[GMNI] sikap politi nasional GmnI pada aksi 7 mei di bundaran HI

LM Fajrun HS Marto fajrun79 at yahoo.com
Fri May 7 22:32:41 CEST 2004


SELAMAT ATAS KEMBALINYA KADER - KADER PROGRESIF MARHAENIS. YANG SELALU SIAP MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN ZAMAN TERUTAMA AKTUALISASI PEMIKIRAN - PEMIKIRAN PROGRESIF TERSEBUT DALAM MENYINGKAPI SITUASI NASIONAL YANG TERJADI SAAT INI DIBUMI PERTIWI SAAT INI. 
KAMI SANGAT BANGGA DENGAN DIKELUARKANNYA SIKAP POLITIK PRESIDIUM YANG MENENTANG KEMBALINYA REZIM MILITER DAN ORBA KE PANGGUNG POLITIK FORMAL. WALAPUN KESANNYA SEDIKIT TERLAMBAT DIBANDING DENGAN GERAKAN - GERAKAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH KADER - KADER GMNI DITINGKATAN DAERAH.

presidium gmni <presidium_gmni at yahoo.com> wrote:

PRESIDIUM GmnI
Sekretariat : Jalan Pulo Lio 23 A Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta Timur 021. 4615441 
email: presidium_gmni at yahoo.com


PERNYATAAN SIKAP
tentang
KEPEMIMPINAN NASIONAL

SELAMATKAN PEMERINTAHAN SIPIL !!!


MERDEKA ! ! !
GMNI JAYA ! ! !
MARHAEN MENANG ! ! !


Rakyat Indonesia saat ini dihadapkan pada situasi yang
sangat penting dan bersejarah bagi kelangsungan
kehidupan demokrasi. Proses pergantian kepemimpinan
nasional saat ini dilakukan secara langsung untuk
memilih anggota Legislatif maupun memilih Presiden dan
Wakil Presiden. Proses transisi kepemimpinan nasional
ini harus dikawal seluruh elemen rakyat agar tidak
diselewengkan oleh kekuatan-kekuatan anti demokrasi
dan anti reformasi. Proses transisi kepemimpinan
nasional ini harus menuju pada situasi yang progressif
bagi perkembangan demokrasi. 
Setelah 5 April 2004 yang lalu Rakyat Indonesia telah
berbondong-bondong memilih wakilnya di DPR, DPRD dan
DPD, maka sebentar lagi rakyat Indonesia akan kembali
menggunakah hak politiknya untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden secara langsung. Proses ini lah yang
sekiranya sangat penting untuk kita cermati sebagai
sebuah proses yang akan menentukan kemana arah bangsa
ini kedepan.
Selama 32 tahun lebih rakyat tidak pernah ditunjukkan
sistem pergantian kepemimpinan nasional yang
demokratis. Orde Baru dengan militer sebagai mesin
politiknya sangat mencengkeram kehidupan politik
rakyat. Partai-partai politik seakan-akan hanya
menjadi boneka politik Jenderal Soeharto untuk
melanggengkan kekuasaan sebagai presiden. Berbagai
macam intimidasi politik dilakukan baik secara
langsung ataupun tidak langsung terhadap rakyat yang
menginginkan perubahan politik. 
Atas hal tersebutlah maka rakyat Indonesia melakukan
perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Orde Baru pada
tahun 1998 yang dipelopori oleh mahasiswa. Mahasiswa
bersama rakyat menginginkan perubahan politik untuk
mengganti kepemimpinan nasional dengan menumpas
kekuatan Orde Baru yang anti Demokrasi. 
Akan tetapi, ternyata kekuatan-kekuatan Orde Baru
belum sepenuhnya hancur dari republik ini. Kekuataan
Orde Baru ini terus berupaya merebut kembali kekuasaan
yang selama ini telah mereka miliki. Antek-antek Orde
Baru dengan liciknya memunculkan kembali tokoh-tokoh
lama dengan membuat wadah-wadah baru melalui
partai-partai politik. Militer yang dulu menjadi mesin
politik Orde Baru kini bergerak kembali dengan
menempatkan para purnawirawannnya ke partai-partai
politik untuk menjadi anggota legislatif. Bahkan
beberapa mantan jenderal, yakni Wiranto dan Susilo
Bambang Yudhoyono kini mencalonkan diri menjadi Calon
Presiden dan Wakil Presiden untuk pemilihan Presiden 5
Juli 2004 mendatang.
Jenderal-jenderal yang ingin berkuasa adalah ancaman
serius bagi demokrasi di Republik ini. Demokrasi hanya
bisa dijalankan oleh kekuatan-kekuatan sipil yang pro
demokrasi. Untuk itu seluruh kekuatan sipil harus
segera merapatkan barisan untuk membendung kekuatan
Orde Baru dengan jenderal-jenderalnya yang ingin 
berkuasa kembali. Tidak akan ada demokrasi bila
militer berkuasa kembali di Republik ini. 
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai
salah satu kekuatan sipil demokratik menyadari akan
ancaman terhadap demokrasi dengan munculnya
kekuatan-kekuatan militer dan Orde Baru yang fasistik.
Untuk itu, kami Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia ( GMNI ) menyatakan sikap :
1. Menolak Calon Presiden dan Wakil Presiden yang
berlatar belakang militer
2. Menyerukan kepada seluruh Rakyat Indonesia sebagai
pemilik sah Republik ini untuk tidak memilih Calon
Presiden dan Wakil Presiden yang berasal dari militer
3. Menuntut pemerintah untuk segera mengadili Jenderal
Soeharto atas kasus-kasus korupsi dan
pelanggaran-pelanggaran berat HAM.
4. Menyerukan kepada seluruh kekuatan sipil untuk
segera merapatkan barisan, bersatu membentuk
pemerintahan sipil demi terwujudnya civilian supremacy
sebagai salah satu prasyarat demokrasi. 

Demikian pernyataan sikap ini, sammenbundelling van
alle revolutionare krachten.

SELAMATKAN PEMERINTAHAN SIPIL !!!

MERDEKA ! ! !
GMNI JAYA ! ! !
MARHAEN MENANG ! ! !

Jakarta, 07 Mei 2004

PRESIDIUM
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA 
(GMNI)




SONNY T. DANAPARAMITA
Sekretaris Jenderal



Cp :
Sonny ( 08155908225 )





__________________________________
Do you Yahoo!?
Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs 
http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover 
_______________________________________________
GMNI mailing list
GMNI at polarhome.com
http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/gmni
		
---------------------------------
Do you Yahoo!?
Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs 
-------------- next part --------------
An HTML attachment was scrubbed...
URL: http://www.polarhome.com/pipermail/gmni/attachments/20040507/bea95f79/attachment-0001.html


More information about the GMNI mailing list