[Karawang] [Fwd: [Nasional] Gus Dur Akui Ada Permintaan Bentuk Presidium]
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Fri Jan 10 22:24:02 2003
-------- Original Message --------
Betreff: [Nasional] Gus Dur Akui Ada Permintaan Bentuk Presidium
Datum: Fri, 10 Jan 2003 19:59:59 +0100
Von: akang <garuda9876@yahoo.com>
Rückantwort: national@mail2.factsoft.de
An: nasional <national@mail2.factsoft.de>
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
+ Saat itu dirinya hanya bertanya kepada Wiranto, bisnis apa yang paling
menguntungkan saat ini?
Wiranto menurut Gus Dur menjawab bahwa bisnis yang bagus adalah membuat pabrik
mercon, “Saya tanya lagi, masa?
Dia jawab ada syaratnya.
Apa?
Ya harus merek “Amrozi” ha..ha….asem pak Wiranto,” kata Gus Dur.- Wiranto mau
mengalihkan persoalan, rupanya.
Bisnis yang menguntungkan saat ini? Ah,pura-pura tidak tahu?
BISNIS DEMO 'toh? Di mana-mana sekarang demo; dengan trend untuk bentuk
pemerintah rakyat miskin untuk membuat .... penduduk makin miskin, ye?
===
+ “Kemarin ada permintaan-permintaan untuk membentuk Presidium dan meminta saya
ikut, tapi saya katakan tidak, saya terlalu cinta pada negara saya untuk
gitu-gitu.
Tapi saya setuju jika secara konstitusional,” jelas Gus Dur dalam jumpa persnya
di Kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2003) petang.
- Ini kan lagu lama.
Orang-orang siapa yang harus duduk di Presidium?
Kok saenak udelnya saja kalau mengemukakan pendapat!
Betul Gus, tolak saja. Kita yang awam ini mempersilahkan kepada
pentolan-pentolan elite berbagai
parpol untuk jor-joran lewat Pemilu, gitu.
===
Gus Dur Akui Ada Permintaan Bentuk Presidium
Reporter : M. Rizal Maslandetikcom - Jakarta, Ketua Dewan Syura PKB KH
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengaku telah diminta ikut dalam Presidium untuk
menggantikan pemerintahan Megawati. Namun, ia menolak permintaan itu karena
belum tepat dan harus konstitusional.“Kemarin ada permintaan-permintaan untuk
membentuk Presidium dan meminta saya ikut, tapi saya katakan tidak, saya terlalu
cinta pada negara saya untuk gitu-gitu. Tapi saya setuju jika secara
konstitusional,” jelas Gus Dur dalam jumpa persnya di Kantor PBNU, Jl. Kramat
Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2003) petang.
Keingin pembentukan presidium tersebut, menurut Gus Dur, untuk mencegah
terjadinya revolusi social dan konflik horizontal di Indonesia. Kekhawatiran itu
timbul dari beberapa masyarakat minoritas dan sejumlah pakar menanggapi
kebijakan pemerintah yang menimbulkan kesenjangan sosial antara kaya dan miskin.
“Ini yang ditakutkan masyarakat Tionghoa, India termasuk Soeharto,” katanya.
Namun Gus Dur mengelak ketika ditanya apakah ide presidium dibicarkan dengan
Jenderal (Purn) Wiranto. Menurut Gus Dur, pertemuannya dengan Wiranto hanya
kebetulan semata di dalam pesawat di Cengkareng saat keduanya hendak ke Jawa
Timur dan Sulawesi. “Kita hanya bicara guyon saja, kita memang beda pendapat,
tapi tidak enak kan bicara yang serius jadi kita guyonan saja,” katanya.
Saat itu dirinya hanya bertanya kepada Wiranto, bisnis apa yang paling
menguntungkan saat ini? Wiranto menurut Gus Dur menjawab bahwa bisnis yang bagus
adalah membuat pabrik mercon, “Saya tanya lagi, masa? Dia jawab ada syaratnya.
Apa? Ya harus merek “Amrozi” ha..ha….asem pak Wiranto,” kata Gus Dur.
Kembali disinggung masalah Presidium tersebut, apakah usulan itu datang dari
elemen mahasiwa? Gus Dur menjawab tidak. “Tidak, dari elemen politik. Tetapi
elemen politik yang tidak memerintah sekarang,” kata Gus Dur lagi.
Dirinya sendiri meminta agar masalah tersebut jangan menghabiskan tenaga saat
ini, tetapi nanti dan harus konstitusional. Selain harus konstitusional,
presidium juga harus disetujui oleh lima elemen yang ada yaitu elemen mahasiswa,
pengusaha dan buruh (professional), birokat pemerintah, TNI dan kekuatan
politik.
Kapapan waktu dirinya ikut bergabung, sekali lagi dia mengatakan hal itu harus
sesuai dengan konstitusional. “Nah, kalau konstitusional itu waktu yang tepat.
Artinya bila itu disetujui oleh lima elemen yang ada,” kata dia lagi.
Gus Dur juga mengakui bahwa sudah ada beberapa usulan itu yang datang dari
beberapa pihak di tubuh TNI dan beberap anggota parpol. Namun, dirinya menolak
untuk menyebutkan identitasnya. “Dari TNI sudah ada beberapa yang bicara, bahkan
tadi pagi saja saya terima Mayor Jenderal masih aktif,” kata Gus Dur yang
menolak menyebutkan nama dan inisial walau didesak wartawan.(zal)
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Anggota Nasional: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------