[GMNI] berita rakornas
A Hafid
aa_hafid at yahoo.com
Tue Aug 31 00:14:45 CEST 2004
RADAR MADURA Selasa, 31 Agt 2004
--------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 31 Agt 2004
Tak Keluarkan Sikap Politik
Soni: Kami Menjaga Independensi dan Ketuhan Organisasi
BANGKALAN - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berakhir
kemarin. Rakornas yang berlangsung selama empat hari
itu, tidak menghasilkan sikap politik.
GMNI menyatakan tidak ingin mendukung salah satu
capres dalam pilpre sputaran ke II nanti. "Keputusan
final Rakornas, pilpres putaran kedua nanti, GMNI
tidak akan memberikan dukungan kepada siapapun," tegas
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Presidium GMNI, Soni T.
Danaparamita dalam jumpa pers hasil rekomendasi
Rakornas I GMNI di Aula MAN Bangkalan, kemarin.
Soni mengakui, saat pemilu legislatif lalu, GMNI
memang melakukan gerakan awasi pemilu. Pada pilpres
putaran pertama, melakukan gerakan selamatkan
pemerintahan sipil. Namun, pada pilpres kedua, sikap
GMNI sudah final: tidak memberikan dukungan pada siapa
pun.
Selain menjaga independensi GMNI, jelasnya, sikap
tersebut dilakukan untuk menjaga keutuhan organsisasi.
Alasannya, menjelang pelaksanaan pilpres putaran
kedua, banyak wacana yang berkembang di masing-masing
cabang GMNI.
"Sama sekali tidak ada keinginan, serta tidak ada satu
sikap yang secara khusus mendukung salah satu capres.
Sikap politik ini memang mengalami perdebatan cukup
panjang. Hal ini menjadi salah satu sebab pelaksanaan
Rakornas I GMNI molor sehari," tuturnya.
Ditegskan, sikap akhir itu diambil agar GMNI tidak
ingin hancur. Dan, GMNI tidak ingin bubar hanya karena
menyikapi pemilihan presiden secara langsung. Tapi,
bukan berarti tidak ada komitmen dari organisasinya
dalam proses kebangsaan dan kenegaraan. "GMNI
menyatakan sikap selamatkan negara dari kapitalisme
global adalah satu hal yang cukup besar," tandasnya.
Ketika disinggung pengidentikan GMNI dengan PDI
Perjuangan, dengan tegas Soni mengatakan, GMNI bukan
bagian PDI Perjuangan. "Itu hanya anggapan masyarakat
saja. Mungkin masyarakat melihatnya dari lambang GMNI
yang juga banteng," kilahnya.
Tekait isu loka, GMNI dengan bulat menolak pembangunan
PLTN di Madura. Keputusan tersebut menjadi salah satu
rekomendasi Rakornas I yang diikuti 40 cabang se
Indonesia tersebut.
"GMNI menolak pembangunan PLTN Madura dan Muria (Jawa
tengah). Untuk di Madura, cabang-cabang GMNI Pamekasan
serta Bangkalan akan memberi suport gerakan," kata
Soni.
Sebelum diangkat menjadi isu lokal, terang aktivis
kelahiran Banyuwangi ini, kader-kader GMNI sudah
bergabung dengan elemen lain untuk menolak PLTN.
Namun, dalam Rakornas I, isu lokal itu sengaja
diangkat untuk dibahas khusus dalam sebuah komisi
hingga menjadi sebuah rekomendasi organisasi.
Apakah GMNI siap mengangkat masalah PLTN menjadi isu
nasional? Soni mengatakan, langkah itu sudah dimulai.
Hal tersebut dilakukan ketika aktivis AM2PN (Aliansi
Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir) melakukan gerakan
ke Jakarta. Termasuk menemui KH Abdurrahman Wahid di
PB NU, serta mendatangi Walhi.
"Kita (GMNI, Red) bergabung bersama masyarakat yang
menolak PLTN. Sekarang tinggal melanjutkan intensitas
gerakan supaya lebih konkret lagi," kata Soni.
Selain itu, GMNI juga merekomendasi mengenai isu
kapitalisme global. Sebab, sekarang kapitalisme global
sudah masuk dalam sendi kehidupan masyarakat. "Kita
juga menganggap pentingnya penyelamatan negara dari
kapitalisme global," tandas Soni didampingi Pengurus
GMNI Korda Jatim, Dasuki Rahmad, serta beberapa ketua
cabang GMNI lain se Indonesia. (tra)
__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers!
http://promotions.yahoo.com/new_mail
More information about the GMNI
mailing list