[Marinir] [detikcom] PAN: Pelaku Pemboman di Bali Adalah Musuh Bersama

Yap Hong Gie ouwehoer at centrin.net.id
Sun Oct 2 22:23:12 CEST 2005


Para teroris pengecut yang melakukan tindakan terkutuk seperti ini, harus
diburu sampai tertangkap secepatnya.



http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/03/time/188/idnews/453535/idkanal/10

PAN: Pelaku Pemboman di Bali Adalah Musuh Bersama
Gatot Prihanto - detikcom

 Jakarta - Kecaman terhadap aksi pemboman di Bali kembali bermunculan. DPP
Partai Amanat Nasional menilai aksi tersebut sebagai tindakan teroris yang
pengecut, biadab, dan tidak berperikemanusiaan. Pelakunya adala musuh rakyat
dan musuh bersama.

Ketua umum PAN Soetrisno Bachir, dalam pernyataan pers yang diterima
detikcom, Minggu (2/10/2005), menyatakan apapun motifnya tindakan ini adalah
upaya keji untuk menghancurkan seluruh pranata kehidupan bangsa Indonesia.

"Di tengah beban rakyat Indonesia belum keluar dari krisis, tindakan teror
ini adalah merupakan permusuhan nyata terhadap rakyat Indonesia. Pelaku
pemboman layak diganjar dengan hukuman yang seberat-beratnya yakni hukuman
mati," tukas Bachir geram.

DPP PAN menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh korban ,
semoga senantiasa diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menerima musibah.

Kemudian, PAN mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah cepat dan
konkrit untuk mengungkap dalang di balik teror ini. PAN mendesak pemerintah
untuk mengambil langkah yang mampu meyakinkan publik bahwa negara sanggup
menjaga keamanan dan keselamatan warganya.

PAN juga memerintahkan kepada Kader PAN di seluruh tanah air untuk membantu
aparat keamanan dalam upaya pengungkapan kasus tersebut. DPP juga meminta
kepada seluruh kader untuk meningkatkan kewaspadaan dan secara pro aktif
melaporkan kepada aparat keamanan terdekat, jika dilingkungannya ada hal hal
yang mencurigakan dan diperkirakan akan mengganggu
keamanan.

Demikian pernyataan sikap DPP PAN, dengan tekad mencari solusi dari semua
persoalan bangsa , PAN mengajak seluruh warga Indonesia untuk menyelesaikan
semua masalah dengan cara-cara damai dan beradab. (gtp)

--------------------------

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/03/time/04121/idnews/453533/idkanal/10

PBNU Kutuk Pelaku Bom Bali II
Budi Hartadi - detikcom

 Malang - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras aksi teror
bom yang terjadi di Bali, Sabtu (1/10/2005) kemarin. Aksi yang menewaskan
sekitar 22 orang dan melukai sekitar 100 orang itu sangat tidak
berperikemanusiaan.

"PBNU menyesalkan dan mengutuk tindakan pelaku pembom Bali. Karena tindakan
itu tidak berperikemanusiaan dan mengenai orang-orang yang tidak ada sangkut
pautnya dengan mereka," kata Ketua PBNU Hasyim Muzadi.

Hasyim, kepada wartawan di Pondok Pesantren Al Hikam Jalan Cengger Ayam
Malang, Minggu (2/10/2005), menduga tragedi bom Bali II yang terjadi kemarin
lebih banyak bernuansa politis dari pada nuansa agamanya.

"Tanpa mendahului penyelidikan dan investifigasi dari pihak aparat tentang
motifnya, saya punyai fileng bahwa ini lebih banyak bermotif politik dari
pada bermotif agama," tukasnya.

Menurut Hasyim, karakternya berbeda dengan aksi pemboman sebelumnya. "Tapi
feeling saya, kalau dulu itu dalam konteks masalah hubungannya Amerika. Itu
ada kecenderungan berkarakter agama. Kalau sekarang saya kira lebih banyak
berkarakter politik. Karena kekacauan-kekacauan yang ada di Indonesia."

Bom Bali II kali ini lebih bernuansa politis karena indikator pertamanya
adalah besarnya eklusifitasnya tidak sebesar dulu, dan unsur-unsur kimianya
tidak harus keluar negeri. "Lalu indikasinya lagi berdekatan dengan BBM.
Mungkin ini segi pengacauan yang yang bersifat mempanikan keadaan. Serta
korbannya tidak langsung menjurus ke orang asing,"ujar Hasyim.

Ketua PBNU juga meminta kepada seluruh warga NU terutama di wilayah Bali,
agar secara bersama-sama menolong korban dan melakukan apa saja untuk
meringankan beban mereka. (gtp)

-----------------------------------

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/02/time/20439/idnews/453499/idkanal/10

Gus Dur: Aksi Pemboman Harus Dilawan
Hendi Suhendratio - detikcom

 Jakarta - Kecaman terhadap tragedi bom Bali II terus berdatangan. Kini
giliran mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mengecam aksi
biadab itu.

Menurut Gus Dur, aksi itu merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa
dilupakan oleh sejarah. Apapun alasannya aksi pemboman tersebut harus
dilawan.

"Bali adalah bagian dari Indonesia dan Indonesia bagian dari kehidupan
kita," katanya saat menghadiri malam keprihatinan di Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta, Minggu (2/10/2005) malam.

Malam doa bersama bersama yang dipersembahkan untuk para arwah korban
bom Bali II itu dihadiri sekitar 150 orang dari Solidaritas Muda Hindu Anti
Kekerasan (SMHAK) dan Masyarakat Profesional Madani (MPM)

Ketika ditanyakan apakah intelijen kecolongan, Gus Dur menjawab yang
kecolongan adalah bangsa. "Yang kecolongan adalah bangsa bukan pemerintah,"
tuturnya.

Gus Dur juga tidak mau berkomentar tentang siapa yang bersalah atas kejadian
ini. "Saya tidak mau berkomentar untuk hal itu," tambahnya.

Senada dengan Gusd Dur, Ketua MPM Ismed Hasan Putro mengatakan
pemboman ini merupakan tindak kekerasan yang tidak beradab dan jauh dari
martabat manusia yang bernurani dan beragama.

"Oleh karena itu saya meminta agar kepolisian secara profesional dan
bertanggung jawab untuk segera mengusut dan menangkap pelaku bom Bali II,"
tegas Ismed.

Acara doa bersama ini berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga pukul 20.00
WIB yang ditutup dengan menyanyikan lagu Syukur karya Husein Mutahar.
(ahm)





More information about the Marinir mailing list