[Nusantara] Re: Reinventing "Niat Baik" <---- Ukuran2 Publik

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Mon Aug 26 11:25:36 2002


"rovicky" <explore@centrin.net.id>
26 Aug 2002 01:09:27 -0000 
Re: Reinventing "Niat Baik" <---- Ukuran2 Publik 

Aku pernah juga mendengarkan cerita yang sama, juga
ketika berhadapan 
dengan orang-orang yang menerima "Kalpataru" ... juga
"penjaga" 
Kinahrejo kalau mau naik G. Merapi di tahun 80-an (aku
lupa namanya). 
Yang juga terlihat dengan "keikhlasan" yang tersirat.
Dan ndak usah 
jauuuh ke Luar negeri. Di ngIndo juga masih ada kok
kisah mirip 
seperti itu.

Juga ketika ngadepin sikap pekerja di LN yang ketika
diberi ucapan 
terima kasih mereka hanya bilang :
"I am just doing my Job and they have paid".... that's
it !
Juga ndak ada dalam benakku embel-embel agama, juga
ndak ada embel-
embel "niat baik". 

Menurut aku ... Gejala/fenomena  yg aku lihat itu
tidak selalu karena 
"niat baik".... misal niat ingin "menolong" seperti
yang ada dalam 
kasus "pertolongan bikin SIM" ... kayaknya kurang pas
kalo 
disetarakan.... dan seperti uraian Kang ngAliq ... ya
emang beda 
jauuh efeknya.

Kalo kata-kata yg keluar sudah dianggap niat ....
kayaknya niat yg 
dilihat, yang didenger ... bukan seperti "niat" yang
aku maksudkan.
Karena yang aku rasakan, ndak ada yg bakalan tahu
niatan seseorang. 

Menilai seseorang karena "niat"an apa masih mungkin ?

RDP
"sorri aku masih tradisionil ..:-)"

--- In indonesia_damai@y..., "prameshi"
<prameshi@t...> wrote:
> Mereka cenderung lebih humanis meskipun individualis
tanpa harus 
dikaitkan
> dengan agamanya. Bagi yang belum pernah hidup dekat
dengan mereka 
akan sulit
> membayangkan bagaimana "niat baik" itu dilakukan
dengan tulus 
apalagi kepada
> mereka siapa saja yang membutuhkan. Mereka terbuka
dan mudah sekali 
menerima
> perbedaan2.
> 
> Kalau  bangsa kita cendrung egois dan humanis hanya
pada kelompok 
atau
> kesamaan2 tertentu. Inilah sebenarnya lahan subur
bagi 
berkembangnya KKN.
> Disamping itu, kita cenderung lebih sulit menerima
perbedaan.
> 
> Jadi, berbicara demokrasi memang masih lama.... dan
butuh kesabaran.


=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com