[Marinir] [KCM] Suatu Hari Bersama Tim Evakuasi

YapHongGie ouwehoer at centrin.net.id
Tue Mar 1 16:10:39 CET 2005


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/28/Geliat/1584197.htm

Geliat NAD & SUMUT
Senin, 28 Februari 2005
Suatu Hari Bersama Tim Evakuasi

PEKERJAAN yang tidak enak dilakukan meski sarat nilai kemanusiaan adalah
evakuasi jenazah.  Meski tak ada lagi mayat-mayat yang bergelimpangan di
pinggir jalan, ribuan mayat diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan
bangunan, rongsokan mobil, maupun pohon-pohon tumbang yang masih
porak-poranda di kawasan yang dilanda bencana.

Maka, kalau dulu proses evakuasi mudah karena istilahnya "tinggal ambil" di
lokasi, kini harus bersusah payah menyingkirkan gunungan sampah lebih dulu.
"Cuma kalau dulu mengangkat jenazahnya berat, sekarang ringan karena umumnya
sudah terurai," kata Mayor CTO Sinaga, Komandan Satuan Tugas Batalyon
Artileri Medan (Satgas Armed) Pasukan Marinir I Surabaya.

Setiap pagi, salah satu tim evakuasi bernama Hantu Laut dari Satgas Armed
Pas Marinir I Surabaya berkumpul di Komando Distrik Militer 0101 Banda Aceh
untuk menentukan daerah mana yang diperkirakan masih banyak mayat dan perlu
segera dievakuasi.
Bila jumlah relawan yang membantu sudah didata, kebutuhan sarung tangan,
masker, kantong jenazah, maupun alat-alat berat untuk memindahkan tumpukan
puing sudah tersedia, berangkatlah mereka ke lokasi.

Jenazah yang sudah ditemukan diidentifikasi dulu. Bila ada KTP dan catatan
nomor telepon, kerabatnya segera dihubungi.
"Pihak keluarga biasanya mengambil jenazah ke lokasi dan menguburkannya
sendiri," papar Kapten Aris B, Wakil Komandan Satgas Armed Pas Marinir I.

Sore hari truk khusus pengangkut jenazah berkeliling untuk mengambil
kantong-kantong mayat yang sudah dideret di tepi jalan. Bila semua kawasan
evakuasi sudah tersisir, truk itu pun melaju ke tempat pemakaman massal yang
sudah tersedia.

Seorang anggota tim evakuasi bertugas men-shalat-kan jenazah yang sudah
dideret rapi di lubang besar, kemudian diuruk dengan bantuan alat berat.
Tanggal 26 Februari proses evakuasi jenazah dianggap selesai secara resmi
oleh pemerintah.
Artinya, tak ada lagi tim khusus yang ditugaskan untuk mencari dan
menguburkan para korban. Walau begitu, masih banyak relawan dan anggota
keluarga yang tetap akan melaksanakan evakuasi.

"Dengan mengurus dan memakamkan korban secara pantas, kami merasa sudah
melakukan hal yang sama pada keluarga kami yang belum ditemukan," kata para
pengungsi di Menasah Ba'u, Leupung, Kabupaten Aceh Besar.
 (myr/nes)




More information about the Marinir mailing list