[pdiperjuangan] PDI-P Surabaya Minta Haryanto Taslam Ditarik

[akang]

PDI-P Surabaya Minta Haryanto Taslam Ditarik

Surabaya (Bali Post, Selasa, 17 Desember 2002) -
Haryanto Taslam, anggota DPR-RI diusulkan DPC PDI-P Surabaya ditarik dari
keanggotaan di DPR-RI. Alasannya, Taslam diduga terlibat makar dengan
memasalahkan SK DPP PDI-P No. 120 dan 121 yang memecat Ketua DPC PDI-P
Surabaya, Moch. Basuki.
''Padahal, Taslam tahu segala keputusan DPP PDI-P akan dipertanggungjawabkan
dalam kongres nanti,'' kata jubir Fraksi PDI-P DPRD Surabaya, Nanang
Sutrisno, kepada Bali Post di Surabaya, Senin (16/12) kemarin. Karena Taslam
duduk menjadi anggota DPR dari pemilihan Surabaya, kata dia, DPC PDI-P
Surabaya minta DPP PDI-P agar ia ditarik dari keanggotaannya. Keputusan
untuk mengusulkan Taslam agar ditarik dari anggota DPR-RI diambil dalam
rapat yang digelar 12 Desember lalu.

Seperti diberitakan, Haryanto Taslam menerima surat kuasa dari beberapa
pengurus DPC PDI-P Surabaya untuk melaporkan Sekjen DPP PDI-P, Ir. Sucipto
ke Polda Metro Jaya. Alasannya, Sucipto dinilai telah memberikan laporan
palsu kepada Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Atas dasar surat
kuasa itulah, Taslam akhirnya benar-benar melaporkan Sekjen DPP PDI-P
Sucipto ke Polda Metro Jaya. ''Padahal Taslam tahu aturan AD/ART partai.
Segala keputusan DPP akan dipertanggungjawabkan dalam kongres mendatang,
bukan melapor ke polisi,'' ujarnya. Apalagi sejumlah pengurus DPC PDI-P yang
telah memberikan kuasa kepada Taslam itu kini telah eksodus/pindah ke DPC
Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK) yang baru dideklarasikan, Minggu
(15/12). Bahkan, ketika pendeklarasian itu, Taslam dari Fraksi PDI-P ikut
menghadiri acara itu.

Dengan demikian, kata Nanang Sutrisno, Taslam telah melakukan indisipliner
dalam kategori berat. Apalagi, ia berasal dari pemilihan Kota Surabaya.
Karena itulah, DPC PDI-P Surabaya mengusulkan agar Taslam ditarik dari
keanggotaan legislatif dan diganti dengan pengganti antarwaktu (PAW). (059)