[Karawang] [Nasional] Anggapan Islam Dipojokkan Adalah Keliru Besar -
a.supardi@chello.nl
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Wed Nov 6 18:36:04 2002
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
Datum: Tue, 5 Nov 2002 07:14:28 +0100
von: "a.supardi" <a.supardi@chello.nl>
-------------------------------------
Anggapan Islam Dipojokkan Adalah Keliru Besar
05-11-2002 @ 03:55 AM
Dikirim oleh: Gigih Nusantara
Views: 5
Tak ada salahnya kita mendengar informasi bandingan tentang jaringan Alqaidah di
Asia Tenggara yang konon melibatkan K.H Abubakar Ba'asyir.
Selama ini Ba'asyir telah mendapatkan blow-up lebih dari memadai untuk
menyangkal segala tuduhan yang diarahkan kepadanya. Guna memenuhi prinsip
tabayyun, cross-check dan mekanisme check and balances (perimbangan informasi),
Ulil Abshar-Abdalla mewawancarai Sidney Jones, Direktur International Crisis
Group di Jakarta. Sidney juga pernah melakukan riset ketika menulis Al-Qaeda in
Southeast Asia: The Case of The "Ngruki Network" in Indonesia (2002). Berikut
petikannya:
Sidney, Anda pernah menulis cukup panjang perihal jaringan pesantren al-Mu' min,
Ngruki. Apakah ada kaitan antara jaringan pesantren Ngruki yang pernah Anda
ketahui dengan "jaringan" yang lebih luas secara internasional?
Saya yakin, melalui beberapa orang yang saya interview, memang ada kaitan.
Kalau kita berbicara tentang kelompok di sekitar K.H. Abubakar Ba'asyir sewaktu
dia hijrah ke Malaysia tahun 1985, terdapat beberapa orang yang sudah memulai
kegiatan di Malaysia, terus pernah ke Afganistan bertemu dengan orang-orang
Alqaidah di sana. Dan juga, rupanya orang bernama Hambali yang dicari
habis-habisan sekarang ini, juga pernah ketemu dengan Ba'asyir (Ia mengakui
pernah bertemu Hambali di Malaysia, seperti pengakuan koordinator pengacara
Adnan Buyung Nasution, Red). Juga, menurut informasi, Hambali ikut kegiatan
Ba'asyir di Malaysia pada akhir tahun 90-an (Pengakuan Ba'asyir, selama di
negeri jiran dia hanya berdakwah dan bertemu Ba'asyir dalam urusan bisnis.
Hambali diperkenalkan oleh seorang pengusaha di sana, Red).
Nah, apakah itu berarti semua orang yang pernah berhubungan dengan Ba'asyir
terlibat jaringan Alqaidah? Tentu tidak. Kalau itu berarti Ba'asyir adalah
operator Alqaidah? Juga belum tentu. Tapi bahwa ada orang-orang di sekitar
dia yang punya hubungan (mungkin) lebih dekat dengan Alqaidah, saya yakin
benar.
Apa yang dimaksud dengan jaringan Ngruki atau Ngruki network itu?
Yang saya lihat sampai sekarang, semua warga Indonesia yang dituduh ikut
jaringan kejahatan internasional, mempunyai tiga sifat (ciri) yang menarik: 1)
Punya keturunan jalur geneologi dengan Darul Islam di Jawa Barat atau di
Sulawesi Selatan. 2) Atau, mereka pernah belajar di pesantren al-Mu'min, Ngruki.
3) Atau, pernah ikut jaringan Ba'asyir dengan mengikuti pengajian-pengajian yang
ada di Malaysia mulai tahun 1985 sampai 1999.
Kalaupun itu tidak terlihat menonjol, apakah beberapa kasus --dimana orang
telibat dalam gerakan kekerasan-- selama ini, memang secara langsung atau tidak,
punya kaitan dengan tiga hal tadi?
Ya. Saya kira, menarik kalau orang-orang di sini betul-betul ingin mencari
Hambali, misalnya. Mungkin saja aparat keamanan melihat lebih dalam ke jaringan
DI/TII di sini. Tentu saja, itu tidak berarti semua orang yang keturunan DI/TII
otomatis terlibat dengan kegiatan yang tidak sah. Itu yang sulit. Sebab,
ciri-ciri itu memang di beberapa orang saja, dan jangan menyalahkan semuanya.
Maksud saya, jangan menggeneralisasi semua orang.
Dalam laporan yang Anda tulis, Anda juga menyebut beberapa kegiatan Ba'asyir
sebelum tahun 1985. Ketika masih di Solo, dia pernah divonis selama beberapa
tahun. Nah, apakah kegiatan Abu Bakar Ba'asyir sebelum hijrah ke Malaysia juga
ada kaitannya dengan tindak kekerasan?
Paling sedikit, mulai sekitar tahun 1979 sampai Ba'asyir hijrah ke Malaysia,
memang ada beberapa peristiwa yang melibatkan orang Ngruki. Dan (peristiwa itu)
termasuk misalnya, pembunuhan Pembantu Rektor Universitas Sebelas Maret UNS),
Solo tahun 1979. Nah, kelompok yang menembak Pembantu Rektor, tentu saja bukan
Ba'asyir secara langsung. Tapi, mereka terdiri dari orang yang dekat dengan
Ngruki dan dengan para "preman." Pada waktu itu, memang ada beberapa unsur yang
diduga kuat --bekerjasama dengan intel waktu itu-- ikut kegiatan yang namanya
"terror warman" waktu itu.
Jadi, apakah itu berarti orang-orang Ngruki secara seluruhnya terlibat?
Tentu tidak. Tapi mereka membunuh dan merampok atas nama Abu Bakar Ba'asyir.
Dan mereka bilang, motivasinya adalah untuk mengejar atau membunuh orang
yang terlibat penangkapan Ba'asyir dan Abdullah Sungkar pada tahun 1978, kalau
tidak salah.
Setelah Ba'asyir pindah ke Malaysia dan tinggal di sana selama 15 tahun, apakah
Anda punya laporan yang detil tentang apa yang dia lakukan disana?
Kalau laporan persis tentang kegiatannya --kecuali tahun-tahun pertama-saya
tidak punya. Saya memang punya laporan dan dokumentasi tentang kegiatan Ba'
asyir pada tahun 1985 sampai sekitar 1988. Dan pada tiga tahun itu, memang ada
usaha untuk mencari pengikut ke Afghanistan, mencari dana dari Arab Saudi, dan
memperluas kontak dan jaringan.
Itu dilakukan melalui organ yang bernama apa?
Pada waktu itu, tidak ada organisasi yang namanya Jamaah Islamiyah (JI).
Tapi yang menarik, kata-kata Jamaah Islamiyah, memang dipakai Ba'asyir sejak
tahun 1970-an untuk diterapkan pada kelompok-kelompok kecil yang dibentuk
seperti kelompok Usroh. Kelompok itu bertujuan menghidupkan kehidupan agama
dan nilai-nilai Islam. Tapi, sejak awalnya juga ada unsur politik di dalamnya.
(Ba'asyir mengaku tidak tahu JI. Menurutnya, nama JI adalah ciptaan inteljen
Amerika Serikat untuk mendiskreditkan dirinya, Red).
Jadi, kelompok yang dicap Jamaah Islamiyah pada tahun 70-an itu bertujuan
mendirikan negara Islam di Indonesia. Yang kami dengar dari beberapa sumber
-termasuk yang masih tinggal di Malaysia dan kenal dengan Ba'asyir dan Abdullah
Sungkar pada tahun 1990-an- atau sekitar tahun 1995-1996, idiologi mereka mulai
berubah (meningkat) dari sekedar DI yang berorientasi mendirikan negara Islam di
Indonesia, sampai dengan (idiologi) mendirikan khilafah internasional di seluruh
dunia. Radikalisasi gerakan mereka dimulai setelah ada perkenalan dengan
orang-orang dari Mesir, dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Tapi faksi yang paling
radikal dari kelompok itu adalah Aiman al-Zawahiri.
Dari uraian Anda tadi, boleh dikatakan bahwa Baasyir adalah orang yang pertama
kali menciptakan istilah Jamaah Islamiyah itu? Mengapa dia membantahnya?
Kalaupun tidak pertama kali menciptakan, (setahu saya) dia pertama dituduh tahun
1978 mendirikan organisasi yang namanya Jamaah Islamiyah oleh Pemerintah
Indonesia. Tapi sampai sekarang, saya terus terang, tidak tahu apa itu Jamaah
Islamiyah. Apakah dia jaringan, apakah organisasi, apakah dia kelompok yang
jahat sama sekali, saya tidak tahu.
Akhir-akhir ini banyak perbincangan seputar figur yang bernama Hambali, alias
Ishomuddin, alias Encep Nurjaman. Konon, Hambali juga pernah nyantri di Ngruki
dan juga Fathurrahman Al-Ghozi yang saat ini ditangkap di Filipina karena
membawa bahan peledak dalam skala besar. Bagaimana Anda menilai figur Hambali
yang raib ini?
Ya, Hambali memang orang yang paling dicari, saya kira, oleh badan intelijen
di seluruh dunia. Dia orangnya agak menarik dan memang misterius. Kalau tidak
salah, dia berumur sekitar 38 tahun. Kalau tak salah juga, dia pernah menjadi
santri di Ngruki. Katanya, waktu masih muda, dia juga pernah lari ke Malaysia
dan agak lama di sana. (Menurut keluarganya di Sukamanah, Encep yang dianggap
Hambali pergi ke Malaysia tahun 1985, Red). Dia juga pernah pergi ke Afganistan.
Tapi sekitar tahun 1999-2000, dia juga kembali ke Indonesia. (Ini klop dengan
pengakuan teman-temannya di Sukamanah bahwa Hambali pernah pulang ke desa, tapi
dibantah oleh keluarganya, Red).
Ada juga sumber saya yang mengatakan, kalau Hambali juga ikut mendirikan Laskar
Jundullah di Solo --bukan Laskar Jundullah yang punya Agus Dwikarna yang di
Sulawesi Selatan. (Laskar Jundullah, Solo sekarang dipimpin oleh M. Kalono yang
pernah dituding sebagai orang di belakang aksi sweeping warga Amerika di Solo
beberapa tahun lalu).
Hambali memang sudah ikut serta dalam program pertemuan di Malaysia dengan
pembajak-pembajak pesawat yang ikut dalam penyerangan WTC pada tanggal 11
September. Itu sudah dibuktikan dari berbagai macam sumber yang ada di Malaysia.
Nama Hambali juga muncul dari sumber-sumber yang ditemukan di Afghanistan
sesudah serangan Amerika di sana. Jadi, itu bukan rumor saja bahwa dia adalah
orang Alqaidah. Indikasi (keterlibatan Hambali) jauh lebih kuat, misalnya,
dibandingkan (keterlibatan) Abubakar Ba'asyir.
Apakah pola-pola itu bisa mengindikasikan adanya suatu rencana yang sistimatis
oleh kelompok ini?
Saya kira, sulit untuk membuat kesimpulan bahwa pola kejahatan sendiri
mengindikasi bahwa JI adalah pelakunya. Sebab, jenis bom yang dipakai bisa
didapat dari PT Pindad atau organisasi apa saja. Saya mau katakan, kalau
Pemerintah Indonesia betul-betul mau menghindari terorisme di Indonesia, langkah
yang jauh lebih baik adalah memberantas korupsi agar (mereka) tidak bisa membeli
bahan peledak dari tentara, membeli KTP, paspor dan lain-lain.
Tetapi sekarang ini ada indikasi yang makin kuat --dari beberapa sumber yang
sudah ada di Singapura, Malaysia dan Philipina-- bahwa orang-orang yang
dikaitkan dengan kelompok Abubakar Ba'asyir di Malaysia, terlibat dalam pemboman
yang terjadi di Indonesia dan Philipina. Nah, apakah itu sama dengan rencana
yang mereka bikin untuk mengincar tujuan di Singapura? Tidak terlalu jelas. Yang
saya dengar, rencana itu jauh lebih besar daripada yang berhasil dilakukan.
Misalnya, pemboman rumah Duta Besar Philipina di Jakarta beberapa waktu lalu,
atau granat yang meledak tanggal 23 September di Jakarta, atau pemboman
gereja-gereja pada malam Natal. Yang direncanakan untuk Singapura jauh lebih
kuat. Tapi apakah mampu mereka melakukan hal sebesar itu, kami pun belum tahu.
Tapi apa yang terjadi di Bali, begitu jauh lebih besar dari apa saja yang
dilakukan kelompok ini sebelumnya. Ada hal yang mesti dipertanyakan: apakah
justeru kelompok yang sama yang melakukan pemboman sebelumnya atau melibatkan
unsur-unsur lain.
Apakah pencantuman JI sebagai kelompok teroris yang sekarang resmi diumumkan PBB
atas usulan 30 negara cukup mendasar dan valid?
Kalau melihat kegiatan orang-orang yang dicap JI di Malaysia, juga "pengakuan"
yang dikeluarkan orang semacam Fathurrahman Al-Ghozi atau Umar Al-Faruk, atau
orang-orang di Singapura, saya kira, memang wajar mencurigai adanya kemungkinan
bahwa orang-orang di jaringan ini --apakah namanya JI atau nama lain-- terlibat
apa yang terjadi di Bali. Tapi meski begitu, saya kira, perlu dipertanyakan juga
bahwa semua indikasi didapat dari orang yang lagi ditahan. Memang, orang
Indonesia sendiri tahu bagaimana gampangnya memaksa orang untuk mengakui
sesuatu, apa lagi dengan metode yang keras, melalui drug, atau cara-cara
represif lainnya.
Hanya saja, masalahnya adalah begitu banyak informasi yang didapat menunjuk ke
orang yang sama, Hambali misalnya. Banyak pula informasi yang didapat dari
anggota JI yang tertangkap di Philipina, Singapura dan Malaysia yang menunjuk ke
arah Ba'asyir. Saya kira, paling tidak banyak orang mulai yakin adanya
kemungkinan besar, bahwa Hambali terlibat. Tapi saya masih ragu, apa itu Jamaah
Islamiyah. Kalau sebuah organisasi begitu kabur dan kurang jelas strukturnya,
lalu dicap teroris, dilarang, dan asetnya dibekukan, dan lain-lain apakah itu
akan efektif atau tidak untuk masuk dalam daftar hitam?
Baasyir dituduh dalam terlibat kasus pemboman gereja-gereja. Yang aneh, dia juga
dituduh membom Masjid Istiqlal sebagaimana pengakuan Umar Al-Faruq?
Saya kira sulit dijelaskan karena tidak semua (pengakuan) yang dikeluarkan Umar
Al-Faruq bisa dipercaya. Dan saya kira, perlu saksi-saksi atau bahan bukti lain
yang memperkuat pengakuan (Umar Al-Faruq) itu. Kini misalnya, banyak orang ragu
akan adanya rencana untuk membunuh Presiden Megawati.
Saya kira, pengakuan Umar Al-Faruq pada bagian itu, sangat meragukan sekali.
Hemm. Atau paling sedikit, kalaupun benar, coba kita lihat bahan bukti lain di
samping pengakuan orang yang tiga bulan ditahan tanpa tidur.
Bukti-bukti yang mengaitkan Ba'asyir terkait dengan jaringan Alqaidah 'kan masih
dianggap belum kongkret. Bagaimana tanggapan Anda?
Saya kira, memang --bahwa dia memakai nama Jamaah Islamiyah untuk kelompok
pengajian di sekitarnya-- itu bukan bukti sama sekali. Tetapi ada orang di
sekitarnya yang sering bolak-balik dari Afghanistan ke Malaysia. Ada juga
beberapa orang Indonesia yang keturunan pejuang Darul Islam di Sulawesi Selatan,
yang pernah memperkenalkan Abubakar Ba'asyir dengan kelompok radikal yang
bernama Gamaah Islamiyah di Mesir yang dipimpin oleh Syekh Umar Abdurrahman yang
menjadi otak di balik pengeboman WTC tahun 1993. Dan, organisasi itu pun punya
kaitan yang erat sekali dengan Alqaidah. Jadi, sekadar nama Jamaah Islamiyah,
memang tidak cukup (menjadi bukti) sama sekali. Tapi, bahwa mereka pernah kenal,
bertemu dan pernah sama-sama arah dengan organisasi yang ada kaitan dengan
Alqaidah yang terletak di Mesir (Gamaah Islamhiyah), saya kira, itu fakta.
Tragedi Bali dilihat dari jenis bahan peledaknya sulit didapat di Indonesia.
C4 hanya dimiliki beberapa negara saja, terutama Amerika.
Tentang keterlibatan orang Indonesia soal pemboman Bali, saya kira, hampir pasti
akan dibuktikan. Mereka bisa sebagai local partner atau orang setempat yang bisa
jadi berupa pemimpin atau pembantu orang yang berbuat (otak) musibah itu.
Tetapi, saya kira ada juga kemungkinan besar, bahwa otaknya di luar Indonesia.
Soal bahan peledak itu saya tidak tahu.
Poin utama saya adalah bahwa siapa saja yang membunuh orang sipil yang tidak
berdosa dengan sengaja, mereka jahat. Entah mereka Islam, Hindu, Kristen atau
apa saja agamanya. Jangan bilang bahwa yang berbuat teror itu pejuang.
Siapa yang berbuat sedemikian itu, kok jahat betul. Banyak orang yang sekarang
ini mengira kalau Islam dipojokkan. Saya kira, perasaan itu keliru.
Sebab, walau bagaimanapun, tindakan semacam ini tidak dibenarkan, baik oleh
hukum maupun agama.
Radikalisasi umat Islam sering dipicu oleh politik luar negeri Amerika yang
mendukung eksistensi Israel, tapi tidak berlaku adil terhadap Palestina?
Menyangkut soal Palestina, perlu diketahui, bahwa kebijakan Amerika di Timur
Tengah, tidak didukung semua orang Amerika. Jadi, itu kebijakan pemerintah, yang
menurut saya salah besar![]
Salam hangat,
A.Supardi Adiwidjaya
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------