[Karawang] [Fwd: [Nasional] Raskin Disalurkan Serentak di Seluruh Indonesia]
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Fri Jan 10 18:27:27 2003
-------- Original Message --------
Betreff: [Nasional] Raskin Disalurkan Serentak di Seluruh Indonesia
Datum: Fri, 10 Jan 2003 16:23:53 +0100
Von: akang <garuda9876@yahoo.com>
Rückantwort: national@mail2.factsoft.de
An: national <national@mail2.factsoft.de>
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
Raskin Disalurkan Serentak di Seluruh Indonesia
10/1/2003 20:27 - Sebanyak 2,5 juta ton beras untuk rakyat miskin disebarkan
serentak di seluruh Indonesia. Diharapkan langkah ini mampu menyusutkan satu
persen rakyat miskin atau empat juta orang.
Liputan6.com, Jakarta: Manik tersenyum kecil. Hari ini, istri Kosim,
pembersih sampah, bisa membawa pulang beras 20 kilogram dengan harga lumayan
murah: Rp 20 ribu. Meski untuk mendapat beras untuk rakyat miskin (raskin)
itu dia harus berutang Rp 10 ribu pada tetangganya. Tapi itu bukan masalah.
Sebab, beras bantuan itu sudah bisa menutupi setengah kebutuhan beras
bulanan keluarganya yang mencapai 40 liter.
Di tengah kelegaan, tukang cuci berpenghasilan Rp 100 ribu per bulan ini
harus kembali memeras otak untuk mendapatkan separuh kebutuhan beras
keluarganya. Dia harus membeli beras di pasar dengan harga dua kali lipat
dari raskin. Apalagi, perempuan bertubuh sedang itu harus menghidupi tujuh
anaknya, termasuk putra bungsunya yang masih berusia 11 tahun.
Manik, warga RT3/RW3 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat,
adalah satu dari ratusan ribu warga miskin yang bisa mencicipi dana
kompensasi bahan bakar minyak 2003. Artinya pemerintah menepati janjinya
menyalurkan 2,5 juta ton raskin secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat
(10/1). Jakarta kebagian jatah 2.000 ton raskin (bukan beras gratis seperti
yang diberitakan sebelumnya) [baca: Universitas Akan Mengawasi Pengaliran
Dana Kompensasi BBM]. Masing-masing untuk warga miskin di Kelurahan Kapuk,
Jakbar; Kemayoran, Jakarta Pusat; Kramatjati, Jakarta Timur; Penjaringan,
Jakarta Utara; dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penyerahan beras dilakukan secara simbolis oleh Menteri Sosial Bachtiar
Chamsyah di Aula Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakbar, tadi siang.
Sebanyak 37 ton raskin berpindah tangan ke 1.865 kepala keluarga di
kelurahan tersebut. Bachtiar mengatakan, warga hanya diminta membayar
setengah dari harga harga pasar atau Rp 1.000 per kg. Sebab, setengah harga
ditanggung pemerintah dari dana subsidi BBM tersebut. Dia menambahkan, saat
ini pemerintah belum mampu memberikan beras cuma-cuma kepada warga miskin.
Sebab, kemampuan keuangan pemerintah terbatas sedangkan warga miskin sangat
banyak.
Tak seluruh penerima raskin di Jakarta mengambil jatahnya hari ini.
Kelurahan memang memberi limit waktu pengambilan sampai tujuh hari.
Sedangkan menyinggung beras busuk, Mensos mengimbau warga mengembalikannya
ke Depot Logistik. Pasalnya, Dolog-lah yang bertanggung jawab terhadap mutu
beras bantuan tersebut. Sementara itu, Kepala Bulog Widjanarko Puspoyo
dilaporkan memberikan beras murah di wilayah Kemayoran, Jakpus. Sebanyak
tujuh ton raskin diperuntukkan bagi 361 KK di Kelurahan Serdang.
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf
Kalla menyatakan pembagian raskin mencapai sekitar 2,5 juta ton untuk 2003
dilakukan selama 12 bulan. Penyaluran beras subsidi melalui Badan Urusan
Logistik sebanyak 175 ribu ton per bulan itu menjadi bagian penyebaran dana
kompensasi BBM sebesar Rp 4,4 triliun.
Jusuf Kalla menjelaskan, pembagian beras ini dapat menurunkan jumlah rakyat
miskin sekitar satu persen atau sekitar empat juta orang. Jumlah rakyat
miskin mencapai 18 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 39,4 juta orang
pada 2002.
Dana kompenasi BBM tersebut dikelola 12 lembaga pemerintah. Program
pendidikan yang dikelola Departemen Pendidikan Nasional menyedot dana paling
besar yakni Rp 1,39 triliun. Pemerintah juga menganggarkan Rp 75 miliar
untuk pemantauan pengaduan masyarakat yang dikelola Departemen Dalam Negeri.
Dana untuk program yang dinilai tak bermanfaat langsung bagi masyarakat ini
lebih besar ketimbang bujet untuk Departemen Tenaga Kerja yang cuma Rp 50
miliar.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Anggota Nasional: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------