[Karawang] [Nasional] Mencermati Komunisme Pasca-Perang Dingin - "Pandu DEWANATA"
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Thu Sep 26 16:12:14 2002
http://mail2.factsoft.de/pipermail/national/2002-September/008752.html
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
Date: Thu, 26 Sep 2002 14:19:11 +0200
From: "Pandu DEWANATA" <pandudewanata@....com>
To: national@mail2.factsoft.de
---------------------------------------------
Dalam SUARA PEMBARUAN DAILY ditulis pendapat dari Tulus Warsito, dosen
Fisip UMY, tinggal di Yogyakarta:Mencermati Komunisme Pasca-Perang Dingin.
Dia menulis antara lain: " Ada sejumlah kecenderungan yang dipercayai
oleh banyak orang bahwa runtuhnya Uni Soviet di penghujung dasawarsa terakhir
abad ke-20 lalu benar-benar merupakan berakhirnya riwayat komunisme.
Tambah lagi, setelah lengsernya Soeharto, tidak lagi diperingati peristiwa
G30S/PKI yang biasanya dilakukan dengan memutar film dokumenter di sejumlah
stasiun televisi. Kedua fenomena itu seolah-olah membenarkan bahwa komunisme
betul-betul telah habis, padahal tidaklah demikian sebenarnya." Dia tulis lagi:
" Tulisan ini disusun untuk mempertegas pengetahuan dan sikap kita terhadap
komunisme agar mispersepsi tersebut di atas dapat ditempatkan secara lebih
proporsional. Setidak-tidaknya ada tiga hal yang dapat membuktikan bahwa
komunisme masih dalam keadaan baik-baik saja."
Saya ragu, apakah penulis ini pelamun, tidak menguasai materie atau
sekedar ingin meng-hembus2kan kepanikan yang menguasai era Perang Dingin di
pasca Perang Dunia II? Atau amat sangat bodoh?
Dia berdalih bahwa " Pertama, kalau kita melihatnya sebagai rezim
pemerintahan. Walaupun Uni Soviet sebagai nenek-moyang komunisme sudah
"almarhum" 12 tahun lalu namun hingga saat ini masih ada (dan banyak)
pemerintahan komunis. Dengan modifikasi di sana-sini, pemerintah Kuba,
Korea Utara, Vietnam, apalagi RRC, adalah pemerintahan yang amat bangga dengan
sistem komunisme mereka...."
Kenyataan, bahwa disana sini masih ada negara2 yang berhalauan komunis,
belumlah berarti, bahwa ideologi ini masih memiliki kekuatan sosial
seperti sebelum runtuhnya tirai besi. Kuba kini adalah bukan lagi Kuba dizaman
perang dingin. RRC, walau masih resmi negara komunis, menggunakan
strategi sosio politis ekonomis yang samasekali berbeda dengan era Maozedong dan
Zouenlai! Ketergantungan RRC dari para investor asing, terutama dari
negeri2 "kapitalistis" sangat besar, dan tak mudah dihilangkan begitu saja,
seperti membalik tapak tangan.
Persepsi politis penduduk dunia mengenai ajaran marxisme-leninisme juga
sudah sangat berubah, sehingga tidak lagi memainkan peranan seperti
dizaman perang dingin.
Penulis mengatakan bahwa sebagai organisasi politik, komunisme bahkan
masih hidup di negeri kapitalis Eropa Barat seperti Italia, Spanyol dan
sekitarnya. Organisasi politik kiri yang kental dengan komunisme justru
makin marak di Belanda, Prancis, Austria, Finlandia,Jerman dalam lima
tahun terakhir. Perolehan suara mereka di beberapa kali pemilihan anggota
perlemen maupun kepala pemerintahan tercatat meningkat.
Idee komunisme bukan masih hidup, tetapi selalu hidup di Eropah barat.
Juga di Italia! Tetrapi mereka memainkan peran yang sangat bagus dalam tata
kehidupan demokratis disana, dan tak pernah mengancam kehidupan demokrasi.
Juga di-negara2 Eropah barat lainnya".... dll.
Kita yang mengenal sekali kehidupan politis di Barat (Eropah dan USA)
akan menjadi saksi bahwa justeru dalam pertumbuhan demokratis yang demikian
matang, idee kekirian komunisme telah diambil alih oleh partai2 demokrat
tengah lainnya, antara lain oleh kelompok pembela lingkungan alam/limbah
seperti Greenpeace dsb, sehingga para komunis tak mungkin lagi
memonopoly nama sebagai pembela rakat kecil. Kekalahan partai2 marxist di Eropah
Barat merupakan bukti dalam hal ini. Juga dalam pemilihan umum hari Minggu
yang lalu, ex partai sosialis Jerman, yakni PDS kalah total!
Ideologi asli sipenulis muncul dipermukaan:
"Pertama adalah kalau kita melihatnya dari aspek teologis. Komunisme
yang ateis itu terlalu sombong untuk tampil sebagai pembela kemanusiaan.
Bahwa mereka mengklaim sebagai ideologi ilmiah paling mutakhir, hal itu adalah
suatu ikhtiar baik dan wajar-wajar saja. Tetapi untuk tampil seabgai
konsep manusiawi dengan mengesampingkan (bahkan meniadakan) peran Yang Maha
Kuasa,sungguh merupakan kebodohan ilmiah yang amat kerdil. Apalah
artinya keadilan "sama rata sama rasa" apabila ternyata mereka tak berkutik
untuk menghindari keruntuhan mereka sendiri. Padahal mereka pun jauh-jauh hari
tahu bahwa UniSoviet yang Superpower itu memang bakal runtuh. Kedua
adalah adanya kenyataan bahwa rekayasa politik pemerintahan komunisyang
memberlakukan rezim proletariat, ternyata telah menghadirkan
diktatoryang amat otoriter bahkan totaliter. Diktator-totalitarianime komunis
itu,walaupun tidak pernah menjadi daftar impian mereka, terrnyata
menjadi modeldi semua pemerintahan komunis. Dari sisi demokrasi, hal itu jelas
merupakan penghinaan dan kemunafikan yang sulit untuk ditutupi".
Kebodohan penulis menjadi begitu jelas! Tidakkah dia ingat bahwa rezim2
diktaktorial terroristis yang menjijikkan akhir2 ini adalah justeru
rezim2 yang dekat dengan agama dan sangat kanan? Soeharto, Pinochet, Franco,
kerajaan Arab Saudi, Iran Khomeini, Taliban di Afganistan, dll?
Siapakah yang banyak memakan korban jiwa di Tanah Air? Tanjung Periok,
Lampung, Aceh, Irian Jaya, Timor Timur? Pasca G30S? Poso?, Sampit? Mau
kita sambung daftar ini?
Negara kita terancam disintegrasi justeru karena issue agama. Atau?
Kita tak perlu meng-agung2kan komunis yang memang telah gagal itu.
Tetapi janganlah kita buta akan kebiadaan gerakan2 politik yang mengatasnamakan
agama dan Allah. Dasar2 theologia? Bahh!
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-f:http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
------------------Mailing List Nasional----------------------