[Nusantara] Islam Liberal

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Tue Dec 17 09:24:02 2002


Islam Liberal 

Perkembangan pemikiran Islam berjalan sesuai dengan
perkembangan sejarah manusia muslim. Berbagai masalah
timbul dan terjadi membutuhkan pemecahan. Pada
abad-abad jarah perkembangan Islam tidak banyak
diwarnai peninjauan ulang terhadap berbagai pemikiran
tetapi setelah abad ketiga dengan diadopsinya filsafat
Yunani oleh para intdektual muslim menjadikan babak
baru bagi perdebatan pemikiran Islam yang melahirkan
banyak trend pemikiran. 

Perjalanan pemikiran Islam itu juga dipengaruhi oleh
naik turunnya kekuasaan pada abad ke-15, terjadi
kemerosotan pemikiran Islam serta ditandai oleh
kejumudan berpikir sehingga kekuasaan para penjajah
menjadi kuat di hampir semua negara Islam yang
terjajah, apa lagi para penjajah ini juga membawa
konsepsi pemikiran yang sengaja dikembangkan untuk
menyingkirkan atau paling tidak memdistorsi pemikiran
Islam. Karena itu terjadi penurunan pemikiran di
antara umat Islam sendiri. Ada yang ingin
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
mereka, kelompok ini disebut oleh para orientalis
sebagai kelompok konservatif sedangkan anti tesa dari
kelompok ini adalah kelompok yang menginginkan
perubahan dalam pemikiran Islam sehingga ditarik
sedemikian rupa agar sesuai dengan pemikiran modern
yang nota bene adalah model Barat. Kelompok kedua
inilah disebut dengan kelompok yang berpandangan
Liberal (Liberal Islam). 

Istilah Islam Liberal 

Para orieiitalis Barat berbeda pendapat ketika menilai
Islam. Charles Kurzman mencatat sejumlah tokoh yang
menilai Islam secara pesimis, seperti Voltaire (1745)
dalain bukunya "Mahomet of Fanaticism" menilai bahwa
Islam identik dengan kefanatikan. Dalam terminologi
politik, kekuasaan Islam berarti dispotisme
(kesewenang-wenangan), kata Montesquie, demikian juga
Francis Bacon (1622) yang mengidentikkan kekuasaan
Islam dengan Monarki Absolut. Sedangkan di bidang
militer Islam identik dengan teror seperti diungkap
oleh Eugene Delacroix (1824). Bahkan sastrawan Ernest
Renon (1862) berpendapat bahwa tradisi Islam identik
dengan keterbelakangan dan primitif. 

Namun demikian banyak terdapat sejumlah tokoh
orientalis Barat yang memandang Islam secara objektif
seperti Arnold Toynbee dalam bukunya "The Preaching of
Islam " atau John L. Esposito dalam bukunya "The
Islamic Threat: Mith or Reality" lebih positif lagi
adalah para tokoh Barat yang masuk Islam seperti
Leopold Asad, Maryam Jamilah yang menulis buku "Islam
and Modernism" dan Roger Gerandy yang menulis
"Tromisses De L' Islam." 

Menurut Kurzman, bahwa biasanya membicarakan Islam
Liberal berarti membandingkannya dengan Liberalisme
Barat yang intinya pada daya kritisnya, meskipun
terdapat perbedaan diantara keduanya, karena Liberal
Islam masih berpijak kepada Al-Quran dan Hadis serta
sejarah Islam. Sedangkan menurut Prof. William
Montgomery Watt bahwa istilah Islam menunjuk kepada
kaum muslimin yang menghargai pandangan Barat dan
merasa bahwa kritikan terselubung atau terang-terangan
terhadap Islam sebagiannya dapat dibenarkan. Mereka
memandang dirinya sebagai umat Islam dan berkehendak
menjalani kehidupannya sebagai Muslim. Istilah Liberal
Islam identik dengan kalangan modernis dan neo
mu'tazilah. 

Perkembangan Islam Liberal 

Liberal Islam bagi Kurzman, sama seperti kaum
pembaharuan yang menyerukan kepada modernitas dan
meninggalkan keterbelakangan masa lalu serta
menyerukan kapada pengembangan teknologi, ekonomi,
demokrasi dan hak-hak resmi. Para tokoh pembaharuan
yang disebut-sebut berpengaruh adalah Muhammmad bin
Abdul Wahhab dari Saudi Arabia, syekh Jibril bin Umar
AI-Aqdisi dari Afrika Barat, Haji Miskin dari Sumatra,
Haji Syariat Allah dan Ahmed Brelwi dari Asia Selatan
dan Ma Ming Xin dari Cina. Tetapi pengaruh Liberal
Islam yang paling kuat dari pembaharuan India yang
bemama Shah Wali Allah Addahlawi (1703-1762).
Sedangkan Montgomery Watt memandang bahwa Liberal
Islam bermula pada abad 19 sampai masa kemerdekaan
(1945). 

Tokoh-tokoh Islam Liberal Para tokoh kaum Liberal
Islam yang paling menonjol dan banyak dicatat oleh
para penulis Barat adalah Sayyid Ahmad Khan
(1817-1898) dari India. Beliau melihat bahwa perlakuan
Inggris terhadap kaum muslimin di negaranya sangat
sengsara dan diperlakukan tidak adil. Sementara warga
hindu dianak-emaskan. Sebagai contoh di kota Bengal,
departemen-departemen pemerintahan diletakkan para
insinyur, akuntan dan pegawai lainnya dari warga Hindu
sementara warga muslim satu dua orang dari 300 anak di
perguruan tinggi Inggris di Calcutta tidak sampai 1%
adalah orang-orang muslim. Maka Ahmad Khan menulis
buku untuk disampaikan kepada pemerintah Inggris di
India atas berbagai perlakuan ketidakadilan dan
perbuatan sernena-rnena yang menyebabkan kebencian
warga muslim kepada Inggris. 

Sampai pada saatnya tahun 1869 Sayyid Ahmad Khan
urnurnya sudah 52 tahun, ia pergi menemani anaknya
yang sekolah ke Inggris. Keberangkatannya itu
bermaksud untuk mengumpulkan bahan guna membantah para
tokoh orientalis Inggris yang menyudutkan sejarah Nabi
Muhammad SAW, sampai selesai tulisan berjudul "Essays
on The Life of Muhammad" yang berbau apologis narnun
tak lama kemudian buku itu diungguli oleh tokoh
liberal India bernama Sayyid Amir Ali (1849-1928),
narnun demikian Sayyid Ahmad Khan telah berhasil
memompa semangat kaum muslimin dengan membujuk mereka
mengambil kebijaksanaan bekerja sama dengan Inggris.
Upaya ini melibatkan penerimaan nilai-nilai Barat
hingga taraf tertentu, karena secara tidak langsung
dinyatakan bahwa generasi muda muslim akan memasuki
sekolah-sekolah yang dibangun guna mendidik mereka
menjadi abdi negara. Salah satu prestasi Ahmad Khan
adalah pembukaan suatu kolase pada 1877 yang menjadi
cikal bakal Universitas Aliqrah yang resmi berdiri
pada 1920. 

Sedangkan Sayyid Amir Ali dengan bukunya yang terkenal
"The Spirit Of Islam" dalarn edisi Indonesia berjudul
"Api Islam " itu pada hakekatnya merupakan suatu
pandangan tentang Islam dan pembawaannya yang
mewujudkan seluruh nilai liberal yang di puja di
Inggris pada masa Ratu Victoria. Amir Ali berpandangan
bahwa Muhammad adalah "Guru Agung'' seorang yang
percaya kepada kemajuan, yang menjunjung tinggi
penggunaan akar dan bahkan pelopor agung rasionalisme,
yaitu seorang manusia yang benar-benar modern. Islam
dipandang sebagai agama paling ideal, yang menanarnkan
suatu kepercayaan yang besar kepada Tuhan dan
menekankan kesucian moral serta kode etik yang tinggi.
Perang-perang yang dilakukannya semata-mata bersifat
defensif yang mengangkat martabat wanita, memperbaiki
nasib para budak dan mencela perbudakan yang
menganjurkan pengetahuan dan ilmu serta menegaskan
tanggung jawab manusia dan karsa bebasnya. 

Di Sudan, muncul Sadiq AI-Mahdi sebagai figur politik
yang mendukung gagasan Liberal Islam yang menghendaki
Islamisasi yang lebih luas tetapi bukan dengan jalan
membentuk masyarakat masa kini dalam cetakan
intelektual dan sosial generasi Islam yang menganggap
"babwa sya'riah cukup lentur untuk mengijinkan hal
ini. Caranya yaitu melampaui madzhab-madzhab hukum
Islam dan hanya terikat pada Al-Qur'an dan sunnah
serta mampu mengatasi kondisi-kondisi masa kini.
Perjuangan itu selanjutnya dikembangkan oleh Dr.
Hassan Turabi yang kemudian mengahadapi tantangan
hebat dari para ulama setempat seperti Dr. Syaikh
Ja'far ldris, Amir AI-Haj dll. 

Keberhasilan kaum Liberal Islam yang paling menonjol
adalah ditangan Mustafa Kamal Ataturk (l924) sebagai
lembaga sakral umat Islam di dunia, dan merubah
pendidikan Islam tradisional menjadi ala Barat bahkan
melarang peagajaran bahasa arab sampai-sampai adzanpun
tidak diperbolehkan pakai bahasa arab tetapi
dikumandangkan dengan bahasa Turki. Suara penolakan
khilafah Islamiah sebagai institusi pemerintahan Islam
digugat oleh Ali Abd. Raziq (1925) dari Mesir. la
mengkritik keabsahan kekhalifahan, tetapi juga
mempertanyakan dasar-dasar kekuasaan dalam Islam. 

Di Indonesia gagasan Islam Liberal diteliti oleh Dr.
Greg Barton yang ditulis dalam disertasi doktornya di
Monash University, Melbourne, Australia. Penelitian
ditekankan mulai tahun 1960 sampai 1990. Gerakan dan
pemikiran ini telah mempelopori perkembangan lslam
Liberal yang disebut Neo-Modemisme Islam yang telah
berpengaruh pada tataran keagamaan, sosial, dan
politik. Gerakan ini secara luas tumbuh dilingkungan
para Intelektual yang memiliki latar belakang modern,
yang dikombinasikan dengan pendidikan Islam klasik. 

Kemunculannya di Indonesia merupakan pendorong bagi
terbitnya kebangkitan baru satu generasi muslim,
terutama kelas menengah kota, sehingga mampu berperan
secara lebih liberal dan progresif untuk sebuah
Indonesai baru. Disertasi itu memfokuskan kepada empat
tokoh penarik gerbong liberal Islam di Indonesia
yaitu, Abdurrahman Wahid (Gus Dur, mantan presiden RI
ke-4), Dr. Nurcholis Majid (ketua yayasan Paramadina),
Johan Efendi (sekertaris Gus Dur di istana) dan Ahmad
Wahid (telah wafat). Barton mencoba menempatkan mereka
dalam konteks globalisasi dan modemnisasi yang lebih
luas. 

Analisa Pokok-pokok Pemikiran Kaum Islam Liberal 

Tema sentral dari pokok-pokok pemikiran kaum liberal
Islam adalah rasionalisasi dan modernisasi terhadap
Islam selain masalah gender, kepemimpinan wanita, dan
kemajuan ilmu pengetahuan serta tak jarang menuju
kepada sekularisasi. 

Kalau kita amati bahwa lahirnya pemikiran para tokoh
kaum liberal Islam itu disebabkan karena beberapa hal,
yaitu: 

1) Faktor penjajahan panjang yang menyebabkan
keterbelakangan umat Islam di segala bidang. 

2) Faktor kebodohan dan kejumudan umat Islam yang
mengakibatkan setagnasi pemikiran dan keterbelakangan
pendidikan. 

3) Apa yang mereka saksikan dari pengamatan langsung
ke dunia Barat sampai terkesima yang mendorong mereka
melahirkan sikap untuk membawa umat Islam kearah
kemajuan barat yang tidak jarang mereka sikapi dengan
apologi yang berlebihan. 

Pada hakikatnya ada titik-titik kelebihan dan
kelemahan pada pemikiran kaum liberal Islam itu. Titik
kelebihan yang menonjol bahwa mereka telahmerangsang
kebangkitan kaum tradisionalis untuk bangkit
berijtihad dan melakukan berbagai perubahan. Tetapi
titik-titik kelemahannya cukup banyak. Paling tidak
sikap reaktif mereka terhadap kenyataan tidak
dibarengi dengan implementasi riil yang dapat
dirasakan oleh umat secara luas sehingga bisa
menyadarkan mereka bahwa karya mereka bermanfaat bagi
umat. Juga tidak jarang lebih banyak bersifat teoritik
dan mencibir serta apologetik dan berbangga diri
sehingga melahirkan arogansi intelektual. 

Dalam struktur Islam di Indonesia, kaum liberal Islam
termasuk pembawa bendera Islam substantif untuk
berhadapan dengan kelompok Islam lain yaitu kelompok
Islam formalistik dan kelompok Islam fundamentalis
atau konserfatif. Dalam tatanan pemerintahan kelompok
Islam formalistik nampak pada corak pemerintahan orde
lama, orde baru dan pemerintahan Habibie. Sedangkan
kelompok Islam sustansif nampak dalam pemerintahan Gus
Dur. Dan keduanya telah gagal, sehingga kesempatan
terakhir pada kelompok Islam ketiga yaitu
fundamentalis yang sekarang lagi getol-getolnya
menuatut pelaksanaan syariat Islam di Indonesia atau
melalui otonomi khusus/daerah. 

Dari segi pemikiran, perguruan-perguruan tinggi
terutama institut agama Islam negeri (IAIN) adalah
tempat subur berkembangnya aliran pemikiran liberal
Islam dan nampak sangat kebarat-baratan. 

WALLAHU'ALAM. 

Referensi: 

Charles Kurzman, Introduction Liberal Islam and Yts
Islamic Contec, Oxford University, new York 1998, hal
: 3. 

William Montgomery Watt. Fundamefitaliismee Islam dan
Modernitos, terjemah Tauflk Adna Arnal, Raja
Grafindo,Jakarta,hal : 129. 

H.A. Mukti Ali, Alam Pikiran yang disebut modern di
Yunani dan Pakistan, Mizan, Bandung, Cat-Hal 52. 

Al- Amin Al-Had, Arraddul Qoim Lima Ja'a bihi
Atturabi, Markadz shaaf, cetakan 1, tahun 1417 H-1997
M. 

M. Dim Shamsudin, Islam dan politik, Jakarta, logos,
cetakan 1, tahun 2001, hal 132. 

Greg Barton, Gagasan Islam Liberal di Indonesia,
Jakarta, Paramadina, cetakan 1, 1999, hal XV 

(Farid Achmad Okbah ) 

Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com