[Nusantara] "sidikpamungkas" : Kita jadikan yang Plus yuk!

Ra Penak edipur@hotmail.com
Mon Sep 2 10:15:44 2002


"sidikpamungkas" : Kita jadikan yang Plus yuk!
31 Aug 2002 15:25:08 -0000

Kang DP dan kawan2 lain, memang soal beQiSAR .. Pro Best dan MLM
berbeda, namun ada persamaannya juga sih walau sak iprit .. hehe
sama2 mesti nyari level bawah yang mesti bekerja untuk kita. Mengenai
MLM selama terkelola dengan baik dan produknya tetap lancar supply-
nya, kita bisa ayem yakin bahwa bisnis ini masih tetap jalan, namun
dengan kondisi yang serba nggak menentu saat ini (khusus negara
kita) ... hehehe ada juga rasa was was didalam hati, lha buktinya
selama kurun waktu 1998 sampai 2002 ada 4 perusahaan yang menjalankan
bisnis sejenis MLM yang bubrah ambruk dengan menenggelamkan dana kl.
2 trilyun, dan yang penting si pucuk dalang amblas ilang atau
perkaranya ngampul2 ndak pernah tuntas. Rasanya walau bisnis MLM
relatip dianggap cukup aman, namun mengingat situasi dan kondisi
moralitas sementara orang (yang hidup di negeri kita, yang kebetulan
punya potensi untuk membina proyek2 alias bisnis besar) maka saya
pikir ... perlu juga suatu aturan masalah keamanan para peserta ..
para investor .. para  tok-tikus, terutama jaminan pengembalian dana
yang diikut sertakan. Umpama dengan mewajibkan perusahaan2 yang resmi
(mesti resmi lho,  jangan ijinnya cuma warung kelontong .. eh ..
jebulnya menjalankan bisnis tok tik atau ngumpulkan dana masyarakat
secara gede2-an) bergerak dibidang bidang 'gituan' mesti menutup
polis asuransi atas  modal yang dikumpulkannya, rak ngitungnya
gampang tho .. tinggal bikin audit yang transparan .. rak beres.
Kalau mau gitu lho, biasanya rak pada suka main gelap2 an atawa
remang2 ... romantis .. buntutnya bisa nylekuthis, si sponsor ayem si
investor atau peserta tenang, semua terjamin ... jangan sampai
pemerintah pula yang ikut2an latah menjamin ... hehehehe bikin tikus2
krah putih sumringah saja neh. Mau ndak bapak2/ibu2 di DPR .. di
birokrat .. di kursi2 yang magrong2 mikir soal itu? Rak anggauta2
MPR/DPR kita juga ikut aktip bisnis MLM tho, tuh orang datang mau
minta bantu soal TKI di Nunukan ... hehe kok malah dipromosikan ikut
bisnis MLM ... entar kalau si perusahaan MLM ambruk  dan dana sang
anggota MPR/DPR belum kembali, bikin pansus supaya negara ikut
menanggulangi ... hehe bikin semacam BPPN baru ... Badan Penyehatan
Penipu Nasional.

Jangan nanti gunungnya pada ambruk susul menyusul ... hehehe elite
dan petinggi kita kelojotan dan berkoar kesana kemari, atau malah
ngusulkan agar pemerintah ikut mengatasi kayak bikin BPPN baru
tadi? ... Hehehe emang duwit kakek moyang elu? Yang ngembat rak cuma
dia2, lha kok semua rakyat mesti dibebani ikut mengatasi ... hehehe
aku jadi ingat kasus  Ahong atau embuh siapa  .. di satu kota di
Jabar, yang jadi bank gelap kemudian ambruk ... eh semua warga non
pribumi di kota itu digertak untuk ikut menanggulangi masalah si bank
gelap .. cuma gara2 banyak aparat yang ikut investasi  atawa setor
duwit pada sang 'Ahong'. Modar tenan meneer Haz Hiz Huz yang punya
ide bahwa pemerintah bisa saja ikut menanggulangi masalah beQiSAR,
dan menitahkan menteri Pertanian dan menteri koperasi untuk
meneliti ... hehehe  kata lain dari 'menggertak' supaya semua rakyat
ikut menanggung? Emang bisnis sulapan yang menjanjikan untung hampir
100 prosen mau diteruskan? Diitung dari sisi manapun ndak mungkin.
Ingat tuh kasus persawahan pasang surut sejuta hektare, yang katanya
untuk mensejahterakan rakyat ... hehehe sawahnya embuh kemana ...
duwit trilyunan amblas .. yang sejahtera cuma sekelompok petinggi
plus kambrat2nya. Dobol beneran deh, lha wong ikutan investasi cuma
berapa milyar kok takutnya kayak gitu, mbok seperti Tosari Widjaja
yang santai  soal dana yang disetornya (tuh ngaku di SCTV), lha
meneer Haz rak kuaya sekali ..  anggaran belanja rumah tangga nya
saja rangkap empat (yang terang lho .. sisi remang2nya ya embuh
berapa), itung2 nambah anggaran beberapa rumah tangga lagi selama
sekian tahun.

Herannya QSAR ini kok nyangkut banyak petinggi partai gambar
Ka'abah ... mana Tosari .. mana Haz Hiz Huz dan menteri yang diminta
membuat analisa dan penelitian kebetulan dari partai itu juga, lha
itu yang kelihatan jelas ngapung kayak  .. hehehe .. dipermukaan,
yang slulup diem2 belum ketahuan siapa lagi ya? Jangan jangan ....
eh .. jangan jangan .... embuh ya
Sebaiknya sebelum gunung2 yang menakutkan pada ambruk susul menyusul,
kenapa pemerintah  dan DPR kita ndak siap2 membacking dengan
peraturan yang bisa menjamin masyarakat (yang lagi pada kelojotan
mencari tambahan hasil/dana .. akibat tekanan ekonomi) supaya bisa
ayem dan tentrem. Tuh di Ujung Pandang (?) satu lagi koperasi yang
mirip2 dengan pola QSAR atau Pro Best mulai kollaps, apa nunggu
sampai bapak2 ikut amblas duwitnya baru sewot gragapan nyampar ngalor
ngidul.

Saya tambah mblenger dan semlengeren memikir issue baru yang di
luncurkan oleh Kang DP, soal iming2 hadiah (mirip ndak sama QSAR dan
Pro Best) oleh beberapa bank (secara jor jor-an) secara kontinue, dan
hadiahnya ndak tanggung2 BMW ... Jaguar ... Mercy ..  ratusan (kalau
ditotal semua bahkan bisa ribuan) sepeda motor Mandra ... televisi ..
tabungan ... dlsb dlsb (termasuk kathok kolor dan BH ndak ?), apa itu
bisa di cover dengan hasil usaha bank tersebut nantinya? Atau bakal
terjadi gempa bumi per bank-an lagi? Hehehehe ... belum lagi
perusahaan2 gede lainnya .. kayak yang bergerak di
pertelekomunikasian ... yang setiap periode tertentu rame2 bikin
acara di televisi .. jor jor-an ngundang artis2 top (yang tentunya
dengan bayaran gede) .. juga nyediakan hadiah yang meneteskan air
liur .. seperti mobil .. sepeda motor dlsb dlsb. Malah dalam acara2
TV tadi (baik yang disponsori oleh bank2 atau perusahaan2
telekomunikasi) cukup anda nelpon dan ditanya soal yang gampang2
(yang menyangkut produk mereka) ... eh bisa2 ketiban mobil Baleno.
Waduh waduh ... kok kayaknya usaha dinegara kita sudah moncer
gemerlap, makanya banyak yang nyebar hadiah dengan nilai yang
selangit, mestinya rak perusahaan dan bank2 tadi usahanya bener2
heibat omzetnya buesar banget (mungkin trilyunan sampai puluhan
trilyun setahun nya), keuntungannya bisa  ratusan milyar sampai
trilyunan. Nah .. nah khusus soal bank2 .. apa memang BPPN atau BI
yakin bahwa apa yang dilakukan sudah betul? Apa hadiah2 tadi bukan
cuma kamuflase untuk menarik dana lebih besar (hehehe sebenarnya
banknya empot2an kekurangan dana), sekedar buat ngakali BI dan BPPN
bahwa suku bunga resmi yang mereka berikan lebih kecil dari yang
diatur oleh boss2nya (BI) supaya tetap dijamin oleh pemerintah,
ibarat QSAR memberi iming2 guede namun tanpa nyalahi aturan.
Barangkali penyebabnya adalah maburnya dana2 besar keluar negari
(sehingga  UU pencucian uang perlu segara diberlakukan, untuk
mengurangi arus kaburnya dana keluar negeri) hingga perlu digalakkan
kampanye pengumpulan dana dari masyarakat menengah bawah. Benarkah BI
dan BPPN tidak pernah ngawasi bener2, bank yang masih megal megol
mesti dicatu dana operasinya, dikontrol operasinya, atau diam2 BI dan
BPPN merestui cara2 seperti itu, asal berkembang image bahwa suku
bunga kita sudah turun .. per bank-an sehat wal afiat. Kalau ambrol
lagi rak negoro (yang buntutnya berimbas ke masyarakat luas) yang
nanggung. buktinya ada beberapa bank yang mau merger ... hehehe mesti
disediakan dana trilyunan .. dan beredar issue nantinya setelah
merger bakal ada tindakan efisiensi berupa pengurangan pegawai ..
bahkan sudah dianggarkan dana ratusan milyar buat mem-pensiun-kan
dini sementara pegawainya. Disisi lain mereka dibiarkan mbungahi
bikin acara2 seronok plus nyebar hadiah2 yang bikin liurku
menetes ... bikin napsuku untuk nyetor duwit jadi membengkak ... dan
setelah itu buntutnya ambrol lagi. Tanpa kontrol yang kuat .. tanpa
etika yang kuat .. tanpa moral yang tinggi dari para penyelenggara
negara, maka bakal amblaslah duwit negara (nb. milik rakyat sak
nuswantara). Apa DPR ku sadar? Apa pemerintahku sadar? Apa BI ku
sadar? (jangan cuma seneng gubernurnya ndak jadi penghuni lembaga
pemasyarakatan) Apa BPPN sadar? Apa para menteri sadar? Apa para
elite sadar? Terlalu banyak bisnis yang walau benar (dari sisi
legalitas) namun dengan sopir yang ugal2an dan tingkah kepot mengepot
persis bis kota, tinggal nunggu kapan kecelakaannya. Belum lagi
bisnis2 siluman yang embuh ora weruh statusnya, yang dikendalikan
atau direstui diam2 oleh sementara elite kita.

Ah .. kalau melihat tingkah elite2 kita, aku cuma bisa ngelus dada
sambil ngeluh 'kok maunya jadi bocah terus terusan, kapan dewasanya?'
Kita kok minim petinggi yang benar2 mengabdi pada tugas ..
mensejahterakan bangsa dan memajukan negara, yang banyak kok cuma
mengabdi pada pribadi plus keluarganya (atau keluarga2 nya) serta
kambrat2, sambil berlaku mbangsat dan ngrikiti negara. Mana ada yang
peduli nasib TKI di Nunukan dan Tarakan, hehehe kan mereka rakyat ...
ya dari rakyat untuk rakyat dong, serahkan saja pada rakyat ....Ramli
rak rakyat .. ya dari rakyat untuk rakyat dong, kita2 rak elite ..
petinggi ... pejabat, kenapa mesti ikutan sibuk  .. mending ngitung
bisnis Pro Best dan beQiSAR ku atau ngitung berapa anggaran yang
bisa 'dihemat dan kuselamatkan' buat bekal nanti di tahun 2004 ..
hehe harga kursi bisa makin mahal tuh .. maklum inflasi .. harus
makin canggih .. lebih banyak pihak yang harus di loloh.

Eh udah deh, lama2 saya jadi makin pusing, entar bisa2 malah di tuduh
semengit .. mengobarkan kebencian .. menganjurkan makar .. udah
deh .. udah, mending santai ndengarkan  Amien Rais nembang campur
sari .. sambil minum adem sari. Rustig ... rustig

SP
-----
Lagi ndomble nunggu perubahan harga BBM,
kalau naik lagi mblenger deh.
---------------------------------


_________________________________________________________________
MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: 
http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx