[Marinir] Fw: [OOT] Re: Don't let Indon workers back in

YapHongGie ouwehoer at centrin.net.id
Sun Mar 13 17:50:54 CET 2005


Nah ini satu lagi paradox;  tulisan dibawa berasal dari seorang Wanita,
Dokter (yang 2 bulan terakhir sudah ke Nias dan Aceh), etnis Cina lagi,
dimana semangat nasionalisme-nya membuat saya menjadi ciut ....  hi ... hi
... hi ...
Seperti halnya juga dengan Ci Becky, koq kita-kita yang pria kalah sangar
ya?

No offence Dok!

Regards, yhg.
--------------


----- Original Message -----
From: Caroline Tirtasudira
To: YapHongGie
Sent: Sunday, March 13, 2005 2:57 PM
Subject: Re: [OOT] Re: Don't let Indon workers back in

Sakit hati kalo liat perlakuan Malaysia ke Indonesia.
Pelecehan negara yang mengaku serumpun itu sudah keterlaluan.
Cuma dalam hitungan beberarap bulan beberapa perlakuan kurang ajar kepada
Indonesia.
Mulai dari ketika mereka (baca : pengusahanya) tidak membayar tenaga kerja
ilegal dan berani menantang dengan berkata:"silakan Indonesia ajukan ke
court, kita tidak takut".
Kita juga Indonesia tidak takut cuma sama segerombolan pengusaha Malaysia,
ini bukan soal tidak bayar upah ... ini sudah termasuk pelanggaran hak asasi
manusia berat, ini perbudakan dan kita bisa ajukan mereka ke mahkamah
Internasional, ngapain ke pengadilan malaysia.

Terus soal Ambalat, mereka enak aja ngaku-ngaku mikir dong.
Mau pake hukum apa dia? Dia kan jajahan Inggris dan dia juga musti tau diri
kalo kemerdekaannya gak dikasih sama Inggris, sampe hari ini Malaysia masih
bangsa dijajah. Indonesia, biar mati ngelawan terus.
Maaf ya .. kemerdekaan kita bukan barang gratisan dan bukan cuma tenaga,
nyawa dan otak juga di pakai.

Mahasiswa Malaysia banyak yang belajar di Indonesia, selama saya di Trisakti
jadi asisten saja ada sekitar 40 mahasiswa belajar kedokteran di sana.
Kebanyakan keturunan India dan ada yang chinese juga.
Alasan belajar di Indonesia, murah dan karena di Malaysia mereka tidak
mungkin masuk universitas di sana.
Kenapa? Karena jatah kuliah cuma untuk melayu.. sedang yang lain cari
sekolah tempat lain.
Wah kalo gini sih nasionalime mereka juga gak akan kuat.
Indonesia, biar chinese nya mendapat perlakuan yang kurang tapi masih banyak
yang masuk univ negeri (adik saya alumni ITB).
Kalo sudah jadi duri di pantat, kenapa kita juga harus menghargai malaysia.
Prinsip kesetaraan dan bertetangga yang baik adalah saling menghargai.
Lebih baik mati daripada hidup di hina. bukankah Indonesia punya pepatah:
lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai.
Kurang apalagi? Mumpung semangat nasionalisme Indonesia lagi tinggi.
Jumlah penduduk malaysia 43 jt dan Indonesia sekitar 220 juta.
Kita juga jago tawuran karena sudah terlatih dari SMA.
Biar senjata kita kurang, kita pasti menang koq.
Lagian chinese malaysia dan hindi malaysia juga belum tentu mau belain
negara yang jelas-jelas membedakan mereka.

wss
c

YapHongGie <ouwehoer at centrin.net.id> wrote:
From: "BECKhoo"
Date: Sat Mar 12, 2005 10:39 pm Msg # 33209
Subject: Re: Don't let Indon workers back in

Luar biasa Malaysia kini.




More information about the Marinir mailing list