[Nasional-m] Fwd: [Nasional] Fwd: Fw: prilaku anggauta DPRRI.
y adi
nasional-m@polarhome.com
Mon Sep 2 11:24:02 2002
----Original Message Follows----
From: Arief Budiman <ariefb@unimelb.edu.au>
Reply-To: national@mail2.factsoft.de
To: national@mail2.factsoft.de, cari@yahoogroups.com,
melb-disc@yahoogroups.com
Subject: [Nasional] Fwd: Fw: prilaku anggauta DPRRI.
Date: Mon, 02 Sep 2002 13:55:31 +1000
>
>----- Original Message -----
>From: <mailto:shmi@cbn.net.id>shmi@cbn.net.id
>To: <mailto:wahana@centrin.net.id>wahana@centrin.net.id
>Sent: Thursday, August 29, 2002 9:45 AM
>
>
>Subject: prilaku anggauta DPRRI.
>
>
>Teman teman
>
>
>Peristiwa pemulangan secara paksa Tenaga Kerja Ilegal Indonesia dari
>Malaysia dan berita bertumpuknya mereka di Nunukan dengan hidup penuh
>penderitaan ,telah menggugah rasa keprihatinan kami para aktivis LSM
>,Pekerja Sosial,dan invidu akan nasib para TKI.
>Sejak 2 minggu yang lalu kami Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan telah
>membentuk sebuah forum Solidaritas untuk Nunukan dan kami telah mengirimkan
>2 orang tenaga relawan untuk melihat sendiri apa yang terjadi dari sana
>sehingga kami bisa mendapatkan data data dan cerita yang mendekati
>kebenaran dibandingkan cerita yang beredar dari mulut kemulut.
>Setiap 2 jam relawan kami meberitahukan perkembangan demi perkembangan
>berapa jumlah TKI yang pasti tdk dapat diketahui karena mereka tinggal
>berpencar pencar sehingga sulit didata,mereka kekurangan makanan, minuman
>pakaian ,obat makanan balita,sampai dengan tgl 28-8-2002 yang meninggal
>yang berhasil didata oleh relawan kami 38 orang terdiri dari dewasa balita
>sudah terjadi perdagangan bayi.
>Mengingat besarnya pekerjaan yang dihadapi oleh kami yang sebenarnya ini
>adalah tanggung jawab pemerintah tetapi pada kenyataannya pemerintah sangat
>lambat menanganinya .
>Mengingat pekerjaan ini adalah pekerjaan besar maka anggauta jaringan
>Relawan mulai menghubungi para kerabat ,teman ,kenalan untuk bersedia
>membantu kegiatan Jaringan.
>Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang teman anggauta DPRRI
>dari PDIP,saya ceritakan mengenai nasib para TKI itu dan saya meminta dia
>untuk membantu mencarikan obat dan makanan balita dalam jumlah besar .
>Teman tsb mengatakan saya tdk ada jalur dengan produsen barang barang tsb
>,tapi akan saya bantu ibu akan saya kenalkan dengan teman saya di DPRRI
>yang bisa memberikan rekomondasi ,disepakati saya datang ke DPRRI tgl 29
>jam 12 .00 siang.
>Kami datang berdua ketika kami datang teman saya tdk ada ditempat tetapi
>kami dibawa oleh sekertarisnya ke anggauta DPRRI yang dijanjikan rupanya
>dari fraksi PDIP juga.
>Dari sambutannya saya mendapat kesan bahwa sang anggauta DPRRI sudah tahu
>maksud kedatangan kami setelah saya jelaskan lagi maksud kami sang
>anggauta Dewan menyambut baik permintaan tolong kami dengan meminta kami
>kembali membawa daftar fabrik/produsen obat dan makanan balita agar sang
>anggauta dewan dapat menuliskan rekomondasi ,percakapan mengenai TKI hanya
>berkisar sekitar 5 mnit sang anggauta Dewan mengeluarkan ucapan anatara
>lain pengusiran TKI secara tdk manusiawi ini telah mencoreng" Harga diri
>bangsa."
>Yang membuat kami a sangat terkejut dan terheran heran ,percakapan
>selanjutnya adalah promosi sang anggauta dewan mengenai bussiness multi
>level yang sedang diigelutinya ,saya dikuliahi bagaiman cara mencari uang
>yang mudah hanya dengan modal beberpa ratus ribu rupiah dalam waktu 1-2
>tahun saya bisa meraih keuntungan puluhan juta rupiah perbulan sebagai basa
>basi orang Timur saya masih tanggapi percakapan tsb.
>Kami kesulitan untuk permisi pulang karena ucapannya mengenai multi level
>tdk bisa dibendung teman saya sudah menginjak kaki saya untuk segera
>meninggalkan tempat tsb,sebenarnya hati kecil saya sedih dan marah tetapi
>saya masih berhitung kalau saya sabar barangkali orang ini masih berguna
>untuk sdr sdr di Nunukan ,saat itu yang terbayang adalah SMS relawan kami
>yang dikirimnya pada jam 2 pagi "Aku malam ini bisa gila " segera saya
>tilpon saya tanyakan apa yang sedang terjadi sambil menahan tangis dia
>menjawab "Aku di dipemakaman sedang memakamkan bayi yang baru lahir
>kemudian meninggal "
>Setelah saya didesak terus dan agar segera kami bisa pulang saya ikuti
>permintaan anggauta dewan untuk ikut multi level dengan membayara 88 ribu
>rupiah ,maka kami dengan segera bisa meninggalkan ruangannya
>Dimobil kami bahas perilaku anggauta dewan yang terhormat tsb,supir kami
>yang berasal dari Sumatera berkomentar "Dikampung saya anggauta Partai yang
>ingin menadi anggauta DPRD harus menyetor ke Partainya jadi jangan heran
>kalau sesudah menjadi anggauta DPR harus mencari uamg sebagai pengganti
>uang yang telah dikeluarkannya belum lagi harus menabung untuk bekal
>apabila sudah tdk menjadi anggauta dewan lagi"
>Di YLBHI kami beretemu dengan seoarng teman saya ceritakan pengalaman kami
>dengan anggauta Dewan tsb , cerita kami langsung ditanggapi dengan
>positieve oleh teman kami ,teman itu mengatakan akan saya bantu segera
>setelah itu kami kemudian ke sekertariat Suara Ibu Peduli (SIP ) untuk
>mengadakan diskusi masalah Nunukan,perlu diketahui Suara Ibu Peduli adalah
>sekumpulan ibu ibu rumah tangga biasa ketika terjadi Krisis moneter di
>Indonesia dengan dipimpin DR Karlina Leksono turun ke jalan berjuang demi
>anak anak yang kekurangan susu dan gizi.
>Ditengah diskusi saya perhatikan satu persatu wajah ibu ibu tsb , ibu ibu
>yang seacar ekonomi sangat sederhana setiap hari harus bergulat debgan
>segala problem rumah tangganya tetapi masih sempat memikirkan nasib sdr sdr
>nya yang ditimpa musibah,bukan hanya sekedar memikirkan tetapi mereka juga
>berbuat berdasarkan kemampuan masing masing.
>Hati saya bertanya apakah ibu ibu ini perlu mempunyai wakil di
>DPRRI?,anggauta Dewan yang selalu mengeluarkan statement sebagi wakil
>rakyat,terngiang ucapan sang anggauta Dewan "Harga Diri " apakah dia
>mengerti apa artinya "Harga diri ".Sekarang saya lebih mengerti lagi
>mengapa banyak masyarakat yang menuntut agar DPRRI dibubarkan saja ,kalau
>meminjam istilah Arief Budiman Masyarakat "muak ".
>Kepedihan saya terobati ketika teman saya menyusul ke di SIP rupanya dia
>berhasil menghubungi 4 produsen obat dan makanan balita dia meminta kami
>segera membuat surat permohonan agar besok pagi dia bisa mengurusnya dengan
>cepat.
>Ternyata yang masih mempunyai hati adalah sesama rakyat jelata juga.
>
>Ade Rostina Sitompul.
>
>Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan
>
>tambahan berita jam 9 00, 4 meninggal 2 dewasa 2 anak jumlah 42 orang
_________________________________________________________________
MSN Photos is the easiest way to share and print your photos:
http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx