[Marinir] [Nasional] Hadapi GAM, Rakyat Mulai Perang Psikis

Hong Gie marinir@polarhome.com
Sat, 1 Nov 2003 17:03:07 +0700


----- Original Message -----
From: "a.supardi" <a.supardi@chello.nl>
To: <national@mail2.factsoft.de>
Sent: Thursday, October 30, 2003 2:58 AM
Subject: [Nasional] Hadapi GAM, Rakyat Mulai Perang Psikis
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
.-----------------------------------------------------------------------
Hadapi GAM, Rakyat Mulai Perang Psikis
* TNI Lepas 10 Sandera GAM
(Serambi Indonesia, Rabu, 29/10/2003)

LHOKSEUMAWE - Perlawanan yang yang dilakukan masyarakat Aceh terhadap
GAM sudah memasuki perlawanan psikologis. Hal itu dibuktikan dengan maraknya
tuntutan rakyat Aceh terhadap perpanjangan status Darurat Militer,
permintaan masyarakat untuk penambahan pos-pos TNI/Polri di desanya, dan
penyisiran GAM yang dilakukan oleh masyarakat sendiri seperti yang terjadi
di Kuala Langsa pekan lalu.
Penjelasan itu dikatakan Pangkoops TNI Mayjen Bambang Darmono dalam dialog
dengan para ulama, akademisi, pejabat pemerintahan, se-Kabupaten Aceh Utara,
di Lhokseumawe, dua hari lalu. "Perlawanan yang paling efektif adalah
perlawanan psikologis dari masyarakat Aceh sendiri. Sementara itu perlawanan
bersenjata oleh TNI dengan tujuan mereduksi kekuatan GAM juga diperlukan,"
kata Jenderal Bambang Darmono.
Dilelaskan, pada kondisi sekarang ini terdapat tiga kelompok masyarakat di
Aceh. Pertama masyarakat yang setia pada NKRI, kedua masyarakat yang setia
pada GAM, dan masyarakat ketiga adalah masyarakat yang pada siang hari
pro-NKRI sementara malam hari pro- GAM. "Kelompok ketiga inilah yang membuat
konflik di Aceh ini berlarut-larut," ungkap Bambang Darmono.
Menurut Bambang, kelompok masyarakat yang ketiga itu merupakan kelompok yang
memelihara konflik atau sering juga disebut sebagai masyarakat bermuka dua.
"Kelompok ini sangat berbahaya. Mereka yang bermuka dua termasuk beberapa
LSM yang ada di Aceh dan di Jakarta, berbicara seolah-olah untuk kepentingan
Aceh," tandas Pangkoops.

Lumpuh dan tangkap

Sepanjang dua hari terakhir, terjadi lima insiden yang menyebabkan seorang
pemberontak GAM berhasil dilumpuhkan, dua tertangkap dan seorang lainnya
menyerahkan diri.
Laporan itu disampaikan Dansatgaspen Koops TNI Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki,
Selasa (28/10) di Media Center Lhokseumawe. Menurut Ahmayd Yani, dari
berbagai insiden itu, aparat berhasil menyita satu pucuk AK, satu pucuk GLM
rakitan dan satu buah granat.
Di Kabupten Bireuen, Senin (27/10) penyergapan dilakukan oleh aparat
berdasarkan informasi dari masyarakat tentang adanya pemberontak GAM yang
melakukan sweeping di Desa Aluelet, Kecamatan Peusangan. TNI menyergap dan
menembak beberapa anggota GAM setelah sebelumnya memberikan tembakan
peringatan, namun tidak dihiraukan.
Akibat insiden itu, seorang pemberontak GAM berhasil dilumpuhkan bernama
Sofyan (30) jabatan Gam cantoi, alamat Desa Awe Geutah, Kecamatan Peusangan
Bireuen.
Pada hari yang sama, di Aceh Timur, KRI Sigalu melakukan pengejaran terhadap
kapal PKFA 8588 milik pemberontak GAM yang menyandera ABK Kapal motor Mitra
Jaya sehingga terjadi kontak tembak di lepas pantai Peureulak.
Dari usaha pengejaran itu, aparat TNI berhasil membebaskan 10 orang ABK
Mitra Jaya yang disandera kelompok separatis GAM dan dua pemberontak GAM
tertangkap masing-masing bernama Anto (22) warga Kampung Tebong Jaring,
Kecamatan Idi Rayeuk dan Juneidi (28) warga Kampung Blang Dumpang, Kecamatan
Idi Rayeuk.
Pada kejadian itu, menurut Ahmad Yani, aparat berhasil menyita sebuah GLM
rakitan, empat butir amunisi GLM, 174 butir amunisi AK, satu lembar baju
loreng, satu lembar bendera GAM, satu buah kantong amunisi, dan satu buah
sarung pistol.
Hingga kemarin sore, tawanan tersebut berada di Lantamal-1 untuk pemeriksaan
lebih lanjut, sedangkan kapal PKFK 8588 milik pemberontak GAM
ditenggelamkan.
Sementara itu, pada hari yang sama, Senin (27/10) pasukan TNI terlibat
kontak tembak dengan separatis GAM di desa Titi Ubin, Kecamatan Trumon Aceh
Selatan. Namun dalam insiden itu tidak ditemukan kerugian di kedua belah
pihak.
Ahmad Yani manjelaskan, selain penyergapan dan kontak tembak, pada Senin
(27/10) aparat TNI menemukan barang bukti milik pemberontak GAM di
ketinggian A Tingkeum Kecamatan Mila Kabupaten Pidie. Barang bukti yang
ditemukan berupa dua butir amunisi AK, satu buah sangkur, satu buah antena
batang, satu lembar kaus loreng, dan empat buah baterai kecil.
Masih pada hari Senin, seorang GAM bernama Adi Purwandi (34), penduduk
Kampung Bintang Tunyang Kecamatan Ketol menyerahkan diri kepada pihak TNI
dengan membawa serta satu pucuk senjata AK-47, satu buah granat, dan 65
butir amunisi AK.(j)