[GMNI] kirim tulisan (ttg BBM benarkah pemerintah mengeluarkan subsidi BBM selama ini?)

Andrew Yuen andrewyuen at spymac.com
Sun Jan 2 12:36:39 CET 2005


Mau tanya sedikit jika boleh..
dimana letak perhitungan cost of risk nya? lantas alokasi social cost sepanjang proses produksi
dan distribusi berlangsung. belum lagi cost untuk pencemaran lingkungan.
tentunya proses ini tidak sesederhana antara tukang nasi goreng menjual nasi goreng bukan? dan
pastinya banyak pihak yang harus terlibat. tidak mungkin pertamina membeli minyak mentah lantas 
mengolah, mengangkut, mendistribusi, sampai pada SPBU dan tiba di konsumen. 
nah, dari hitungan tersebut, saya khawatir.. 10 USD per barrel itu memang memberatkan kita.

Semoga litbang PDI Perjuangan lebih cermat mengamati proses ini. sehingga output dari kajian
di litbang berupa informasi tidak lantas malah menyesatkan dan provokatif.

salam prihatin untuk petaka yang melanda negeri tercinta ini..

a yuen


>
>
>Benarkah pemerintah mengeluarkan subsidi untuk BBM selama ini? Benarkah saat ini pemerintah 
mencabut subsidi BBM?
> 
>Pemerintah itu tidak pernah mengeluarkan uang (subsidi) untuk membiayai kebutuhan BBM rakyat. 
Justru selama ini pemerintah mendapatkan untung (surplus) dari penjualan BBM . Bahkan seberapa 
tinggi pun harga minyak dunia, tidak akan ada pengeluaran uang sama sekali oleh pemerintah untuk 
memenuhi kebutuhan BBM rakyat.
> 
>Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut:
> 
>Minyak mentah terdapat di dalam perut bumi Indonesia sehingga Indonesia tidak perlu 
mengeluarkan uang ( 0 rupiah) untuk membeli minyak mentah seperti negara-negara lain.
> 
>Pemerintah hanya mengeluarkan biaya penyedotan, pengilangan sampai pengangkutan ke pompa-pompa 
bensin. Biayanya adalah sebagai berikut:
> 
>Rumus:
>- Biaya penyedotan/pemompaan              Rp X/liter
>- Biaya pengilangan/pemrosesan             Rp Y/liter
>- Biaya pengangkutan ke pompa bensin   Rp Z/liter
> 
>Rp X + Rp Y + Rp Z = 540/liter
> 
>Dasar perhitungannya:
>Ketiga macam biaya tersebut sebesar 10 dollar AS per barrel (sebagai rule of thumb)
> 
>1 barrel        = 159 liter
>1 dollar AS   = Rp 8.600
>Biaya penyedotan, pengolahan dan pengangkutan:
>(10X8.600) : 159 = 540/liter
> 
>Dari biaya itu kemudian pemerintah menetapkan harga jual sebagai berikut:
>Pertamax                      Rp 1.850/liter
>Pertamax plus               Rp 2.450/liter
>Pertamax plus               Rp 2.750/liter
> 
>Kita tidak mengetahui volume penjualan rata-rata. Maka dalam gambar diambil hasil penjualan 
tunai oleh Pertamina sebesar Rp 2.000/liter
> 
>Jadi pemerintah sebenarnya tidak mengeluarkan subsidi, justru memperoleh untung sebesar 
1.460/liter (Rp 2.000 – Rp 540).
> 
>Sumber: Litbang PDI Perjuangan__________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
>http://mail.yahoo.com 



More information about the GMNI mailing list