[GMNI] dukung atau tidak terhadap pemilu 2004

Andrew Yuen andrew at gmni.or.id
Wed Mar 3 18:12:04 CET 2004


Merdeka!!!

Bung Fajrun dan kawan2 yb.,
Jadi pengen nimbrung soal pemilu..

Hari ke hari waktu terus berlalu, disela kita masih memperdebatkan Pemilu 
akan GMNI dukung apa ditolak, yang pasti menurut jadwal sudah tinggal 
kurang lebih 1 bulan lagi. sebuah interval waktu yang tidak lagi strategis 
sebenarnya buat GMNI secara institusi untuk menyatakan tolak ataupun terima.
toh, kita sudah bisa lihat sendiri sejauh mana KPU menyiapkan perangkatnya, 
sejauh mana antusiasnya rakyat Indonesia menyongsong event tersebut, 
terlepas dari kendala-kendala teknis yang ada, saya mau katakan kita "be 
late" untuk mencuri momentum guna menaikkan atau paling tidak 
mempertahankan legitimasi organisasi bernama GMNI sebagai Organisasi 
Mahasiswa Indonesia yang nasionalistik dan berasaskan Marhaenisme.

Like or dislike, event 5 tahunan ini tetap menjadi sebuah momentum, yang 
juga pada tiap kali pelaksanaannya dijadikan momentum oleh pihak-pihak lain 
dalam mengkonstruksi Republik Indonesia ini kedepan, paling tidak menuju 
kearah yang mereka ilhami. Pemilu 1999 dapat kita rasakan sendiri ternyata 
tidak sekedar sebuah event hura-huranya para manusia-manusia aneh waktu itu 
untuk jadi orang kaya mendadak, akan tetapi juga sejalan dengan itu 
meluncur kembali polemik "Piagam Jakarta" kembali. Sebuah perdebatan usang 
yang kini menjadi trend dari beberapa parpol berbasis Islam kanan dan 
Masyumi. Disamping perdebatan "Piagam Jakarta" juga, telah sukses juga 
program obok-obok konstitusi negara dengan mega proyeknya yang bernama 
AMANDEMEN UUD 1945 yang dimotori oleh sejumlah investor asing berkedok LSM 
dan beberapa pahlawan kesiangan dari bangsa sendiri, yang akhirnya bisa 
disebut SUKSES besar dalam melakukan manipulasi bentuk dan arah Bangsa ini 
sebagai Republik Indonesia yang di proklamasikan 17 Agustus 1945.

Nah, Pemilu 2004 yad. ini tentunya tidak jauh dari pemilu terdahulu (1999) 
terutama dalam wacana pertarungan ideologi. Dari sejumlah parpol yang lolos 
verifikasi KPU, paling tidak terdapat 4 kelompok besar partai-partai yang 
dapat diklasifikasikan sbb.
pertama, partai yang tetap konsisten dengan NKRI, Pancasila 1 Juni, dan 
anti-orba.
kedua, partai pendukung orba, dan yang menginginkan kembalinya supremasi 
orde baru.
ketiga, partai yang sedang memperjuangkan Negara Islam.
keempat, partai yang sedang memperjuangkan Negara Federasi.

Dari hal tersebut diatas, menyambung dengan ide beberapa rekan-rekan 
Presidium GMNI yang hendak melakukan kontrak politik, seharusnya sudah 
dapat mengarahkan akan seperti apa kiblat "keberpihakan" kita terhadap 
partai-partai yang ada -terlepas dari litsus subjektif seputar fungsionaris 
parpol tersebut. Persoalannya kemudian adalah dengan model apa GMNI secara 
institusi membangun kontrak politik? jika hal itu ditingkat personal rekan-
rekan tentunya akan lebih taktis dan mudah dipertanggungjawabkan, akan 
tetapi menyangkut sebuah institusi organisasi, Presidium GMNI hendaklah 
secara bijak dan cermat perlu mempertimbangkan pola seperti apa yang harus 
digunakan jika ingin memainkan wilayah ini. Dan juga perlu diseimbangkan 
dengan situasi kapasitas, kualifikasi dan citra kekuatan internal 
organisasi sehingga kontrak yang terbangun tidak berupa KONTRAK POLITIK 
YANG TIDAK SEIMBANG akan tetapi merupakan sebuah kontrak yang idealnya 
sebuah kontrak. Ini sekiranya perlu dibahas dan didiskusikan oleh milis yb.

Rekan-rekan seperjuangan,
Pemilu menurut saya hendaklah dipahami oleh GMNI sebagai sebuah prosesi 
pendidikan politik rakyat dan harus menjadi fokus kita adalah sejauh mana 
rakyat itu paham akan prosesi politik yang sedang dijalani dan bagaimana 
akuntabilitas para wakil-wakil rakyat kelak kepada konstituennya, itu yang 
saya kira perlu untuk dikawal prosesnya. 
Golput tidak mendatangkan keuntungan apapun selain kita ikut berpartisipasi 
secara aktif dalam proses pembodohan politik karena membuat rakyat menjadi 
apolitis, dan ikut berperan aktif dalam menghancurkan Negara Proklamasi 
Republik Indonesia beserta cita-cita pembentukkannya. Apakah kita siap 
menerima konsekuensi dari dosa-dosa sejarah hitam ini?
Dan perlu dicermati, bahwa kaum Orde Baru tidak akan GOLPUT bahkan mereka 
sudah merencakanan untuk kembali melegitimasikan kekuasaan mereka dengan 
memanfaatkan pragmatismenya rakyat cilik. Nah, apakah tidak benar bahwa 
golput bagi kaum Nasionalis-Merah Putih-Pancasilais-Marhaenis ini justru 
semakin melempangkan jalan tol bagi kembali berkuasanya rezim orde baru???
Memang benar, bahwa golput itu sebuah pilihan. bahwa tidak memilih itu juga 
sebuah pilihan. akan tetapi jikalau pilihan tersebut adalah jurang 
kehancuran buat kita, apa demi gengsi "pilihan" yang konon netral dan 
trendy ini kita pantas memilihnya?? itu tergantung kembali kepada para 
pemegang kebijakan struktural organisasi sendiri.

Nah, kiranya cukupan disini dulu.. semoga dapat memancing diskusi kita 
kearah yang lebih produktif.. saling tukar ide.. tukar pikiran.. menuju 
sebuah grand pemahaman yang objektif. dan yang paling penting.. Bung-bung 
Presidium bisa memahami kegelisahan-kegelisahan yang ada di dunia marbel 
ini. heheheh.. 

Merdeka!!!
Wassalam.

a.y.



Fajrun wrote:

WACANA INI SEBAGAI KRITIKAN TERHADAP PRESIDIUM GMNI
KLB

sebagai anak bangsa saya yakin kawan - kawan sudah
memiliki pemikiran tentang arah dan langkah bangsa ini
kedepan, sikap kita terhadap pemilu itu sangat penting
apalagi GmnI secara institusi sampai saat ini belum
mengeluarkan sebuah statement YANG TEGAS terhadap
pemilu mendatang. pemilu 2004 bagaikan bola salju yang
terus mengelinding semakin lama semakin besar, satu
pertanyaan buat kita semua, apakah kita akan membuat
bola salju ini semakin membesar atau kita akan di
"Lindas" oleh bola tersebut. bila kawan - kawan
menyerukan sikap golput bahkan sampai mengkampanyekan
hal tersebut maka saya memiliki beberapa pertanyaan:
1. pernahkah terlintas dibenak kawan - kawan dampak
dari golput?  2. apa yang dapat kita lakukan dengan
golput setelah kita melihat kondisi bangsa seperti
ini? 3. dan apakah dengan golput dapat menyelesaikan
permasahan bangsa kita? 

dan khusus buat bung-bung presidium, sampai kapan kami
menunggu peryataan sikap yang tegas terhadap pemilu
2004. kami ditingkatan cabang kebingungan terhadap
sikap "mengambang" dari presidium. karena ketika kami
berhadapan dengan organ-organ gerakan lain maka
pertanyaan pertama yang diajukan oleh kawan-kawan,
bagaimana sikap GMNI terhadap Pemilu 2004?. sehingga
jawaban yang dapat kami berikan bahwa secara
kelembagaan kami belum mengeluarkan sikap tegas
terhadap hal tersebut dan hanya pendapat - pendapat
pribadi yang dapat kami berikan.

tolong dong kepada BAPAK-BAPAK PRESIDIUM harus
mengambil sikap tegas untuk hal ini yang sebenarnya
sudah sangat terlambat, agar kami juga dapat mengambil
sikap

.... masa kita sama dengan GMNI sebelah yang juga
belum mempunyai statement yang tegas terhadap pemilu
2004.... aTAUKAH  kita sama dengan mereka.........???

sekedar usulan.. jangan sampai golpUt dong kesannya
OPORTUNIS loh. DUKUNG Atau Tidak Itu Aja

merdeka....!!!
GMNI JAYA...!!!
MARHAEN MENANG...!!!



More information about the GMNI mailing list