[Nusantara] Kita jadikan yang Plus yuk! --->Re: [indonesia_damai] Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan (2)
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Aug 29 09:00:41 2002
"Ki Denggleng Pagelaran" <fukuoka@indo.net.id>
Kita jadikan yang Plus yuk! --->Re: [indonesia_damai]
Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan (2)
29 Aug 2002 07:41:23 +0900
nanggapinnya di bawah sana.....>
----- Original Message -----
From: sidikpamungkas
Kasus QSAR makin ramai, makin banyak komentar yang
dilansir oleh
pakar .. pejabat .. investor .. dan saya sendiri
termasuk. Memang hal
ini perlu segera ditindak lanjuti, karena usaha jenis
ini (walau lain
bidang) cukup banyak yang saat ini masih beredar,
hehehe ... jangan2
dalam waktu dekat bakal menyusul Titanic2 beQSAR
lainnya yang pada
ambrol dan menyeret kurban2 baru. Meneer Haz Hiz Huz
mestinya self
ngaca dong, hehehe anak beranak pada ombyokan ikut
menjadi investor
(dan pasti .. yakin .. investasi mereka sudah dilunasi
plus ditambah
keuntungan yang dijanjikan, lha wong memang dijadikan
tokoh
propaganda), hehehe apa ibu baru yang di dekat Pondok
Cabe
investasinya sudah kembali? Lha kalau pemerintah
ngusutnya kayak
uler kambang, nanya dulu bupati Sukabumi ... diskusi
dulu ...
melapor .. rapat, trus koordinasi dengan polisi ...
polisi turun ke
TKP2 ... mendata .. mencari keterangan ... terus ...
terus .. dlsb
dlsb .... hehehehe Ramli van ngAraby udah keburu
angslup pakai aji
welut putih (lha imigrasi sendiri ngaku belum mendapat
permintaan
untuk mencekal Ramli). Tinggal para investor bengong
kapan
investasinya bakal kembali, paling tidak separuh atau
seperempat,
asset2 QSAR yang disita atau ditahan oleh aparat kok
kayaknya bakal
ancur rusak dan menguap persis kayak asset konglomerat
di BPPN,
urusan bakal terkatung katung kayak kasus bank Bali.
Lha wong jelas
ada tokoh yang terlibat ... hehehe apa berani
menuntaskan segera?
Atau mesti mencari Dadang Sukandar dan Winfried
Simatupang lagi?
------------->
KDP:
Lha iya to Kang DikPang (biar jadi KDP juga
isisialnya...)
masalah QSAR ini betulnya dah lama dicurigai oleh
kalangan
tertentu pemerhati agribisnis. Masalahnya apa, bisa
terus
menggelembung sekitar 4 tahun beroperasi itu?
Ada sedikitnya dua alasan: 1) keterlibatan beberapa
akademisi
agribisnis tertentu yang ikut jadi POMPA promosi dan
2) atribut
keagamaan yang kental (seperti yang dilansir oleh Cak
GN tentang
makna logo itu....
alasan 1):
Ternyata ada kolega senior ku yang sempat ikutan
gembar-gembor
mempromosikan beQISAR Pelung-Sukabumi itu. Kluruknya
bagus
lho...., Lancurnya puanjang lho.... (sayang dia ndak
lihat TELEK-nya
hehehee...). Beberapa juga malah menjadikan BEQISAR
itu sebagai
idola ayam aduan bisnisnya. Baik dalam
ceramah-ceramah, kuliah-
kuliah, maupun menjadikannya tempat praktek mahasiswa
baik
calon sarjana tetanen (ST kali ya?) maupun magister
ngurusin tetanen
(MNT... hehee...). Hasilnya ya thesis magister lah,
skripsi sarjana
lah.. bahkan disertasi ndoktor.. (lha Om Romli sendiri
kan DR..)
Jelek-jelek aku pernah ikutan nguji seorang calon
sarjana yang
riset di QSAR... dan dia hampir-hampir saja ndak
lulus, karena
mengungkapkan hasilnya ikut terpengaruh bernada
promosi.
Untung dengan keterbukaan pikirannya yang segera
merasuk
(maklum dia mahasiswa cerdas ber-IP 3.4 je.... apa
ndak gemblung?)
mengakui kesalahan persepsi analisisnya. Apa itu?
Sepele. Mangsalah ngetung tanduran cabe dibandingkan
dengan
ongkos produksi pertanaman. Bandingan antara yang dia
lihat
dilapangan dengan 'bunyi proposal' QSAR yang tiga
macam
paket itu.... KAVLING, SYARIAH dan KELOMPOK... ya kan?
Nah pada proposal, 3000 taneman cabe konon memerlukan
biaya Rp 20.000.000 (enolnya tujuh lho Kang... ndak
sedikit nih
bagi para investor kelas gurem.... kecuali untuk
mantan pejabat,
mantan isteri pejabat, pejabat mantan isterinya...
weleh.. lha
uang segitu mah cuman seberapa prosen saja dari hasil
NYABET
dan NYABIT- mereka?), terus dalam waktu 5 bulan dapat
memberikan keuntungan 7.800.000 (untuk LOMBOK ABANG)
dan ini yang paling diminati para investor, karena
untungnya
mencapai 39% dalam 5 bulan, atau 7.8% per bulan...
Lha yang gublug itu lak keuntungan dapat diberikan di
depan,
artinya sebelum tanduran Cabe ini panen, beberapa
investor telah
membuktikan bahwa REKENING tabungannya meningkat
Rp 1.560.000 per bulan per Rp 20.000.000.
Lha investor yang berhasil secara premature inilah
yang menjadi
corong USAHA lak gitu....ndong berbondonglah sanak
kadang
dan handai taulan mereka, om dan tante, keponakan,
cucu jauh
anak dalam... hehee.. ikutan nginvest. (inilah yang
menjadi kritik
pedas dari sebagian man temanku tentang pengertian
bagi hasil
yang konon memang prinsip perekonomian Islam... kok
salah
begini... wong bagi hasil kok bisa dilakukan sebelum
berhasil?)
Nah, dalam ujian skripsi itu si Mahasiswa bersedia dan
mengakui
kesalahan analisisnya. Kemudian merombak tulisannya
dengan
suatu kesimpulan, "dari sekian jenis tanaman
HORTIKULTURA
yang ditawarkan untuk para calon investor itu, cuman
TOMAT
yang memiliki hitungan paling realistis..... meskipun
sangat
optimis. Apa pasal? Uang senilai Rp 30.000.000
sebenarnya
cukup untuk membuat kebun Cabe seluas 1 hektar secara
mewah.. pakai mulsa plastik baru dan mengupah sekian
puluh
tenaga kerja...... (ini kan yang dikomentarkan Dr.
Hamzah Haz,
bahwa QISAR menjadi pemberi pekerjaan?). Sementara di
QSAR hanya untuk 3000 tanaman yang setara dengan luas
lahan
hanya 2000 meter saja... alias 20 ARE. (sehektar cabe
akan
menjadi Rp 100.000.000,- bukan?).
alasan 2)
Dus, bayangkan sendirilah man teman dan saudara
sekalian
betapa nguawurnya proposal itu... lha tapi... ada
sebagian
yang memakai atribut keagamaan je... Salah satu
jenisnya
malah dinyatakan sebagai INVESTASI PAKET SYARIAH!
Lha ada kata-kata ini lah banyak yang terbius. Siapa
sih yang
ndak kepengin usahanya diridhoi Tuhan? Meskipun modal
invest itu juga ndak jelas? Ndak jelas wong ada
pensiunan
yang ngakunya menanamkan modal sampai 300 juta? Lho
pensiunan dari jenis pekerjaan apa ini? Jadi ada
kemungkinan
marahnya beberapa investor (termasuk yang
dibela-belain
HH) itu tak lain adalah para penipu yang tertipu dalam
sekala
besar... heheee... maaf suudzon...!
Sebagian lagi ya ngeper Kang mau nyoal Syariah ini.
Terbukti
kok seperti yang aku alami. Aku pernah nulis 2 artikel
tentang QSAR ini sebelum 'mbangkrut' dan 3 hari
setelah
berita bangkrut... tetapi karena isinya cenderung
sangat
'menjurus'.... ndak ada yang dimuat tuh di media
massa.
Padahal artikel itu tujuannya untuk sekedar
menyebarkan
pengetahuan dan wawasan dalam menilai suatu proposal
bisnis. Tinjauannya juga tidak sampai ke harga produk
maupun
nilai keuntungannya, tetapi melulu membahas 'kewajaran
biaya produksi' dan 'kapasitas pengembangan usaha'
dari
suatu hamparan luasan lahan di negeri ini. Negeri ini
hanya
memiliki lahan produktif untuk tanaman non pangan
(padi)
49 juta hektar saja. Di Jawa Barat hanya punya 801
juta
hektar... lha kalau modal yang terkumpul di QISAR yang
500 milyar itu 30% saja untuk usaha nanem Cabe, maka
tersedia dana 150 milyar kan? Terus berhubung setiap
hektar hanya perlu 30 juta (menurut hitungan
berdasarkan
survey dan praktek mahasiswa maupun kajian yang
cukup beralasan rasional) kan itu cukup membiayai
5000 hektar.... kalau benar hasilnya per hektar 30 ton
LOMBOK abang... apanya ndak kebanjiran LOMBOK
pasar-pasar sayur kita.. atau kalau diekspor, betapa
Singapura atau Taiwan atau TimTeng sana dengan
LOMBOK..... (lha hasilnya kan menjadi 150.000 ton
LOMBOK setahun, minimal?)
Sebagai kesan terakhir dalam menanggapi OMELAN
KDPng ini, dengan kasus QSAR kita perlu belajar.
Kemudian peduli gitu lho baik dalam dunia agribisnis
maupun pelebelan atribut keagamaan. Jangan sampai
di masa depan agama dijadikan bungkus kebohongan.
KUALAT!
Dari pemahaman agribisnis... perlu sekali. Karena
banyak
usaha mirip QISAR ini yang nyata-nyata tidak logis
secara rasional, tetapi gencar pasang iklan dan
promosi..
Sayang bahwa: "Sudah menjadi sifat manusia untuk
membuat
keputusan berdasarkan emosi, daripada fakta. Sayang,
tidak
ada yang lebih tidak masuk akal dari itu!" Buktinya?
Hehehee
dalam tabloid online terakhir QSAR, 6 berita utamanya
memuat kunjungan Wapres dengan segala ragam
kegiatannya.
(kunjungan AR dan MW sudah dimuat ya?)
tabik,
KDP
------
*) seorang moderator ceramah HMRA (Presdir QSAR)
karena dari kalangan akademisi meminta biodata
lengkap,
khususnya tentang gelar DR nya. Didapat dari mana dan
pada bidang apa. Yang terjadi HMRA cuman memberikan
biodata sampai SE-nya saja... dan sang moderator
tersenyum geli....(kapan ya ada moderator yang
demikian
untuk para DR-DR yang lain di negeri ini...;=((
=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com