<DIV>SELAMAT ATAS KEMBALINYA KADER - KADER PROGRESIF MARHAENIS. YANG SELALU SIAP MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN ZAMAN TERUTAMA AKTUALISASI PEMIKIRAN - PEMIKIRAN PROGRESIF TERSEBUT DALAM MENYINGKAPI SITUASI NASIONAL YANG TERJADI SAAT INI DIBUMI PERTIWI SAAT INI. </DIV>
<DIV>KAMI SANGAT BANGGA DENGAN DIKELUARKANNYA SIKAP POLITIK PRESIDIUM YANG MENENTANG KEMBALINYA REZIM MILITER DAN ORBA KE PANGGUNG POLITIK FORMAL. WALAPUN KESANNYA SEDIKIT TERLAMBAT DIBANDING DENGAN GERAKAN - GERAKAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH KADER - KADER GMNI DITINGKATAN DAERAH.<BR><BR><B><I>presidium gmni <presidium_gmni@yahoo.com></I></B> wrote:</DIV>
<BLOCKQUOTE class=replbq style="BORDER-LEFT: #1010ff 2px solid; MARGIN-LEFT: 5px; PADDING-LEFT: 5px"><BR>PRESIDIUM GmnI<BR>Sekretariat : Jalan Pulo Lio 23 A Kawasan Industri<BR>Pulogadung, Jakarta Timur 021. 4615441 <BR>email: presidium_gmni@yahoo.com<BR><BR><BR>PERNYATAAN SIKAP<BR>tentang<BR>KEPEMIMPINAN NASIONAL<BR><BR>SELAMATKAN PEMERINTAHAN SIPIL !!!<BR><BR><BR>MERDEKA ! ! !<BR>GMNI JAYA ! ! !<BR>MARHAEN MENANG ! ! !<BR><BR><BR>Rakyat Indonesia saat ini dihadapkan pada situasi yang<BR>sangat penting dan bersejarah bagi kelangsungan<BR>kehidupan demokrasi. Proses pergantian kepemimpinan<BR>nasional saat ini dilakukan secara langsung untuk<BR>memilih anggota Legislatif maupun memilih Presiden dan<BR>Wakil Presiden. Proses transisi kepemimpinan nasional<BR>ini harus dikawal seluruh elemen rakyat agar tidak<BR>diselewengkan oleh kekuatan-kekuatan anti demokrasi<BR>dan anti reformasi. Proses transisi kepemimpinan<BR>nasional ini harus menuju pada situasi yang progressif<BR>bagi
perkembangan demokrasi. <BR>Setelah 5 April 2004 yang lalu Rakyat Indonesia telah<BR>berbondong-bondong memilih wakilnya di DPR, DPRD dan<BR>DPD, maka sebentar lagi rakyat Indonesia akan kembali<BR>menggunakah hak politiknya untuk memilih Presiden dan<BR>Wakil Presiden secara langsung. Proses ini lah yang<BR>sekiranya sangat penting untuk kita cermati sebagai<BR>sebuah proses yang akan menentukan kemana arah bangsa<BR>ini kedepan.<BR>Selama 32 tahun lebih rakyat tidak pernah ditunjukkan<BR>sistem pergantian kepemimpinan nasional yang<BR>demokratis. Orde Baru dengan militer sebagai mesin<BR>politiknya sangat mencengkeram kehidupan politik<BR>rakyat. Partai-partai politik seakan-akan hanya<BR>menjadi boneka politik Jenderal Soeharto untuk<BR>melanggengkan kekuasaan sebagai presiden. Berbagai<BR>macam intimidasi politik dilakukan baik secara<BR>langsung ataupun tidak langsung terhadap rakyat yang<BR>menginginkan perubahan politik. <BR>Atas hal tersebutlah maka rakyat Indonesia
melakukan<BR>perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Orde Baru pada<BR>tahun 1998 yang dipelopori oleh mahasiswa. Mahasiswa<BR>bersama rakyat menginginkan perubahan politik untuk<BR>mengganti kepemimpinan nasional dengan menumpas<BR>kekuatan Orde Baru yang anti Demokrasi. <BR>Akan tetapi, ternyata kekuatan-kekuatan Orde Baru<BR>belum sepenuhnya hancur dari republik ini. Kekuataan<BR>Orde Baru ini terus berupaya merebut kembali kekuasaan<BR>yang selama ini telah mereka miliki. Antek-antek Orde<BR>Baru dengan liciknya memunculkan kembali tokoh-tokoh<BR>lama dengan membuat wadah-wadah baru melalui<BR>partai-partai politik. Militer yang dulu menjadi mesin<BR>politik Orde Baru kini bergerak kembali dengan<BR>menempatkan para purnawirawannnya ke partai-partai<BR>politik untuk menjadi anggota legislatif. Bahkan<BR>beberapa mantan jenderal, yakni Wiranto dan Susilo<BR>Bambang Yudhoyono kini mencalonkan diri menjadi Calon<BR>Presiden dan Wakil Presiden untuk pemilihan Presiden 5<BR>Juli 2004
mendatang.<BR>Jenderal-jenderal yang ingin berkuasa adalah ancaman<BR>serius bagi demokrasi di Republik ini. Demokrasi hanya<BR>bisa dijalankan oleh kekuatan-kekuatan sipil yang pro<BR>demokrasi. Untuk itu seluruh kekuatan sipil harus<BR>segera merapatkan barisan untuk membendung kekuatan<BR>Orde Baru dengan jenderal-jenderalnya yang ingin <BR>berkuasa kembali. Tidak akan ada demokrasi bila<BR>militer berkuasa kembali di Republik ini. <BR>Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai<BR>salah satu kekuatan sipil demokratik menyadari akan<BR>ancaman terhadap demokrasi dengan munculnya<BR>kekuatan-kekuatan militer dan Orde Baru yang fasistik.<BR>Untuk itu, kami Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional<BR>Indonesia ( GMNI ) menyatakan sikap :<BR>1. Menolak Calon Presiden dan Wakil Presiden yang<BR>berlatar belakang militer<BR>2. Menyerukan kepada seluruh Rakyat Indonesia sebagai<BR>pemilik sah Republik ini untuk tidak memilih Calon<BR>Presiden dan Wakil Presiden yang berasal dari
militer<BR>3. Menuntut pemerintah untuk segera mengadili Jenderal<BR>Soeharto atas kasus-kasus korupsi dan<BR>pelanggaran-pelanggaran berat HAM.<BR>4. Menyerukan kepada seluruh kekuatan sipil untuk<BR>segera merapatkan barisan, bersatu membentuk<BR>pemerintahan sipil demi terwujudnya civilian supremacy<BR>sebagai salah satu prasyarat demokrasi. <BR><BR>Demikian pernyataan sikap ini, sammenbundelling van<BR>alle revolutionare krachten.<BR><BR>SELAMATKAN PEMERINTAHAN SIPIL !!!<BR><BR>MERDEKA ! ! !<BR>GMNI JAYA ! ! !<BR>MARHAEN MENANG ! ! !<BR><BR>Jakarta, 07 Mei 2004<BR><BR>PRESIDIUM<BR>GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA <BR>(GMNI)<BR><BR><BR><BR><BR>SONNY T. DANAPARAMITA<BR>Sekretaris Jenderal<BR><BR><BR><BR>Cp :<BR>Sonny ( 08155908225 )<BR><BR><BR><BR><BR><BR>__________________________________<BR>Do you Yahoo!?<BR>Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs <BR>http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover <BR>_______________________________________________<BR>GMNI
mailing list<BR>GMNI@polarhome.com<BR>http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/gmni</BLOCKQUOTE><p>
                <hr size=1><font face=arial size=-1>Do you Yahoo!?<br><a href="http://pa.yahoo.com/*http://us.rd.yahoo.com/hotjobs/hotjobs_mail_signature_footer_textlink/evt=23983/*http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover">Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs </a>