[Karawang] [Nasional] Ribuan Mahasiswa Bergerak ke Istana Merdeka
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Fri Jan 10 18:24:12 2003
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
KOMENTAR PEMBACA
- Demo bukanlah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa ini,
harus ada upaya kreatif dari anak bangsa untuk dapat memahami dan memandang
jauh kedepan tidak hanya jangkah pendek, melihat dan mencari perspektif
lain. harus dibangun upaya yang sistemik disegala bidang kehidupan dengan
kesadaran, kebersamaan, kesabaran,kearifan, kepercayaan diri untuk
dikembangkan secara kontinu dengan belajar dari pengalaman serta pahit getir
yg telah kita rasakan bersama, dimana pada saatnya nanti pasti indonesia
baru akan menjadi kenyataan, Smoga.
Jan. 10, 2003 18:52:52 WIB
- Para mahasiswa, apa demonstrasi satu2nya cara berkomunikasi dengan
pemerintah.
Saya yang cuma rakyat biasa, sudah capek dengan aksi ribut2 di tanah air.
Jan. 10, 2003 19:41:12 WIB
____________________
Ribuan Mahasiswa Bergerak ke Istana Merdeka
10/1/2003 18:00 - Mahasiswa kembali memprotes kenaikan harga bahan bakar
minyak, telepon, dan listrik di Istana Merdeka, Jakpus. Sekelompok massa di
Surabaya justru berdemonstrasi mendukung kebijakan itu.
Liputan6.com, Jakarta: Sebanyak 2.000 mahasiswa dari sejumlah perguruan
tinggi mulai bergerak menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dari Kampus
Universitas Indonesia, Salemba, Jumat (10/1), sebelum salat Jumat. Sebagian
di antaranya datang dari universitas di Bandung, Jawa Barat. Mereka kembali
berdemonstrasi memprotes kenaikan tarif bahan bakar minyak, tarif dasar
listrik, dan telepon. Dari pantauan reporter SCTV Abbas Yahya, hingga petang
ini, situasi relatif kondusif. Sejumlah mahasiswa sempat membakar ban-ban.
Meski suasana memanas, polisi bergeming. Polisi hanya bersiaga dan tak
terpancing ulah mahasiswa.
Semula mahasiswa akan bertahan di kawasan Istana Negara sampai keputusan
kenaikan tarif BBM dibatalkan. Namun, pada pukul 18.30 WIB, mahasiswa
membubarkan diri. Sambil berjalan pulang, mereka mengancam akan mengerahkan
massa lebih besar jika Presiden tetap "menutup kuping".
Sebelum ke Istana Merdeka, para pendemo sempat berkumpul di sekitar Jalan
Kramat Raya, menunggu rekan mereka yang belum berkumpul. Sebagian di
antaranya berorasi mengecam kenaikan ketiga komponen vital yang dinilai
memberatkan rakyat. Mahasiswa mengaku, ini adalah aksi lanjutan lantaran
Presiden Megawati Sukarnoputri tak menggubris ultimatum agar membatalkan
kenaikan harga BBM, Senin silam [baca: Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM di
Istana Merdeka]. Karena itulah, mahasiswa mengajak masyarakat untuk
melakukan pembangkangan massal, dengan tidak membayar telepon dan listrik.
Selain itu, mereka juga membawa spanduk antara lain bertuliskan "Harga Turun
atau Mega Turun" dan "Jangan Membuat Rakyat Makin Menderita". Aksi massa itu
mengakibatkan lalu lintas macet total. Para mahasiswa akan bergabung dengan
sejumlah elemen masyarakat yang sudah berada di Istana Merdeka.
Untuk mengantisipasi kejadian buruk, Kepolisian Daerah Metro Jaya menurunkan
ratusan personel di sekitar Istana Merdeka. Polisi sudah tampak berjaga-jaga
dengan membuat pagar betis sejak pagi tadi. Sebab, jumlah pendemo
diperkirakan akan membludak.
Demonstrasi menolak kenaikan BBM juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Para
mahasiswa dilaporkan berdemonstrasi di halaman Patung Gubernur Suryo. Selain
membagikan selebaran, mereka juga membawa poster yang bernada kecaman pada
pemerintahan Megawati. Rombongan pendemo antara lain terdiri dari Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga dan Kesatuan Mahasiswa Muslim
Indonesia. Sejumlah polisi sibuk membujuk massa agar tidak memacetkan arus
lalu lintas.
Sebelumnya, sekitar 200 warga yang menamakan diri Kaukus Rakyat Pendukung
Megawati (KRPM) juga berdemonstrasi di tempat yang sama. Tapi,
mereka--mayoritas berkaos merah dengan lambang Partai Demokrasi
Indonesia--meneriakkan yel-yel berisi dukungan terhadap kebijakan
pemerintah. Rombongan pendukung kenaikan tarif itu berangsur-angsur
membubarkan diri sebelum salat Jumat.
Di Malang, Jawa Tengah, mahasiswa gabungan dari BEM Malang dan Universitas
Brawijaya menyembelih seekor ayam sebagai simbol kemiskinan rakyat. Ayam itu
kemudian digantung di sebuah pohon di halaman Gedung DPRD Malang.
Selanjutnya mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Ratusan mahasiswa di sejumlah daerah tak hanya berunjuk rasa dengan orasi.
Mereka nekat menyegel kantor cabang milik PT Telekomunikasi, Perusahaan
Listrik Negara, dan Pertamina. Di Semarang, Jateng misalnya, para pendemo
datang ke Kantor Telkom Divisi Regional IV menggunakan sepeda ontel--sebagai
lambang kendaraan bebas BBM. Di sana, mahasiswa sempat menyegel gedung agar
Presiden memperhatikan desakan mereka.
Mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional di Yogyakarta pun melakukan
tindakan serupa. Mereka menjaga pintu gerbang setelah bernegoisasi dengan
kepala kantor ketiga komponel vital itu. Selepas salat Jumat, jumlah pendemo
makin membesar. Aksi yang berlangsung sejak pagi tadi, dijaga ketat aparat
keamanan.
Gelombang unjuk rasa menentang kenaikan BBM juga mengalir di Padang, Sumatra
Barat, Lampung, dan Jambi. Di Padang, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam
Forum Mahasiswa Sumbar menyerukan agar pemerintah menghentikan kerja sama
dengan Badan Moneter Internasional (IMF). Meski tak dijaga ketat, mahasiswa
berdemonstrasi dengan tertib. Sedangkan, di Lampung, aksi massa terpusat di
depan Kampus Universitas Bandar Lampung (UBL). Di sana, sebagian mahasiswa
membakar ban-ban bekas sebagai tanda protes. Untung, kegiatan itu tak sampai
mengganggu aktivitas perkuliahan dan lalu lintas di sekitar UBL.
Kendati tak sebanyak rekannya di daerah lain, 20 mahasiswa di Jambi berhasil
mendesak Radio Republik Indonesia Cabang Muda Jambi untuk menyiarkan
tuntutan mereka secara langsung. Sebelumnya, mereka sempat "mampir" ke
Gedung DPRD Jambi. Di sana, sejumlah anggota Dewan dipaksa meneken surat
tuntutan sebagai bentuk dukungan.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Anggota Nasional: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------