


----------------------------------------
Sumber: Media Indonesia Online
<http://www.mediaindo.co.id/beritakhusus.asp?Id=5054> 

Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved 
-------------- next part --------------
An HTML attachment was scrubbed...
URL: http://www.polarhome.com/pipermail/gmni/attachments/20040817/65f7840c/attachment-0001.html


More information about the GMNI mailing list