[Nasional-m] Protes Kapal Thailand 1200 Nelayan Demo, 8 Tertembak

akang nasional-m@polarhome.com
Thu Aug 15 15:48:02 2002


Kamis, 15/8/2002

Protes Kapal Thailand 1200 Nelayan Demo, 8 Tertembak
Kontributor : Taufik Wijaya

detikcom - Palembang, Nyaris terjadi kerusuhan di Pangkal Pinang, Bangka,
Provinsi Bangka-Belitung, Rabu (14/8/2002) kemarin. Sekitar 1200 nelayan
demo di gedung DPRD Bangka bentrok dengan polisi dan 8 tertembak. Mereka
memprotes perusahaan Thailand yang menoperasikan kapal trawl.

Demikian disampikan Kadispen Polda Sumatra Selatan Kompol Arum Priyono, di
Mapolda Sumsel, Palembang, Rabu (14/8/2002) siang.

Menurut Arum Priyono, Rabu kemarin, pukul 09.00 Wib, sedikitnya 1.200
nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)
Cabang Bangka melakukan aksi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Bangka di Pangkal Pinang.

Aksi yang dipimpin M Dollar ini menuntut agar izin operasi PT Man Analendra
(perusahaan dari Thailand) dicabut. Alasannya perusahan surveyor kelautan
ini ternyata melakukan penangkapan ikan menggunakan jaring trawl (pukat
harimau). "Mereka bukan hanya melakukan survey. Tapi juga menangkap ikan
menggunakan pukat harimau," ujar Arummenirukan tuntutan para demonstran.

Aspirasi para nelayan ini sebenarnya sudah ditanggapi pihak DPRD Bangka.
Perwakilan nelayan diterima anggota dewan untuk menyampaikan tuntutannya
dan melakukan perundingan dengan pejabat pemerintah lainnya.

Sekitar pukul 14.00, karena kesal dengan lambannya perundingan, sebagian
nelayan yang berada di halaman Gedung DPRD membakar ban mobil dan melakukan
pelemparan ke gedung DPRD. Akibatnya, beberapa kaca gedung termasuk pos
penjagaan Gedung DPRD mengalami kerusakan.

Melihat aksi massa yang sudah anarkis, pihak kepolisian yang melakukan
pengamanan menembakkan peluru karet dan gas airmata. Suasana sedikit ricuh.
Bentrokan tak dapat dihindari. Delapan nelayan terkena peluru karet dan
seorang polisi mengalami luka akibat lemparan batu.

Situasi dapat dikendalikan setelah Dollar mengabarkan kepada para pengunjuk
rasa bahwa tuntutan agar izin operasi PT Man Analendra dicabut dikabulkan
pihak Dewan. "Dewan akhirnya mengeluarkan rekomendasi kepada intansi
terkait untukmencabut izin operasi perusahaan surveyor dari Thailand.
Situasi tenang kembali," kata Arum Priyono.

Sementara delapan pengunjuk rasa yang terkena tembakan langsung dibawa ke
rumah sakit umum Sungailiat Bangka. Namun tujuh diantaranya sudah
diperbolehkan pulang. "Hanya satu yang masih diopname. Tapi, kondisinya
sudah membaik," ujar Arum Priyono sembari menambahkan bahwa biaya perobatan
korban yang terkena tembakan ditanggung Polwil Bangka Belitung.


Korban yang terkena tembakan dan polisi yang luka:
· Drs Rozam (32), warga Kampung Nelayan II Kecamatan Sungailiat, Bangka.
Tertembak di punggung. · Supriadi (50), warga Kampung Nelayan II Kecamatan
Sungailiat, Bangka. Tertembak di punggung
· Kiwat (22), warga kampung Nelayan II Kecamatan Sungailiat, bangka.
Tertembak di pipi.
· Tasbih (18), warga Kampung Nelayan II Kecamatan Sungailiat, Bangka.
Tertembak di punggung.
· Nasruddin (15), warga Desa Kurau, Kecamatan Koba, Bangka. Tertembak di
betis kanan.
· Rahman (15), warga Desa Kurau, Kecamatan Koba.
Tertembak di tangan kiri.
· Riki (21), warga Desa Kurau Kecamatan Koba. Tertebak di punggung dan kaki
kanan)
· Lake (33), warga Pelabuhan Sungailiat, Bangka. Luka di rahang.
· Bharada Zulkarnain Lubis. Anggota polisi yang cedera terkena lemparan
batu.

(diks)