[Nasional-a] [Nasional]: [kebijakan_partisipatif] Ulil Bakar Ba'asyir 1/4
nasional-a@polarhome.com
nasional-a@polarhome.com
Sat Nov 23 16:48:07 2002
Datum: Sat, 23 Nov 2002 17:06:07 +1100
Von: Arief Budiman <ariefb@unimelb.edu.au>
Rückantwort: national@mail2.factsoft.de
http://mail2.factsoft.de/pipermail/national/2002-November/010864.html
---------------------------------------------------------------------
Rekan2,
Polemik ini menarik untuk disimak.
Arief
Date: Fri, 22 Nov 2002 15:50:24 +0700
From: Bimo Nugroho bimo@isai.or.id (by way of WAHANA wahana@centrin.net.id)
Subject: [kebijakan_partisipatif] Ulil Bakar Ba'asyir
X-Sender: wahana@mail.centrin.net.id
To: afeillard@magic.fr, anfe50@hotmail.com, anton.lucas@flinders.edu.au,
lucaskd@ozemail.com.au, asvi@cbn.net.id, winters@northwestern.edu
Status:
STOPPRESS;
Rekan-rekan,
Berikut saya kirim transkrip diskusi yang melibatkan Ulil Abshar-Abdalla dan Abu
Bakar Ba'asyir, disiarkan Radio 68H dan jaringannya. Perpustakaan ISAI juga
mendokumentasikan transkrip diskusi liputan media tentang bom Bali (tiga
transkrip: dua berlangsung di Jakarta/TUK, dan satu di Denpasar/BaliTV), tentu
gratis bagi rekan-rekan yang membutuhkan. Terima-kasih.
Salam dari Utan Kayu,
Bimo Nugroho
01
MODERATOR: pembicaraaan tentang siapa dalang peledakan bom bali
bukan hanya menjadi isu nasional, tapi juga pembicaraan dunia. Kita
tidak hanya melihat di media lokal, menjdai headline setiap hari,
tapi juga media internasional. Saya ingin fokus pada beberapa hal
penting, misalnya ketika barat langsung menuduh Islam radikal, dalam
hal ini jamaah islamiah dalam bahasa mereka sebagai pihak yang patut
dicurigai sebagai dalang pemboman di bali. Seorang tokoh ustad
Ba'asyir. Sekarang mungkin menjadi orang yang paling dicari oleh
aparat keamanan barat. Diskusi kali ini akan mengangkat tema siapa
sebenarnya dalang peledakan di bali. Ini hanya satu momentum saja,
tetapi persoalan terorisme sudah berlarut-larut ada di antara kita.
Tamu kita siang ini adalah Muhyar Yara, yang menjadi juru bicara
Badan Intelegen Negara, Kelik Ismunanto dari PRD, Ulil
Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal, dan Fauzan Anshori yang
mewakili Abu Bakar Ba'asyir. Ba'asyir tidak dapat hadir karena
sakit, tapi kita bisa hubungi beliau untuk bicara via telpon
Pertanyaan pertama langsung kepada K. Abu Bakar Ba'asyir. Anda
menjadi target rupanya dibilang bertanggung jawab atas terorisme
yang ada di indonesia. Selamat siang, Kyai, Anda di tuduh barat
sebagai penanggung jawab atas terorisme di indonesia maupun
jaringan, apa yang disebut jamaah islamiah, di kawasan regional asia
tenggara dan sekitarnya, dan pertanyaan ini sering diajukan kepada
Anda dan seringkali Anda menjawab dengan bahwa serangan terhadap
Anda sama dengan serangan terhadap Islam. Apakah ada argumentasi
lain?
Ba'asyir: ada. Tapi amerika menuntut saya hanya fiktif saja tanpa
bukti-bukti yang jelas. Kalau Anda sebagai seorang Islam bisa
ditarik kembali pada persoalan yaitu pada akar masalah dan ditinjau
dari segi syariat, jangan hanya dari logika saja bicara. Anda harus
tahu bahwasanya persoalan teroris yang dibuat-buat oleh amerika itu
hanyalah bumbu-bumbu, tapi akar masalah kalau kita kembalikan kepada
al-quran dan sunah itu adalah perperangan umat, yaitu orang-orang
kafir sedang memerangi Islam sesuai firman Allah "Yuriduna liyudfi-a
nur-allah biafwaihim", mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan
mulut mereka. Tapi Anda sebagai orang Islam Anda tidak boleh
menghindar dari syariat.
MODERATOR: bagaimana dengan catatan CIA, misalnya nama Anda disebut-sebut oleh
alfaruq dalam pemeriksaan. Lalu dalam pemeriksaan sebelumnya
BA'ASYIR: itu semua fiktif. Itu namanya makar dalam quran. Saya
tidak kenal siapa namanya alfaruq dan itu semua hanya
dikarang-karangn oleh mereka. Saya tantang mereka. Saya suruh mereka
datangin alfaruq berhadapan dengan saya. Dikonfrontir. Itu namanya
pemeriksaan yang benar. Selamanya CIA, intel-intel kafir laknatullah
itu, membuat makar yang menipu. Itu memang pekerjaan mereka. Maka
sekarang saya tantang kalau memang faruq itu kenal saya, bawa
kesini. Konfrontir dengan saya. Buktikan. Kalau memang saya salah
saya siap untuk dihukum. Itu namanya jantan.
MODERATOR: Saat ini ada anggota polisi Indonesia yang berada di
Amerika untuk turut menginvestigasi atau turut mneneriksa alfaruq.
Dan di Jakarta Susilo Yudoyono, menkopolkam, mengatakan bahwa
penangkapan Anda akan sangat tergantung pada hasil penyidikan yang
dilakukan oleh anggota polisi Indonesia di sana.
BA'ASYIR: Itu tidak bisa saya terima, sebab kalau sekedar cari
pemeriksaan orangnya kesana. Bawa faruq ke sini. Baru nanti diadakan
pemeriksaan berhadapan. Itu yang benar-benar pemeriksaan. Jadi bukan
hanya sekedar pesan/tempat(?). Itu hanya dibuat-buat. Jadi bisa
dibuat-buat yang semacam itu. Itu menunjukkan Indonesia sudah mulai
diinjak-injak oleh Amerika.
MODERATOR: Bung Muhyar, badan intelegan negara, apa yang Anda punya
tentang tokoh yang satu ini?
Muhyar: Pertama saya ingin menyampaikan salam kepada bapak Ba'asyir.
Kedua, sejak awal BIN tidak pernah mengkait-kaitkan nama Abu Bakar
Ba'asyir dalam masalah yang tengah diselidiki oleh BIN. Bahwasanya
hasil pemeriksaan faruq di Amerika itu adalah merupakan masalah
lain. Itu adalah masalah yang terjadi di Amerika. Kami sendiri
menganggap bahwa masalah terorisme pertama-tama, tidak menyangkut
masalah agama. Karena korban di Bali banyak orang muslim. Puluhan
juga, karena memang terorisme itu melingkupi di luar masalah itu.
Tidak memandang bangsa, suku, atau agama. Jadi, siapapun terorisme
itu dia merupakan musuh kemanusiaan yang harus diperangi oleh
siapapun. Dalam rangka memerangi itu siapapun dia kalau memang dia
terlibat dan terbukti terlibat maka tidak bisa dipandang bulu.
Sekalipun dia tokoh satu agama, umpamanya. Jadi, kalau memang nanti
Pak Ba'asyir dalam prosesnya memang terbukti, sebagaimana yang tadi
beliau katakan beliau siap, ya memang harus siap. Tetapi
mudah-mudahan tidak terjadi, karena apa yang kami pelajari sampai
saat ini belum ada. Bau-baunya juga belum ada. Jadi, mudah-mudahan
Pak Ba'asyir juga tidak perlu merasa seakan-akan menjadi target.
Mungkin negara lain menargetkan, tetapi negara sendiri dimana Pak
Ba'asyir merupakan warga negara Indonesia tidak pernah juga
mencurigai beliau. Karena memang sampai saat ini bukti-bukti tidak
ada. Kalau Faruq menurut penilaian kami He=92s too low. Dia hanya
sekedar operator biasa di bawah. Bahwasanya dia itu terlibat itu
confirm. Bahwa dia ikut dalam pelatihan di satu daerah di Sulawesi
itu confirm. Tetapi apakah Faruq mempunyai keterkaitan dengan
tokoh-tokoh domestik, itu belum bisa dikemukakan di sini. Sementara
itu.
MODERATOR: Belum bisa dikemukakan artinya ada keterkaitan dengan itu.
Muhyar: segala kemungkinan kan bisa terjadi dalam proses penyidikan.
Sampai seberapa jauh jaringan-jaringannya, sampai seberapa luas
jaringannya, itu harus selalu terus diungkap dan itu bukan pekerjaan
yang mudah, karena jaringan teroris internasional itu sangat luas
dan cakupannya luas sekali, dan kita bisa under estimate.
MODERATOR: Mas Ulil, melihat apa yang terjadi di Indonesia, di
antara kita, tentang terorisme ini.
ULIL: yang tidak boleh kita lupakan dalam melihat masalah Bali
adalah ini sudah mjd masalah internasional. PBB sudah include dengan
sungguh-sungguh mendorong semua negara untuk membantu Indonesia
mengusut masalah ini, dan negara-negara yang lain juga sudah
menganggap ini bukan masalah Indonesia, tetapi adalah masalah
internasional. Oleh karena itu, menurut saya, kita ini perlu
mempunyai mental switch, perubahan cara pandang. Yang
kemarin-kemarin setiap ada peristiwa kekerasan semacam ini selalu
sikap beberapa tokoh-tokoh Islam dan juga tokoh-tokoh masyarakat
yang lain itu menolak, self denial. Ini bukan kami. Bangsa Indonesia
adalah yang suci dan baik. Umat Islam adalah umat Islam yang baik.
Tidak mungkin berbuat kejahatan. Menurut saya sikap semacam ini
tidak membantu untuk mengatasi masalah yang dimensinya sudah sangat
global ini. Oleh karena itu, sekarang ada tiga teori yang
menjelaskan masalah Bali. pertama, teori yang sanagt populer, ini
adalah kerjaan Al-Qaedah. Yang kedua adalah teori yang dikembangkan
oleh Abu Bakar Ba'asyir pada hari kedua setelah terjadinya peledakan
di Bali dan itu didukung oleh sejumlah tokoh-tokoh Islam di Solo
dalam sebuah konferensi pers di sana, ini adalah semua buatan AS.
Teori ketiga mengatakan bahwa ini adalah buatan militer Indonesia
untuk melakukan distabilisasi atas pemerintahan megawati sekarang.
Menurut saya, ok ketiga teori itu kita anggap semuanya punya status
untuk dipertimbangkan. Tetapi berdasarkan petunjuk-petunjuk clue
awal yang sudah terkumpul di dalam beberapa dinas intelegen asing,
saya tidak tahu apakah BIN sendiri, tetapi clue yang paling tersedia
saat ini adalah bahwa AL-Qaedah adalah aktor yang sekarang ini
sangat bisa dipertanggungjawabkan untuk menjelaskan sejumlah tindak
kekerasan di sejumlah tempat. Dan jangan lupa, ini juga diakui oleh
Al-Qaedah di dalam, kalau kita baca berita tentang kaset yang
dikirimkan kepada chanel Al-Jazirah beberapa hari yang lalu dimana
Osamah mengatakan akan melakukan serangan baru terhadap kepentingan
AS. Menurut saya, deklarasi ini sudah menunjukkan sebagai clue. Kita
belum bisa menetapkan apakah Al-Qaedah salah, Abu Bakar Ba'asyir
salah atau tidak, tetapi clue yang tersedia saat ini adalah
menempatkan teori pertama itu lebih valid untuk dipertimbangkan,
karena, menurut saya kalau pemerintah sekarang ini bertindak atas
dasar cara berpikir yang mengambang itu tidak bisa lagi. Karena
sekarang ancaman keamanan itu sudah begitu seriusnya. Kalau kita
masih mengambangkan "o..ini kita tidak melakukan ini, tidak itu",
itu menurut saya tidak memadai. Dan ini sebagai point saya yang
terakhir adalah tidak usah khawatir pemerintah takut kalau
seandainya melakukan tindakan tegas dia khawatir dicap sebagai anti
Islam. Kritik saya kepada Ustad Ba'asyir adalah seolah-olah
mengadili Osamah bin Laden, mengadili Abu Bakar Ba'asyir sama dengan
mengadili Islam. Itu bagi saya tidak benar sama sekali. Mesti
dibedakan antara Islam dengan orang-orang Islam yang bisa berbuat
baik, bisa berbuat jelek. Yang berbuat baik kita berikan reward,
tapi yang jelek harus punish. Jadi tidak usah takut untuk itu.
Kris PRD: Kalau saya sebenarnya tidak ingin terjebak pada siapa
aktor dibelakang pengeboman ini. Satu harus kita akui kita tidak ada
data material untuk melihat siapa terlibat dibelakang kasus ini.
Satu sisi sebenarnya kita harus lihat juga bahwa persoalan terorisme
ini memang fenomena internasional, bukan hanya terjadi di Bali,
Indonesia, tetapi juga setahun yang lalu terjadi di Amerika.
Sehingga ada tugas pokok yang jelas harus kita lakukan disamping
mencari siapa dalang atau otak pelaku ini, kita juga harus melihat
latar belakang kenapa munculnya terorisme ini. Karena ini faktor
yang penting. Kalau kita melihat atau mencari akar musabab munculnya
terorisme itu tidak menyelesaikan masalah. Apapun yang akan
dilakukan oleh negara, misalkan rencana untuk RUU terorisme, itu
malah akan lebih merepresif akan lebih membangkitkan proses
perlawanan.
MODERATOR: kita sebenarnya juga mengundang teman-teman kita dari
kedutaan Australia di Indonesia, tapi mereka sedang sibuk menyambut
John Howard maupun =85Donner yang sedang berada di Indonesia juga.
Tapi kita berhasil menghubungi Kurt Collingham juru bicara atau
atase pers yang sedang berada di Bali. Kurt Collingham sekarang Anda
merasa sebagai target dari serangan di Bali dan Anda juga aktif
sekali membantu penyidikan apa yang terjadi di Bali kemarin. Sejauh
ini bagaimana sikap Anda dan apa hasil dari penyidikan di Bali.
Kurt: lima hari sejak pemboman itu. Saya di sini sangat capek
bersama dengan keluarga-keluarga korban pemboman. Sulit sekali untuk
mengidentifikasi korban karena terbakar. Tetapi kami berusaha.
MODERATOR: seberapa kuat Anda yakin desakan Anda dengan teman-teman
lain, maksudnya dari negara-negara lain yang menjadi korban, dalam
hal ini Amerika yang sudah mengirimkan biro penyelidiknya, juga ada
Inggris di sana, dan juga negara-negara lain. Seberapa besar desakan
Anda kepada pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan
cepat menyikapi persoalan ini.
Kurt: kooperasi dan kerjasama pemerintah Indonesia di sini luar
biasa. Semua orang Bali dan orang Indonesia lihat langsung apa yang
terjadi di sini dan membantu korban, work around the clock, mereka
semua melakukan yang mereka bisa. Jangan lupa ada banyak korban juga
dari Indonesia di sini.
MODERATOR: Pemerintahnya termasuk yang cukup keras mendesak
Indonesia agar menangkap Abu Bakar Ba=92askir, misalnya, atau jamaah
islamiyah dalam hal ini. Yakinkah Anda pemerintah akan melakukan
desakan itu?
Kurt: Saya yakin bahwa pemerintah Indonesia akan kerjasama dengan
pemerintah Australia untuk cari sipa tanggung jawab untuk tragedi
yang sangat besar ini. Saya pikir akan terjadi bahwa baik pemerintah
Indonesia, Australia, maupun negar-negara lain semua ingin tahu
siapa tanggung jawab untuk itu, juga untuk punish orang atau
kelompok yang tanggung jawab untuk tragedi yang luar biasa di sini.
MODERATOR: Yakin atau tidak?
Kurt: Yakin apa? Yakin kerjasama akan ada investigasi yang kuat,
saya yakin untuk itu.
Kris PRD: Mungkin ada satu lagi yang sebenarnya ingin saya
sampaikan. Satu, mungkin kritikan terhadap Pak Ba'asyir sendiri. Pak
Ba'asyir menilai persoalan yang terjadi sekarang adalah persoalan
antara Islam dan non Islam. Padahal kalau kita melihat, misalkan
kalau serangan solidaritas atau penolakan serangan Amerika ke Irak,
ke Afganistan itu bukan hanya dilakukan oleh umat Islam, bahkan
ribuan massa turun ke jalan di Washington, di Roma, di Perancis, dan
sebagainya menolak. Artinya persoalan yang terjadi sekarang ini
bukan persoalan antara Islam dan non Islam, tapi persoalan bagaiman
counter hegemoni terhadap usaha-usaha Amerika untuk melakukan
ekspansi, untuk lebih menghegemoni, untuk lebih memperkuat kekuatan
negaranya di negara-negara lain, sehingga Amerika terlalu ekspansif,
terlalu ofensif terhadap kekuatan-kekuatan yang dirasa itu terlalu
mengganggu rencana dari Amerika itu.
FAUZAN: sebenarnya isu terorisme ini pertama kali dikembangkan oleh
utusan Malaysia pada pertengahan Agustus beberapa bulan sebelum WTC.
Waktu itu pemerintah Malaysia melalui (nurman ???) melansir apa yang
disebut KMM, Kumpulan Mujahidin Militan Malaysia. Dengan menggunakan
ISE dikenal sebagai (act?) Kemudian menangkap banyak orang. Kemudian
di situ barulah muncul nama Abu Bakar Ba'asyir. Kemudian terus
menggelinding. Peristiwa 11 September itu menjadi starting point
untuk kampanye anti terorisme yang makin gencar. Kemudian Singapura
mulai melempar isu Indonesia sebagai sarang teroris. Indikasinya
adalah karena pemerintah Indonesia tidak menangkap Abu bakar
Ba'asyir. Lalu kita melakukan perlawanan hukum dengan menggugat Lee
Kwan Yu melalui pengadilan Jakarta Selatan. Akhirnya kita kalah
disitu. Kemudian isu kampanye anti terorisme itu makin mengkristal,
yang saya maksud adalah tuduhan itu diarahkan ke siapa. Itu semakin
mengkristal ketika secara eksplisit, umpamanya, Alexander Donner
menyebut Ba'asyir sebagai dalang peledakan itu. Lalu saya katakan
kepad ustad Ba'asyir saya sebagai ketua data dan informasi ingin
membuka akses media dalam dan luar negeri seluas-luasnya. Maka pada
waktu itu terjadi kebijakan pada majelis mujahidin untuk
mempersilahkan wartawan dari dalam dan luar negeri untuk menshoot
kegiatan sehari-hari baik itu di Ngruki sampai semua lubang itu
dilihat, kecuali lubang kamar mandi. Jadi silakan ambil kesimpulan.
Kami tidak ada beban apa-apa. Dalam perspektis syariah kalau kami
dituduh itu yang menuduh harus memberikan bukti dan bukti itu harus
dikonfrontir. Tidak boleh orang yang seperti Umar Faruq dibawa ke
luar negeri kemudian pengakuannya itu diekspos secara sepihak. Itu
tidak boleh. Itu fitnah. Kalau penuduh tidak bisa membuktikan
tuduhannya, maka tuduhan itu kembali kepada penuduh. Seharusnya
begitu. Tetapi yang dilakukan oleh Amerika, oleh Alexander Donner,
dan sebagainya itu dia mengekspos ke media. Sehingga kami melihat
bahwa ini
Terjadi trial=85=85public opinion. Mengkonstruksi opini publik, opini
dunia untuk memvonis sebelum di pengadilan yaitu bahwa semua dalang
ini adalah jamaah islamiyah dan Ba'asyir. Ini adalah cara-cara makar
yang sangat busuk yang dilakukan oleh intel-intel asing. Tentu saja
sasaran kami berbeda dengan apa yang tadi Mas Ulil katakan dan Mas
dari PRD tadi. Kami melihat satu atau dua jam dari tragedi WTC Bush
kemudian mengeluarkan deklarasi Crusade, perang salib. Kemudian
membuat sandi keadilan tak terbatas. Kemudian dirubah karena
diprotes umat Islam di sana. Kami bertanya-tanya kenapa WTC tadi
dijadikan starting point untuk deklarasi perang salib. Apa yang
sedang terjadi. Kemudian dengan semangatnya Bush itu mengatakan
pelakunya adalah Osamah, sedangkan Osamah ada di gua-gua Afganistan.
Siapa pelakunya? Sampai hari ini tidak bisa membuktikan. Kemudian
serangan itu membabi buta. Saya mengkonfirmasi dengan Dr.
Abdurrahman (???) dari Afganistan langsung berapa jumlah korban
serangan Amerika. Dia mengatakan serangan Amerika lebih dahsyat dari
serangan rusia 10 tahun di Afganistan. 20 korban meninggal dan
puluhan ribu lainnya teramputasi. Dibandingkan dengan korban,
katakanlah, di WTC yang tiga ribuan tentu tidak adil. Kemudian
konstruksi isu terorisme ini tumbuh digalang sedemikian
sistematisnya sehingga mereka membutuhkan justifikasi.
Pembenaran-pembenaran inilah yang menurut kami mengorbankan
orang-orang yang tidak berdosa. Jadi waktu malam ahad itu kami
bersama ustad Ba'asyir di Yogya. Kami belum tahu apa yang terjadi
malam itu, karena besoknya kami ada pleno khusus untuk membicarakan
masalah program. Tiba-tiba kami dikontak oleh media asing bahwa
malam itu telah terjadi peledakan bom. Kami katakan kepada pers tadi
"anda akan kami persilakan mengklarifikasi semua tuduhan kepada
ustad Ba'asyir dan itu sudah kita laksanakan hari rabu kemarin
sampai pukul 12 malam, tadi malam, kemudian tadi subuh empat media
dari Australis menshoot ustad Ba'asyir dari cara sholat sampai
bangun tidur dan sebagainya. Itu dishoot semuanya. Kamar-kamar juga
di markas kami. Kemudian kami tanyakan bagaimana kesimpulan Anda
tentang ini semua? Mereka tidak berkomentar. Jadi saya kira kami
tidak ada beban sedikit pun untuk membuka akses seluas-luasnya
kepada wartawan, terutama asing, untuk mengklarifikasi
tuduhan-tuduhan itu.
bersambung kebag. 2/4