[Karawang] [Nasional] Tosari Wijaya jadi tumbal atau mau dijadikan tumbal?

karawang@polarhome.com karawang@polarhome.com
Sat Sep 14 11:12:13 2002


-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
STOP Exodus TKI !!  STOP Exodus bangsa kita  !!   STOP Exodus TKI !!
-----------------------------------------------------------------------
Kasus PT QSAR
Posisi Haz Bisa Kritis

(SUARA MERDEKA, Sabtu, 14 September 2002)

JAKARTA- Posisi Hamzah Haz selaku Ketua Umum PPP dan peluangnya untuk
mencalonkan diri menjadi presiden tahun 2004 bisa terancam, kecuali bila
Tosari Widjaya yang disebut-sebut sebagai pihak yang menginvestasikan dana
Rp 5 miliar milik PPP ke PT QSAR bersedia menjadi tumbal.
''Posisi Hamzah menjadi kritis. Hamzah akan dijepit musuh-musuh politiknya
dengan isu tersebut,'' kata pengamat politik Dr Amir Santoso saat menjawab
pers di Jakarta Jumat kemarin.

Dia menjelaskan, isu QSAR bisa digunakan sebagai senjata oleh lawan-lawan
politik Hamzah Haz di PPP, terutama dari faksi Parmusi untuk mendongkel
posisinya selaku Ketua Umum PPP. ''Saya lihat, trennya ke arah itu,''
tambahnya.

Menurut Amir Santoso, posisi Hamzah menjadi serba repot, karena dari dokumen
Tosari yang dimuat di koran, dana Rp 5 miliar yang diinvestasikan ke PT QSAR
itu milik PPP. Logikanya, investasi dana partai sebesar itu tanpa
persetujuan ketua umum, sebagai hal yang tidak mungkin. ''Apalagi Hamzah
pernah meninjau perkebunan PT QSAR di Sukabumi, dan dia termasuk orang yang
berusaha untuk mempertahankan perusahaan tersebut.''

Dia mengatakan, PPP bisa pecah akibat para pimpinannya saling menghantam.
Sebab itu, ada baiknya kalau para pimpinan PPP cooling down dulu sambil
berupaya mencari pencerahan yang lebih elegan. Karena bagaimanapun, PPP itu
membawa citra sebagai partai umat Islam.

Di tempat terpisah, anggota FPPP DPR Djamal Do'a mengakui posisi Hamzah
selaku Ketua Umum PPP bisa terancam gara-gara kasus QSAR. Karena masalah ini
menyangkut dana APBN yang disumbangkan partai, bisa-bisa pimpinan PPP yang
terlibat menyalahgunakan uang negara dapat diperiksa Kejaksaan Agung.
Dia meminta kepada Hamzah Haz untuk segera memberikan klarifikasi mengenai
dana Rp 5 miliar milik PPP yang diinvestasikan ke PT QSAR itu. Sebab, kalau
uang itu berasal dari dana APBN yang disumbangkan kepada partai, lalu
diinvestasikan ke perusahaan lain, jelas itu tidak benar. ''Investasi dana
partai ke perusahaan swasta, itu jelas tidak benar,'' katanya.

Lebih lanjut Djamal mengatakan, Sekjen PPP Alimarwan Hanan sudah menjelaskan
bahwa dia tidak tahu-menahu soal dana Rp 5 miliar yang diinvestasikan ke PT
QSAR. Karena itu, para kader PPP sekarang sedang menunggu penjelasan dari
Hamzah. ''Mereka khawatir, jangan-jangan Hamzah ikut merestui masalah
tersebut,'' tambahnya.

Dia mengingatkan adanya sanksi yang berat bila dana partai digunakan untuk
investasi. Karena itu, akan diminta pertanggungjawabannya. ''Kita mintakan
pertanggungjawaban pada muktamar PPP mendatang,'' tegas Djamal Do'a.
Deposito Ketua Umum PPP Hamzah Haz tidak mau menyalahkan Ketua DPP PPP Tosari
Wijaya yang menempatkan dana partai berlambang Kakbah ke PT Qurnia Subur Alam
Raya (QSAR). Hamzah bahkan siap menghadapi somasi yang dilayangkan investor PT
QSAR, lantaran dia dianggap ikut bertanggung jawab atas kebangkrutan usaha itu.

Dicegat seusai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Kramat Lontar, Jakarta
Pusat, Jumat (13/9) Haz mengungkapkan, oleh partainya Tosari memang diberi
kewenangan penuh untuk menanamkan dana PPP. Karena itu, menurut dia, tidak
salah jika akhirnya rekannya itu menginvestasikan dananya ke PT QSAR.
''Sama saja halnya kalau dimasukkan ke deposito. Tosari diberikan kewenangan
untuk menanamkan di mana saja, asal tidak untuk judi,'' kata Haz. Jadi,
menurutnya, Tosari dalam hal ini tidak bersalah.

Kemarin Hamzah akhirnya mengakui dana yang ditanamkan Tosari ke PT QSAR
adalah dana partai. Padahal, Senin (9/9) lalu Hamzah menampik tudingan
anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hamid Awaluddin bahwa PPP melanggar UU
No 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, karena dana yang diinvestasikan
Tosari itu atas nama pribadi, bukan partai.

''Saya kira jauh dari kaitan itu (melanggar UU Parpol). Soal investasi itu
kan atas nama Tosari, dan bukan partai. Karena belum ada rapat partai yang
memutuskan hal itu,'' kilahnya usai membuka peringatan Hari Olahraga
Nasional Ke-19 di Istana Wapres.

Hamzah kemarin juga membantah antara dirinya dan Ramli Araby punya hubungan
saudara lantaran dia terkesan membela bos PT QSAR itu. ''Oh, nggak ada.
Jangan dianggap (QSAR) ini barang haram. Kalau soal saudara, semua juga
saudara,'' katanya tersenyum.

Kamis lalu (12/9) seorang investor QSAR Thio Risma Deliana Sinaga mengirim
somasi kepada Hamzah, karena dia berinvestasi di PT QSAR akibat terpengaruh
pernyataan Hamzah yang secara tegas memberikan dukungan terhadap usaha PT
QSAR. Investasi itu juga tidak terlepas dari diinvestasikannya dana PPP yang
dipimpin Hamzah Rp 6,5 miliar ke PT QSAR.
''Kami minta Hamzah ikut mendorong PT QSAR agar mengembalikan dana klien
kami beserta profit yang seharusnya diterima dalam waktu 3 x 24 jam. Jika
tidak ada jawaban, kita akan menempuh upaya hukum pidana dan perdata dengan
tuduhan turut serta melakukan tindak pidana penipuan kepada masyarakat,''
kata kuasa hukum Thio Risma, Indra Sahnun Lubis.
Saat menanggapi somasi tersebut, Haz menyatakan siap menghadapi. Menurut
dia, dilayangkannya somasi kepada Wakil Presiden itu menunjukkan bahwa
demokrasi sudah timbul di masyarakat.

''Itulah demokrasi yang timbul di masyarakat. Biarkan saja,'' katanya
enteng. Soal tudingan ikut mendukung usaha QSAR, Hamzah menjelaskan,
kedatangannya ke perkebunan QSAR beberapa waktu lalu adalah kewajibannya
sebagai seorang pejabat untuk mendukung usaha yang bisa mendorong ekspor dan
membuka lapangan kerja.(A20,nas-60t)

-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-f:http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
------------------Mailing List Nasional----------------------