[Marinir] Re: [tioin59] Fw: Mereka Dihujat, Dicaci & Di Butuhkan - PRAJURIT SEJATI TIDAK MENGARAHKAN DADANYA KE RAKYAT - AL & AU LEBIH SIAP

Danardono HADINOTO rm_danardono at yahoo.de
Thu Aug 26 08:06:18 CEST 2004


Dimas Kaboel yang baik,
 
Sebuah tulisan yang mendalam. memang, dimas, kita hanya dapat mengerti fenomena ini dalam kajian sejarah. Kelahiran AP kita adalah dari tengah masyarakat, yang malah menjadi motor upaya mardhika.
 
Ketika kita masih memiliki lasykar bersenjata, pemimpin2nya banyak yang berprofessi guru, dsb (pak Dirman bekas guru bukan?), maka cara pemikiran yang merakyat masih substantial.
 
Dalam perkembangan sebuah bangsa, tentara menjadi sebuah organ pengaman. Disini lalu timbul godaan bagi penguasa, untuk menggunakan tentara sebagai alat pengaman kekuasaan.
 
Dari keadaan revolusi, dimana tentara gerilya berada di-tengah2 rakyat (dan dilindungi rakyat), menjadi satuan2 bersenjata yang ditempatkan ditengah rakyat. Disinilah makna  dan tujuan kedwifungsian mulai bergeser. 
 
Dimas benar, pasukan laut dan pasukan udaraa lebih tekhnis, karena territorium yang dikawalnya adalah wilayah tak berpenduduk.
 
Dilihat dari Jerman, Austria dan Swiss, maka disini konsentrasi kesatuan tempur adalah disepanjang perbatasan. Bukan ditengah wilayah penduduk (apalagi penduduk sendiri). Kesatuan tank Austria sditempatkan di Zwettl, sebuah wilayah satu dua kilometer dari perbatasan Ceko, juga dekat perbatasan Hongaria. Keperbatasan barat, seperti ke Jerman dan Swiss, selatan ke Italia, tak ada kesatuan berat.
 
Bush mulai memikirkan untuk menarik besar2an kesatuan2 dari Eropa, terutama Jerman dan asia, karena disini tak ada lagi potensi permusuhan. Jadi, tentara harus kita tempatkan disana, dimana batas berpotensi terancam.
 
Salam hangat
 
Danardono
"Amir S. Dewana" <Amir.Dewana at petrochina.co.id> wrote:
Yth. Bpk. RM Danardono HADINOTO,
 
Meskipun kakek saya tentara (AD, pensiun 1957, mustinya 1955, korupsi umur mungkin, wah dosa nikh), menurut saya hanya AL dan AU saja yang saya persepsikan lebih mudah mereposisikan dirinya di hadapan tuntutan supremasi sipil. Kedua angkatan ini sifatnya teknis (AL memburu musuh di tengah laut dan AU mengejar musuh di angkasa raya) sehingga lebih apolitical ketimbang AD.  
 
Nah, peran AD (dwi-fungsi, fungsi hankam cum sospol, komando teritorial, laksusnya pangkopkamtib karena bisa menahan/mentapolkan orang ke Pulau Buru karena tuduhan dari subversi sampai terlibat G30S, kekaryaan, doktrin perang rakyat semesta, dsb) selama inilah yang membuat calon pensiunan tentara itu (Pak A. Amir S. di Bekasi) nelangsa karena menyaksikan tentara seperti dirinya kok dihujat. Kakek saya dulu Resodimedjo (Teritorium Tentara IV/Diponegoro) tidak sampai nelangsa karena AD belum seluas itu perannya. Tetapi kalau Pak A. Amir S yang nelangsa tahu sebabnya seharusnya beliau tidak boleh nelangsa, malah merasa tercerahkan. Persoalan ini sampai detik ini belum terselesaikan. 
 
Mustinya markas-markas militer dari tingkat batalyon/Kodim, dst, Kodam sampai Mabes TNI secara teratur mengundang ceramah tokoh-tokoh sipil dan para akademisi, misalnya Dr. Anhar Gonggong, Dr. Asvi Warman Adam, Dr. Hermawan Sulistyo, di samping Dr. Salim Said dan Dr. M.T. Arifin yang kaya segudang wacana tentang peran militer yang ideal nantinya, artinya tunduk kepada supremasi sipil. Letjenpur A. Hasnan Habib (pernah jadi dubes untuk AS) sangat brilyan memaparkan perihal ini. Selama ini mereka sudah cukup puas hanya dengan ceramah keagamaan dalam rangka memperingati hari-hari besar keagamaan. Suatu saat entah kapan tentara kita pasti seperti mereka di Autria sana. 
 
Salam takzim,
Kaboel
[][][][][][][][][][][][]
 
----- Original Message ----- 
From: "Danardono HADINOTO" <rm_danardono at yahoo.de>
To: <nasional-list at yahoogroups.com>; <tioin59 at yahoogroups.com>; <marinir at polarhome.com>; <apakabar at yahoogroups.com>; "Cyber Sastra" <cybersastra at usa.net>; "HKSIS" <SADAR at netvigator.com>; <wahana-news at yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, August 25, 2004 4:46 PM
Subject: Re: [nasional-list] Re: [tioin59] Fw: Mereka Dihujat, Dicaci & Di Butuhkan - PRAJURIT SEJATI TIDAK MENGARAHKAN DADANYA KE RAKYAT



> Ya,dimas. Maozedong mengumpamakan, rakyat dan tentara, seperti ikan berenang dalam air...manunggal.
>  
> Tetapi, salah2 bisa jadi bangau dan ikan2 kecil..juga manunggal, ikan dalam perut bangau..
>  
> Salam hangat
>  
> Danardono
> 
> "Amir S. Dewana" <Amir.Dewana at petrochina.co.id> wrote:
> Yth. Pak Amir prajurit,
> 
> Saya terharu dengan tulisan anda. Tidak semestinya SEMUA tentara dihujat, bahkan mustinya ada yang disanjung seperti Pak Amir ini. 
> 
> Saya percaya Pak Amir adalah prajurit sejati, kalau anda AD, karena anda tidak pernah menghadapkan dada dan moncong senapannya menghadap ke arah rakyat. Artinya rakyat anda lindungi. Anda tidak pernah menembak rakyat sipil tidak bersenjata, tidak pernah memata-matai rumah kos para pekerja pabrik hanya karena para pekerja dimaksud ramai berpuisi ria meski bunyi bait-bait puisi mereka membikin merah telinga pejabat. Pasti telinga para pejabat yang korup. Anda sekalipun tidak pernah menculik aktivis pro-demokrasi karena anda hanya mau berperang dengan agressor asing. Anda juga pasti tidak sudi diminta menjadi backing cukong yang merampok hutan-hutan negeri ini. Dll, dll karakter prajurit sejati.
> 
> Rakyat harus dan pasti bangga dan sayang kepada para prajurit sejati republik ini. Selamat, sehat sejahtera dan panjang umur Pak Amir di Bekasi. Kami bangga semua prajurit sejati negeri ini.
> 
> Salam,
> Kaboel
> [][][][][][][][][][]
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Hong Gie 
> To: KIAD ; marinir at polarhome.com ; Marinir ; Posting X-PPI Se-Eropa '77-'87 ; Posting Wahana ; Posting to Apakabar ; Posting Tionghoa - Net ; Posting Nasional ; HKSIS 
> Sent: Wednesday, 25 August, 2004 1:52
> Subject: [SP] Mereka Dihujat, Dicaci & Di Butuhkan
> 
> 
> Mereka Dihujat, Dicaci, dan Di Butuhkan 
> 
> SAYA tidak tahu bahwa akan jadi tentara. Orangtuaku petani di desa, nenek moyangku juga petani. Kini 30 tahun sudah pengabdianku kepada tentara, negara dan bangsa. Tinggal menghitung jari, pensiun. 
> 
> Saya bangga sampai batas maksimum pengabdian, tidak pernah diadili, dipenjara! Terima kasih kepada pemerintah negara yang telah memberikan berderet tanda jasa, tanpa kuminta! Saya hanya bersyukur kepada Allah Yanga Maha Esa, berterima kasih kepada anak isteriku yang setia mendampingi saya! 
> 
> Kini sebentar lagi saya sipil! Terbayang dalam lamunanku, betulkah saya sipil? Diterimakah saya? Kenapa teman-teman "masyarakat sipil" menempatkan saya dan kawan-kawan dengan penuh curiga? 
> 
> Terkadang tidak terasa basah menetes air mata ini menerawang kehidupan masa lalu. Saya penah berhari-hari duduk di lingkungan masyarakat loak (barang bekas), hanya sekadar mencari mainan anakku yang tak terbeli di toko. Saya menjual jasa penulisan teman-teman yang sama-sama sekolah untuk sekadar mencukupi biaya hidup, jualan barang-barang, kadang jadi pembawa acara di suatu perkawinan. 
> 
> Saya pernah membayar dokter dengan kartu anggota sebagai jaminan dikala anakku sakit parah, makan hanya dengan lauk terasi (sewaktu sedang sekolah), saya mengajar di SMP sebagai guru honor, semua saya lakukan dengan ikhlas dengan ingin tetap menjunjung kode etik TNI. 
> 
> Barangkali lebih banyak teman-teman dan prajurit TNI yang lebih berat cobaannya ketimbang saya. Saya seperti tidak ada ruang gerak di bumi tercinta ini, bumi yang telah saya bela, seperti mimpi! 
> 
> Seolah saya nanti hidup di lingkungan masyarakat yang asing, haruskah saya dan kawan-kawan mantan prajurit menjadi masyarakat yang termajinalisasi di negeri sendiri? 
> 
> Tolong.. kawanku, saudara-saudaraku! Janganlah kita terjebak "dikotomi", marilah kita bangun negara dan bangsa ini dengan hati nurani yang bersih, jangan saling hujat, memaki, sementara negara ini masih butuh tentara untuk menjaga, melindungi dan sebagai salah satu elemen bargaining position dengan bangsa lain di dunia. 
> 
> 
> A Amir S 
> 
> Bekasi 

		
---------------------------------
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB kostenlosem Speicher
-------------- next part --------------
An HTML attachment was scrubbed...
URL: http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/attachments/20040826/b18d266f/attachment-0001.html


More information about the Marinir mailing list