[pdiperjuangan] Fw: [Nasional] Prof Selo Soemardjan : Kampus UI Tdk Boleh Dipolitiskan. Potret UI dan UGM

Olga nebo Sylvie Gondokusumo pdiperjuangan@polarhome.com
Mon Aug 12 17:36:01 2002


----- Original Message -----
From: "Roni wijaya" <roni_wijaya2001@yahoo.com>
To: <national@mail2.factsoft.de>
Sent: Friday, August 09, 2002 2:38 PM
Subject: [Nasional] Prof Selo Soemardjan : Kampus UI Tdk Boleh Dipolitiskan.
Potret UI dan UGM


> ------------------------------------------------------------------
> ------------------------------------------------------------------
> Prof Selo  Soemardjan bilang, " universitas sebagai
> tempat  masyarakat akademis tidak boleh  di bawah
> pengaruh kekuasaan kelompok atau partai politik
> tertentu. Ini tanggapan beliau berkaitan dengan
> pemilihan rektor UI.

> Proses pemilihan rektor UI yang hampir final
> menetapkan ranking pertama adalah Prof. Jimly
> Asshiddiqie. Aktivis The Habibi Center, barangkali ini
> yang disebut kelompok oleh Pak Selo. Tetapi sepak
> terjang Jimly lebih layak sebagai politikus, meskipun
> dia membela diri bahwa sebagai ahli tatanegara dia
> memang tidak bisa tutup mulut tentang kostitusi dll.

> Pak Selo mungkin tidak lupa, ketika Jimly jadi Staf
> ahlinya Wardiman Djojonegoro. Kementrian ini lebih
> layak sebagai markas Golkar dan ICMI pada waktu itu.
> Terlebih lagi Wardiman ditugasi Golkar, sebagai
> Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah DKI Jakarta.
> Tugasnya melakukan Sensus Politik ke setiap jengkal
> Wilayah DKI, tentunya dengan mengerahkan para
> birokratnya ditiap Kelurahan untuk main intrik
> politik.

> Apa Prof Jimly diam saja waktu itu ?, bahkan bersama
> Prof hukum lainnya yang sekarang masih berkibar di
> Kementrian lain adalah Tim - Tim ahli pemenangan
> Golkar.
> Periode Kementrian pimpinan Wardiman, birokrat
> terkotak bukan didasarkan partai karena semua Golkar.
> Tetapi didasarkan pada agama, selanjutnya ketika
> agamanya sama, untuk penetapan pejabat  dikotak lagi
> menjadi "apakah aktivis ormasnya Wardiman dan Habibi"
> jika bukan, tentunya outgroup. Apakah Prof  Jimly pada
> waktu itu diam saja dalam model yang sangat
> sektarian?.

> Pak Jimly juga ngomong, "orang kampanye  pakai visi
> dan misi, saya pakai puisi, orang kampanye pakai
> pesawat terbang dan umbul - umbul, saya tidak punya,
> bahkan spanduk - spanduk ini dari mahasiswa, saya
> tidak menyiapkan secara khusus. Mahasiswa yang
> menyiapkan spanduk, tentunya bukan dari FAM UI yang
> biasa bermarkas di FKUI, tetapi mahasiswa kelompok
> lain yang markasnya di Salemba juga.

> Bisa saja Prof Jimly muncul sebagai ranking satu,
> justru bukan dari hiruk pikuk penampilan, tetapi ada
> kekuatan besar yang masih mencengkeram dan berpengaruh
> kuat sebagai warisan kultur "pengkotakan". Prof Jimly,
>  akan berupaya mendampingi Rektor Universitas Gadjah
> Mada, Prof. Sofian Effendi (masih ingat beliau ribut
> dengan Amin Rais soal lapor melapor ke Habibi). Jika
> dua Universitas besar di Indonesia dibawah
> pengendalian kekuatan kelompok.Dan bersiap - siaplah
> Universitas lain untuk dikuasai "kelompok warisan
> kotak - kotak"

Semoga UI dan UGM  tidak akan terjadi
> Era Pengkotakan.
>
> Roni Wijaya
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> HotJobs - Search Thousands of New Jobs
> http://www.hotjobs.com
> -------------------------------------------------------------
> Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
> Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
> Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
> Nasional-A: http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-a
> Nasional-f:http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
> ------------------Mailing List Nasional----------------------
>