[Karawang] Kwik: Indonesia Sudah Dapat Hidup Tanpa IMF
akang
karawang@polarhome.com
Sun Aug 11 18:00:03 2002
Minggu, 11 Agustus 2002
Kwik: Indonesia Sudah Dapat Hidup Tanpa IMF
SURABAYA -- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Kwik
Kian Gie kembali mengeluarkan pernyataan kritis. ''Indonesia saat ini sudah
dapat hidup tanpa tergantung kepada IMF,'' katanya di Surabaya, Sabtu
(10/8).
Berbicara dalam Forum Komunikasi Tionghoa XVII bertajuk 'Sarasehan Bersama
Kwik Kian Gie' yang dihadiri sekitar 1.000 orang Tionghoa, Kwik mengatakan,
Indonesia dahulu memang membutuhkan IMF. ''Sekarang IMF sudah tidak
dibutuhkan.''
Menanggapi rekomendasi ST MPR 2002 yang menyarankan pemerintah
agar memutus kontrak dengan IMF pada 2003, Ketua DPP PDIP itu
mengemukakan bahwa dana IMF itu sekarang mencapai 10 milyar dolar AS.
''Kita sendiri punya simpanan di BI hingga 18 milyar dolar. Jadi, kalau
dana IMF itu kita abaikan, kita masih dapat hidup,'' tegasnya.
Untuk kesekian kalinya dia menyatakan, ''Indonesia tak butuh dana IMF
karena dana itu sendiri tak boleh dipakai. dana itu dikelola Bank Indonesia
(BI) sebagai cadangan.''
Tentang kemungkinan adanya isolasi dari dunia internasional, Kwik
menepisnya dengan mengatakan hal itu tak mungkin dilakukan.
''Negara-negara yang tergabung dalam CGI dan Jepang, misalnya, saya
yakin tidak akan meninggalkan Indonesia.''
Ketua Bappenas menegaskan dirinya akan berjuang keras meyakinkan CGI
dan Jepang tentang posisi Indonesia. IMF, jelasnya, selama ini kerap
memberi persyaratan yang merusak Indonesia. ''Contohnya, minta
pembebasan bea impor gula dan beras. Itu 'kan sama artinya menyuruh
pemerintah menghancurkan petani kita sendiri.''
Jika pun mereka sampai hengkang, tambah Kwik, ''kita akan dapat menyita
aset negara-negara CGI dan Jepang di sini.'' Dia yakin, negara-negara
'donor' itu tak mungkin meninggalkan Indonesia, karena aset mereka di sini
juga cukup besar.
Kwik Kian Gie juga menentang rencana penjualan sejumlah bank dengan
cara seperti BCA, diantaranya Bank Niaga dan Bank Danamon. ''Ini
benar-benar gila, karena itu akan saya perangi. Saya tidak anti IMF, karena
saya yang mengundang IMF pada zaman Soeharto, zaman Habibie, sampai
zaman Gus Dur, tapi saya tidak sepakat cara IMF yang merongrong itu.''
Kwik menyatakan, jika BCA dan bank nasional lainnya benar-benar dijual,
maka pembayaran obligasi yang ditanggung pemerintah akan mencapai
Rp7.000 triliun hingga Rp14.000 triliun. ''Kalau demikian caranya, kita
akan benar-benar hancur karena APBN akan jebol,'' katanya.
Menurut dia, ada elit bangsa Indonesia yang berkolusi dengan IMF untuk
menjadikan bangsa Indonesia sebagai 'bangsa kuli' jika realitas itu
benar-benar terwujud.
Selain cadangan devisa yang cukup besar, menurut Kwik, pertumbuhan
ekonomi Indonesia sudah mulai nampak. Pertumbuhan ini didorong oleh
usaha kecil dan menengah serta usaha besar yang berusaha dengan cara
yang benar.
Indonesia, jelas dia, juga punya potensi lain yakni pertanian dan
perkebunan, kehutanan yang perlu ditata lagi. Juga potensi kelautan dan
perikanan yang selama ini dicuri bangsa lain serta eksploitasi sumberdaya
mineral melalui kontrak dengan perusahaan asing.