[Marinir] 10 Pemberontak "Hasan Tiro" Tewas Baku Tembak dengan TNI

Hong Gie marinir@polarhome.com
Wed, 23 Jul 2003 10:38:20 +0700


Mailing List "NASIONAL"
-----------------------------------------------------------------------

----- Original Message -----
From: HKSIS
Sent: Sunday, July 20, 2003 3:03 PM
Subject: 10 Pemberontak "Hasan Tiro" Tewas Baku Tembak dengan TNI


http://www.hariansib.com/hal1f.htm
10 Pemberontak "Hasan Tiro" Tewas Baku Tembak dengan TNI

Banda Aceh (SIB)
Sedikitnya 10 pemberontak "Hasan Tiro" (Gerakan Separatis Aceh-GSA),
dilaporkan tewas dalam baku tembak di Kabupaten Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh
Selatan dan Pidie,sepanjang Sabtu.
Komandan Satgas Penerangan Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD), Kolonel Ditya Soedarsono, kepada pers di Banda Aceh
menjelaskan, pada hari ke-62 operasi pemulihan keamanan, tercatat 485
anggota pemberontak "Hasan Tiro" tewas dalam baku tembak dengan TNI/Polri.
Selain itu tercatat 383 anggota GSA berhasil ditangkap dan 351 orang lainnya
telah menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi, selama sebulan
operasi pemulihan keamanan di propinsi berpenduduk sekitar 4,2 juta jiwa
tersebut.
Hingga hari ke-62 operasi pemulihan keamanan, sebanyak 35 prajurit TNI dan
10 personil Polri gugur, 70 TNI dan 56 anggota Polri mengalami luka-luka
dalam berbagai insiden bersenjata di propinsi ujung paling barat Pulau
Sumatera itu.
Sebanyak 223 pucuk senjata api dari berbagai jenis milik pemberontak "Hasan
Tiro", berhasil disita TNI dan Polri.
Operasi Gakkum
Kolonel Ditya mengemukakan, operasi penegakan hukum (gakkum) juga mengalami
kemajuan, dan hingga hari ke-62 operasi terpadu itu tercatat 159 orang dari
259 anggota GSA yang ditahan jajaran kepolisian Polda NAD, kini resmi
menjadi tersangka.
Dari 159 orang tersangka itu, 125 kasusnya telah dilimpahkan ke Jaksa
Penuntut Umum (JPU) dan 60 orang di antaranya siap untuk disidangkan, serta
kasus tiga anggota GSA telah divonis majelis hakim.
"Terhadap ratusan anggota GSA yang kini menjadi tahanan polisi, aparat
keamanan terus melakukan pemeriksaan intensif dan pemberkasan perkaranya,"
ujar dia.
Di pihak lain Kolonel Ditya menjelaskan, untuk mempersempit ruang gerak
kelompok pemberontak "Hasan Tiro" itu aparat keamanan TNI dan Polri terus
melancarkan patroli dan razia gabungan, penjagaan, dan pengawalan
tempat-tempat umum.
Panglima GAM Lam Pase Tewas Ditembak
Seorang Panglima GAM Sabri Jumat (18/7) malam tewas ditembak di Desa Lam
Putu Kecamatan Pekan Banda Aceh Besar. Sabri merupakan Panglima GAM wilayah
Lam Pase. Sabri tewas dengan 4 luka tembakan di bagian dada yan tembus
hingga punggung. Polisi mengetahui keberadaan Sabri berkat informasi inong
bale yang diamankan Polresta Banda Aceh. Sementara kakak Sabri Nurida
mengatakan, sudah 5 tahun tidak bertemu dengan sang adik. Seusai lulus
kuliah Sabri meninggalkan rumah dan tidak pernah menginformasikan keberadaan
dirinya kepada keluarga.
Polisi masih mengejar Nazaruddin, anggota GAM lainnya dan mencari sejumlah
barang bukti. Polisi menduga GAM menyembunyikan senjata dalam sumur.
Ambulance PMI Ditembak Orang Tak dikenal
Palang Merah Indonesia (PMI) perwakilan Banda Aceh yang sedang melintas di
kawasan Blang Bintang Aceh Besar, Sabtu (19/7) diberondong orang tak dikenal
sehingga mengakibatkan kaca depan mobil tersebut rusak parah.
Pada saat peristiwa terjadi mobil PMI ini sedang membawa enam orang
penumpang yang keseluruhannya merupakan karyawan PMI. Para karyawan tersebut
bermaksud kembali ke Banda Aceh setelah mengikuti acara pengumpulan donor
darah di kawasan Blang Bintang Aceh Besar.
Menurut pengemudi, ketika penembakan terjadi kendaraan ini sedang melaju
dengan kecepatan sedang, dan secara tiba-tiba terdengar swara tembakan dari
arah samping kiri dan menembus hingga kaca depan kendaraan.
Namun demikian peristiwa penembakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa
walaupun satu orang mengalami luka ringan akibat serpihan kaca. Hingga saat
ini aparat keamanan masih melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan
kendaraan PMI yang merupakan sumbangan dari sebuah perusahaan melalui PMI
Jakarta.
Pasukan TNI gabungan hingga kini terus melakukan pengepungan tempat
persembunyian anggota Gerakan Separatis Aceh (GSA) di kawasan perbukitan
Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar.
Danrem 012/Teuku Umar, Kol. Inf. Gerhan Lantara kepada wartawan di puncak
bukit Glue Tungku, Kecamatan Kuta Baro, Sabtu, menyatakan, pasukannya yang
terdiri dari beberapa kesatuan itu sudah memasuki hari keenam melakukan
pengepungan terhadap anggota GSA di perbukitan tersebut.
Pasukan yang diperkirakan berjumlah 400-an itu terdiri dari Yonif 502, Yonif
643, Yonif 305, Yonif 509, Yonif 112, dan Parako. Pasukan tersebut melakukan
pengepungan dari kawasan perbukitan Glue Inem dan Glue Tungku, sejak Senin
(14/7).
Ia menyebutkan, sedikitnya 50 anggota GSA dengan 25 pucuk senjata masih
bersembunyi di kawasan perbukitan tersebut, karena mereka melarikan diri
dari perkampungan penduduk, setelah mendapat tekanan dari pasukan TNI.
Pada hari keempat pengepungan tersebut, pasukan TNI berhasil menewaskan enam
anggota GSA, dan menyita lima pucuk senjata api laras panjang yang terdiri
dari empat pucuk AK-47 dan sepucuk M-16, serta ratusan amunisi.
Kemudian, pada hari kelima, pasukan TNI berhasil menewaskan seorang anggota
GSA, dan menyita sepucuk AK-47 serta dua mortir rakitan.
Dengan demikian, selama melakukan pengepungan tersebut, pasukan TNI yang
dipimpin Danrem Gerhan Lantara telah berhasil menewaskan tujuh GSA, dan
menyita enam pucuk senjata api serta ratusan amunisi.
Gerhan menyebutkan, pasukannya akan terus melakukan pengepungan dan
penyerangan sampai semua anggota GSA dapat dilumpuhkan.
Medan yang menjadi lokasi baku tembak yang cukup jauh dari permukiman
penduduk tersebut sangat sulit, karena terdiri dari bukit-bukit terjal dan
hutan belantara.
Gerhan Lantara menambahkan, pasukan TNI akan terus menggempur dan mendesak
sejumlah kawasan perbukitan yang dijadikan tempat persembunyian pemberontak
GSA itu.
"Jadi, puluhan anggota GSA tersebut kini benar-benar terjepit dan tidak bisa
lari ke luar ke perkampungan penduduk, karena persembunyian mereka sudah
kami kepung," katanya.
Namun demikian, TNI masih membuka peluang bagi anggota GSA untuk menyerahkan
diri. Tetapi, apabila mereka tetap membandel, maka akan dihabisi, kata
Danrem Gerhan Lantara. (Ant/T/PT/d)



http://www.hariansib.com/hal1g.htm
Mobil Suratkabar Serambi Indonesia Dibakar Sopir Diculik

Jakarta (SIB)
Sebanyak 13 anggota GAM tewas ditembak prajurit TNI/Polri, 7 orang ditangkap
dan belasan menyerahkan diri. Sementara itu, seorang prajurit TNI Prada Iwan
Idris, anggota Yonif 642 Kalbar gugur saat kontak tembak di kawasan Pidie,
Jumat (18/7). Menurut juru bicara Komando Operasi (Koops) TNI Letkol CAJ
Ahmad Yani Basuki, ketika dihubungi di Lhokseumawe, kontak tembak masih
mewarnai operasi militer di Aceh, akibatnya 13 orang pemberontak tewas
secara terpisah, bahkan 6 orang di antaranya tewas di gunung di sekitar Cot
Keueng, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar.
Komandan Korem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Geerhan Lantara menambahkan di
tempat berbeda, prajurit TNI yang 6 anggota GAM, terdiri dari satuan Yonif
509, Yonif 643 dan Yonif 312 ini, yang sebelumnya melakukan pengepungan di
sekitar gunung. Kemudian, TNI juga menyita 5 pucuk senjata api laras
panjang, 4 AK-47 dan satu pucuk M-16 milik GAM.
BEROBAT DITANGKAP
Di Aceh Utara, tim gabungan intel Korem 011/Aceh Utara pimpinan Serka
Nurhadi, menangkap 3 pemberontak GAM yang tengah berobat, karena luka tembak
di RSU Cut Meutiah, Bukit Rata, masing-masing Nurdin (49), Marzuki (26) dan
M Nasir (20).
Pada bagian lain, pemberontak GAM membakar kendaraan Koran Serambi
Indonesia, di Jalan Bambo Kampung Babah, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya. Sopir
dan kernetnya diculik dan diduga dibawa ke gunung. Sampai Jum'at malam belum
diketahui nasibnya.
Sedangkan wartawan lepas asal AS, William Nesen akan disidang Rabu (23/7)
depan. Persidangan yang dipimpin oleh hakim tunggal itu akan digelar di PN
Banda Aceh. Nessen dijerat pasal 50 dan 51 UU no 9 tahun 1992 tentang
keimigrasian.
Sementara itu, nasib wartawan RCTI Ersa Siregar Cs, sampai tadi malam belum
diketahui nasibnya, yang disandera GAM sejak 29 Juni lalu.
TNI GUGUR
Prajurit TNI Prada Iwan Idris, anggota Yonif 642 Kalimantan Barat, Jumat
(18/7) gugur saat terjadi kontak tembak di kawasan Pidie.
Jubir Koops TNI Letkol Ahmad Yani Basuki menjelaskan jenazah Jumat (18/7)
masih disemayamkan di Kodim Lilawangsa, Lhokseumawe, Aceh Utara, setelah
sebelumnya dibawa ke Kesrem 011/Lilawangsa. Menurut rencana, jenazah akan
dibawa ke daerah asalnya dengan menggunakan helikopter ke Bandara Polonia
Medan, selanjutnya menggunakan penerbangan komersil ke daerah asal. (PK/l)



http://www.waspada.co.id/berita/headlines/artikel.php?article_id=25221&PHPSE
SSID=dbe6c46e42dd152a9e3b26ad994466b6
19 Jul 03 08:22 WIB
7 GAM Tewas, 9 Ditangkap Dan 63 Pucuk Senjata Disita
LHOKSEUMAWE (Waspada) : Dari 20 insiden baku tembak aparat TNI/Polri-GAM
yang terjadi di NAD sepanjang Jumat (18/7), tujuh pemberontak GAM tewas, 9
ditangkap, 3 pucuk senjata laras panjang, 1 pucuk jenis AK-47, 1 pucuk AK-56
dan 1 pucuk M-16 berikut beberapa barang bukti lainnya disita.
Juru Bicara Koops TNI Letkol Ahmad Yani Basuki, Msi menjelaskan hal itu
dalam jumpa pers di media centre Lhokseumawe Jumat (18/7).
Dirincikan, dari 5 insiden yang terjadi di Aceh Utara, diawali dengan
penangkapan 3 pemberontak GAM yang terluka tembak ketika menyusup ke RSU Cut
Meutia Buket Rata Lhokseumawe untuk berobat. Atas kejelian TNI tim gabungan
Sintel Rem-011/LW dipimpin Serka Inf Nurhadi Kamis (17/7) pukul 13:15 ketiga
pemberontak GAM yang ditangkap itu masing-masing Karim Nurdin,49, warga Desa
Ulee Reubee Kec Seunudon, Marzuki,26, warga Desa Meunye Cut Bahagia Kec Kuta
Makmur dan M Nasir,20, warga Desa Lancok, Kec. Sawang Aceh Utara.
Ketiga tersangka yang mengalami luka tembak yang sudah mulai infeksi diduga
terlibat baku tembak dengan aparat beberapa hari lalu. Setelah mendapat
perawatan ketiga tersangka pemberontak GAM digiring ke Makorem-011/LW untuk
diinterograsi.
Sehari sebelumnya, tim gabungan TNI/Polri terdiri dari Ki Florida, Koramil
dan Polsek dipimpin Letda (Mar) Anton dalam melaksanakan sweeping di Desa
Matang Raya Kecamatan Bhaktiya pukul 16.00 wib dalam suatu penyergapan
tempat persembunyian GAM, seorang pemberontak GAM tanpa identitas ditemukan
tewas. Barang bukti 4 buah bom rakitan berikut seperangkat kabel sepanjang
10 meter, 1 unit mobil milik PT PLN yang dirampas GAM beberapa waktu lalu
berhasil disita.
Sementara dua insiden pembunuhan dilakukan GAM terhadap warga sipil. Dua
pemberontak GAM bersenjata pistol Kamis (17/7) pukul 17.00 wib menembak mati
A Rahman Reubi,60, Purn TNI warga Desa Babah Buloh Kecamatan Sawang Aceh
Utara. Korban tewas di TKP akibat luka tembak di bagian kepala.
Insiden yang sama dua pemberontak GAM bersenjata pistol Kamis (17/7) pukul
16.00 wib menembak mati Abdurrahman AR,51 Kades Meunasah Geudong Kecamatan
Bhaktiya. Korban tewas di tempat mengalami luka tembak di bagian kepala.
Masih di Aceh Utara, Tim Waltis Yon-1 PAM Obvitnas Yonif-121/MK dipimpin
Letkol Inf Fakhri dalam suatu patroli pemulihan keamanan di kawasan Desa
Blang Pulo, Kecamatan Muara Dua (17/7) pukul 19.00 wib, menembak mati
seorang pemberontak GAM bernama Zulifli,25, ketika berusaha melarikan diri.
Di Aceh Besar, tim Walet-1 Yonif-312/KH dipimpin Sertu Gunawan dalam suatu
penyergapan di Kecamatan Simpang Tiga juga berhasil menangkap tiga
pemberontak GAM masing-masing Syiah Mardani,16, Tarmizi,23, dan Iskandar,23,
ketiganya warga Desa Blang Meureu Kecamatan Simpang Tiga. Ketiga GAM itu
masih ditahan untuk dilakukan pemeriksaan.
Di tempat terpisah Tim-1 dan 2 Ki Rajawali Satgas Yonif-305/TKR dipimpin
Lettu Inf Danil dalam suatu penyisiran di Aceh Besar menemukan dua mayat
pemberontak GAM dikenal bernama Rahmat Idris dan 1 mayat tanpa indentitas
tewas akibat luka tembak. Barang bukti yang disita, 1 magazen AK-47, 22
butir amunisi AK-47, 1 buah magazen M-16 dan satu unit sepeda motor Tiger
yang sudah dibakar.
Di Kota Baru Aceh Besar tim Condro-2 Satgas Yonif-509/DY dipimpin Letda
Suwarno dalam baku tembak dengan pemberontak GAM Kamis (17/7) pukul16.00 wib
seorang pemberontak GAM tanpa identitas ditemukan tewas. Barang bukti 1
pucuk senjata M-16 dua buah magazen dan 180 butir amunisinya disita.
Di tempat terpisah hari yang sama pukul 9.00 wib tim Alap-Alap-2
Yonif-112/DJ dipimpin Lettu Inf Ali dalam kontak tembak dengan 20
pemberontak GAM bersenjata campuran di Kecamatan Kota Baru Aceh Besar
berhasil menyita 1 pucuk AK-56 dan 30 butir amunisinya. Sedangkan kelompok
pemberontak GAM lainnya berhasil meloloskan diri dari kepungan aparat TNI.
Di Pidie, Satgas Yonif-315/GRD dipimpin Serka Ismail Kamis (17/7) pukul
03.00 dini hari dalam suatu patroli malam hari berhasil menangkap seorang
pasukan Inong Bale bernama Rasyidah,25, warga Desa Meurandeh, Kecamatan
Banda Baru, Pidie. Tersangka adalah sebagai ajudan Sarjani Abdullah pentolan
GAM Wilayah Pidie.
Di Desa Jemerang, Kecamatan Kembang Tanjung, Pidie dalam baku tembak
Yonif-315/GRD dengan kelompok pemberontak GAM, Kamis (17/7) pukul 15.30 wib
seorang pemberontak GAM bernama Ridwan Abdullah,20, ditemukan tewas
tertembak. Mayat korban hari itu juga diserahkan kepada keluarganya untuk
dikebumikan.
Di Bireuen, Tim Badak Ton Kav-1 dipimpin Letda Kav Heri Sapto Kamis (17/7)
pukul 11.00 wib berhasil menangkap lagi satu pemberontak GAM bernama
Muhammad Nazar,27,di kawasan Cot Gapu, Kecamatan Jeumpa. Sementara dari
hasil pengembangan diperoleh informasi tentang keberadaan seorang pentolan
pemberontak GAM Tgk Saiful bin M Ali, sebagai juru bicara GAM beralamat di
Desa Blang Samagadeng, Kecamatan Pandrah.
Setelah dilakukan penyergapan, ternyata rumah yang diperkirakan tempat
persembunyian Tgk Saiful bin M Ali kosong. Masyarakat yang marah terhadap
pentolan GAM membakar rumah kediaman Tgl. Syaiful.
Di Aceh Selatan, tim gabungan TNI terdiri dari Yonif-320, Yonif-511, Yon
Mar-3 Satintel dan Koramil Bakongan dipimpin Lettu Inf Marah Halim dalam
baku tembak dengan sekitar 20 pemberontak GAM bersenjata campuran di
Kecamatan Kluet Utara Jumat (18/7) pukul 05.00 menjelang fajar dua
pemberontak GAM dikenal indentitasnya bernama Musliadi,30, warga kota Fajar
dan Adi,25, warga Simpang Kec Bakongan berhasil ditangkap.
Barang bukti yang berhasil disita, 2 pasang seragam loreng, 6 buah kopel
rem, 6 buah dahrem, 2 buah kaos loreng, 4 buah baret merah, 2 baret hijau, 1
buah sangkur, 4 buah ransel, 1 buah HT Kenwood dan dokumen GAM.
Di Desa Batu Hitam, Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan, warga masyarakat
digemparkan dengan temuan satu mayat laki-laki dikenal bernama Haji
Ibrahim,56, dalam kondisi mengenaskan. Mayat korban ditemukan di gunung Goh
Kecamatan Tapaktuan akibat luka tembak di dada kiri dan kanan, serta di
sekujur tubuh terdapat bekas penganiayaan berat.
Di Aceh Jaya, pemberontak GAM Kamis (17/7) pukul 10.15 wib membakar lagi
satu unit mobil Harian Serambi Indonesia di Jalan Bambo kampung Babah Dua
Kecamatan Jaya.
Sementara sopir dan kernetnya disandera pemberontak GAM dan dibawa ke
gunung. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui bagaimana nasibnya.
Menurut salah seorang wartawan Serambi di Lhojkseumawe, pembakaran mobil
Serambi di Aceh Jaya merupakan musibah ke-10 kalinya menimpa Serambi
Indonesia.
Di Aceh Timur, terjadi dua insiden, yakni penembakan seorang warga sipil
Kamis (17/7) pukul 7.00 WIB. Korbannya M Jamil,45, petani warga Desa
Meureubo Kecamatan Peureulak. Korban mengalami luka tembak pada bagian
pinggang dan korban masih dirawat secara intensif di RSU Langsa.
Sementara 20 pemberontak GAM bersenjata campuran melakukan aksi pemerasan
terhadap sopir bus penumpang umum jurusan Kuta Binjei- Alue Ie Mirah di Desa
Blang Jambee, Kecamatan Julok Aceh Timur. Di Aceh Tamiang, Anto bin
Hamid,23, seorang pemberontak GAM warga Desa Kuala Penaga Kecamatan Sungai
Yu menyerahkan diri ke Pos Muara-2 Satgas Marinir. "Penyerahan diri setiap
anggota pemberontak tetap diterima dan diperlakukan dengan baik," ujar A
Yani.(b17) am