[Karawang] [Nasional] Kades Tenggulun: Aktivitas Ponpes Al-Islam Mencurigakan
panca
karawang@polarhome.com
Sat Nov 9 19:48:02 2002
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
Kades Tenggulun: Aktivitas Ponpes Al-Islam Mencurigakan
09/11/2002 20:04 - "Sepertinya kurang antusias terhadap pemerintah.
Berseberangan begitu," kata Kepala Desa Tenggulun Kyai Maskun.
Liputan6.com, Surabaya: Polisi menggeledah Pondok Pesantren Al-Islam untuk
mengumpulkan data yang diduga terkait dengan Amrozi, tersangka peledakan bom
di Legian, Bali. Aktivitas ini kontan mengagetkan warga Desa Tenggulun, Solo
Kuro, Lamongan, Jawa Timur, tempat ponpes pimpinan ustad Zakaria berada.
Kepala Desa Tenggulun Kyai Maskun mengatakan kegiatan para santri memang
tampak mencurigakan. "Sepertinya kurang antusias terhadap pemerintah.
Berseberangan begitu," kata Maskun ketika berdialog dengan reporter SCTV
Arief Suditomo, Sabtu (9/11) petang.
Maskun mengaku telah sepuluh tahun menjadi Kades. Selama itu, Maskun tidak
mengetahui secara pasti aktivitas di dalam pesantren. Para santri hanya
dikatakan mempelajari bahasa Arab dan Inggris [baca: Tim Investigasi
Menggeledah Ponpes Al-Islam]. Itu pun diketahui Maskun dari selembaran yang
dibagikan kepada warga. Tapi, Maskun sering melihat santri berlatih fisik
mirip kegiatan militer. "Seperti caraka yang dilaksanakan militer. Misalnya
tiarap atau baris berbaris dengan teriakan yang kurang jelas artinya," papar
Maskun. Aktivitas ini dilakukan sekitar pukul 01.00 sampai 02.00 WIB.
Menurut Maskun tak seorang pun santri dan ustad pernah memperkenalkan diri
atau melapor kepada dirinya. "Saya tidak tahu alasan mereka. Ada motif
tertentu barangkali," ujar Maskun. Karena itu, dia tidak mengenal para
santri di Ponpes Al Islam. Apalagi jumlah para santri mencapai 150 orang.
Cuma, Maskun memperhatikan mereka mayoritas berasal dari luar Desa
Tenggulun. Setiap santri yang masuk ke Ponpes Al Islam harus dibaiat atau
mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin. Sayang tujuan baiat ini tak jelas.
"Ceritanya sih agar santri taat kepada ustadnya," ujar Maskun.
Menyoal Amrozi yang kini ditahan di Bali, Maskun mengaku cukup kenal pria
itu. Menurut dia, Amrozi tak mempunyai kepribadian yang menonjol. Karena
itu, Maskun merasa kaget setelah mendengar lelaki berusia 35 itu ditangkap
karena kasus peledakan bom yang menewaskan ratusan orang di Legian.(KEN)
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------