[Karawang] [Nasional] TKI, Crassus dan "Keuntungan Dari Nestapa"

karawang@polarhome.com karawang@polarhome.com
Thu Sep 5 20:38:01 2002


TKI, Crassus dan "Keuntungan Dari Nestapa"Oleh Bismo DG      Ulah sebagian politisi
serta pelaku politik lain seperti parpol, bersama sekutunya sejumlah cendekiawan
didalam maupun luar negeri, dalam berkomentar tentang nasib menyedihkan para TKI di
Nunukan, sangat mencengangkan karena mereka berupaya membuat duka nestapa ini menjadi
keuntungan politis semata, bahkan dengan kerlingan  mata ke Pemilu 2004.

      Serangan mereka terhadap Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati Soekarnoputri
dan Hamzah Haz begitu telengas dan intens. Awalnya dicaci karena konon pemerintah tak
ada minat. Lalu disumpah serapahi karena ketika para menteri datang di Nunukan,
mereka dikatakan "merepotkan" jajaran pemda setempat. Apa yang dimauinya?

      Sikap politis mengambil keuntungan dari kesengsaraan sesama manusia ini membuat
saya ingin mengajak para netter untuk ber-eksursi pendek, namun - mohon maaf - cukup
MORBID kesejarah Roma Purba, pada zaman perbudakan. Pemberontakan kaum tertindas yang
terbesar kala itu dipimpin oleh Spartacus, yg sebagai panglima cerdik sanggup
memporakperandakan tentara Roma.

      Adalah Marcus Licinius CRASSUS (sekira 115-53 SM), pendukung sang diktator
Sulla dan dengan restunya Crassus sempat meraih kekayaan kolosal, menjadi orang
terkaya dan pemilik budak terbesar kala itu. Setelah legiun-legiun Roma dikalahkan
oleh Spartacus dengan pasukan mantan budak, Crassus ditunjuk oleh senat menjadi
hulubalang tertinggi Roma dan karena perpecahan dikubunya Spartacus, dapat menumpas
pemberontakan itu. Crassus lalu menjadi anggauta triumvirat bersama Caesar dan
Pompeius. Dan akhirnya tewas dalam ekspedisi memerangi suku Parth dari Persia yang
menguasai Mezopotamia

      Nah, ketika Spartacus dikalahkan, Crassus mensalib sekitar 6000 budak yang
masih hidup, untuk "menghiasi" Via Apia (Jln Apia).Timbullah kala itu desas desus,
yang dikenal sampai kini, bahwa ketika itu sejumlah pembuat sosis (sausages) dan
smoke meat pada umumnya menjadi "risi" melihat begitu banyak "daging bermutu" yang
akan rusak begitu saja dipanas teriknya matahari mediterranean. Dan pada malamnya
banyak budak yang disalib itu lenyap, masuk didalam berbagai "specialities" yang lalu
para warga Roma yang terhormat tanpa mengetahuinya membeli serta menyantapnya .....

      Menimba profit dari kemalangan manusia, kini dapat dijalankan dengan berbagai
modus operandi yang jauh lebih elegan dan canggih ketimbang 2000 tahun yang lalu, di
Roma. Namun masalah ethics serta morale nya, menurut hemat saya, sami mawon. Kita
harus tolak!

 Praha, Rep. Ceko, O5.09.02