[Marinir] Marinir Bebaskan Warga Desa yang Disandera GAM ; 13-03-2003

Hong Gie marinir@polarhome.com
Mon, 1 Dec 2003 00:39:03 +0700


Nusa
Marinir Bebaskan Warga Desa yang Disandera GAM
13 Maret 2002

TEMPO Interaktif, Aceh Timur:
Pasukan marinir membebaskan seorang sandera yang ditahan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM), Selasa (12/3) kemarin. Adnan, 35, penjual ayam dari Jalan
Pasar Ikan Panton Labu, Aceh Utara, dirantai selama sepuluh hari di sebuah
gubuk, kawasan Kampung Lueng Empat, Aceh Timur. Pasukan marinir menemukan
korban ketika memburu gerilyawan GAM.
Adnan mengaku ditahan GAM karena dituduh sebagai mata-mata atau informan TNI
(istilah Aceh, cuak). Ia diciduk pada Kamis (28/2) lalu, siang hari, ketika
tengah keliling kampung untuk mencari dagangan ayam. "Mendadak ada dua orang
yang mendekati saya, dengan senjata laras panjang, dan mengaku sebagai
tentara GAM," ujar Adnan kepada wartawan, setelah dibebaskan pasukan tempur
TNI AL tersebut.

Ia kemudian digiring dengan mata tertutup. Perjalanan baru berhenti ketika
tiba di sebuah gubuk, berdaun rumbia, terletak di tengah hamparan tambak.
"Di gubuk itu, leher, tangan dan kaki saya diikat dengan rantai besi selama
10 hari, hingga akhirnya dibebaskan pasukan marinir yang sedang berpoperasi
ke sekitar tempat saya disekap," katanya.

Selama interogasi, ia terus-menerus dituduh sebagai cuak. Alasan gerilyawan
GAM, sepeda motor Adnan sering dipakai Kopassus. Selain itu, Adnan diketahui
sering mengantar roti dan menjual ayam kepada pasukan Kopassus dan marinir.
Adnan menjelaskan, bahwa dirinya sering dimintai bantuan anggota kedua
pasukan itu.

"Tapi saya tidak mau dituduh cuak. Saya katakan, silakan tembak, jika saya
terbukti sebagai cuak. Tetapi mereka tidak melakukan, saya malah dipukul
sebanyak tiga kali di bagian dada," ujar Adnan. Dia ditinggal di gubuk,
bahkan sendirian ketika malam larut. Hanya dikirim nasi bungkus oleh GAM.
Adnan pernah kepergok dua warga desa, tapi mereka tak mau menolong.

Pembebasan Adnan baru tiba setelah datang pasukan marinir yang mengejar
gerombolan GAM. Kebetulan, ada seorang dari mereka yang dia kenal. "Saya
berteriak minta tolong, tetapi mereka tidak percaya dan meminta saya keluar
dari gubuk. Kalau tidak keluar saya mau ditembak," ujar ayah dua anak itu.
Adnan pun dibebaskan. Rantai ditubuhnya dibuka dengan pisau sangkur dan
digergaji. (Zainal Bakri)