[Marinir] [KCM] Kapolri: Rekaman UMI Akan Jadi Referensi Lembaga Pendidikan Polri

Hong Gie ouwehoer at centrin.net.id
Mon May 3 17:21:50 CEST 2004


http://www.kompas.co.id/utama/news/0405/03/164158.htm

Updated: Senin, 03 Mei 2004, 16:41 WIB NASIONAL
Kapolri: Rekaman UMI Akan Jadi Referensi Lembaga Pendidikan Polri
Makassar, Senin

Kapolri Jenderal Pol. Da'i Bachtiar mengatakan bahwa rekaman peristiwa
bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia
(UMI) Makassar yang terjadi Sabtu, (1/5), akan disebar ke seluruh lembaga
Polri, utamanya lembaga pendidikan untuk dijadikan referensi dan alat
instrospeksi serta pelajaran yang berharga di masa mendatang.

"Saya ingin semua polisi, baik yang sudah jadi maupun yang sedang dididik
untuk jadi polisi mengetahui dan mengingat peristiwa tersebut, agar kejadian
seperti itu tidak terulang lagi di masa mendatang," katanya kepada pers di
Bandara Hasanuddin Makassar, Senin (3/5).

Kapolri yang didampingi sejumlah pejabat teras Mabes Polri diantaranya Irjen
Pol. Saleh Saaf yang akan menjadi Kapolda Sulsel yang baru dan KH. Abdullah
Gymnastiar alias AA Gym, transit di Bandara Hasanuddin dalam perjalanan
menuju Ambon.

Di bandara, Kapolri memberikan pengarahan selama sekitar 30 menit kepada
para pejabat teras Polda, Kapolwil, dan Kapolres se Sulsel mengenai
kebijaksanaan dan langkah-langkah yang telah diambil Kapolri sehubungan
dengan peristiwa UMI tersebut.

Kasus UMI yang diwarnai 'penyerbuan' aparat kepolasian dari Polsekta
Panakukang dan Polresta Makassar Timur sehingga mengakibatkan 65 korban
luka-luka, dua diantaranya luka tembak itu berbuntut pada dicopotnya Kapolda
Sulsel Irjen Pol. Jusuf Manggabarani mulai Minggu (2/5), dan Kapolwiltabes
Makassar Kombes Pol. Drs Jose Rizal Effendy, Kaporesta Makassar Timur AKBP
Eko Suprijanto, dan PLH kapolsekta Panakukang, AKP Parambongan sejak Sabtu
(1/5).

Kapolri Da'i Bachtiar yang didampingi mantan Kapolda Sulsel Jusuf
Manggabarani mengatakan, peristiwa UMI ini merupakan pengalaman yang sangat
berharga bagi Polri, oleh karena itu akan dijadikan referensi di seluruh
lembaga pendidikan kepolisian.

"Rekaman peristiwa ini akan dijadikan bahan informasi kepada seluruh lembaga
pendidikan Polri bahwa cara yang dilakukan oleh petugas di UMI itu, tidak
sesuai dengan prosedur, ketentuan dan aturan-aturan yang sudah digariskan,
termasuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasi yang sudah ada,"
ujarnya.

Kapolri minta agar seluruh perwira polisi, khususnya pada Kapolwil dan
Kapolres agar dalam menangani berbagai masalah, konsep dirinya sebagai
pengayong, pelindung dan pelayan masyarakat dalam menegakkan hukum dan
memelihara Kamtibmas itu harus melekat.

"Jangan dahulukan bahwa seorang penegak hukum semata-mata seorang sosok
pemelihara keamanan, tetapi hadirlah di tengah masyarakat sebagai sosok
pengayom. Sadari kegunaan senjata yang dimiliki, pentungan, dan borgol serta
seluruh perangkat adalah untuk melindungi siapa yang harus dilindungi,"
tegasnya.

Mengenai pemutasian para pejabat, menurut Kapolri, itu adalah resiko yang
harus dipikul seorang polisi. "Tapi saya minta agar para perwira tidak
menjadi takut dengan ancaman dicopot, tetapi tetaplah bekerja, dan kalau
sesuai dengan prosedur, tidak akan ada lagi langkah-langkah seperti ini,"
tambahnya.

Kepada para mahasiswa, Kapolri mengatakan, pimpinan Polri sudah mengambil
tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku kepada anggota polisi yang
dinilai bersalah, maka mahasiswa berhentilah melakukan hal-hal yang
merugikan kepentingan umum seperti sweeping dan memblokir jalan. Kalau
tindakan-tindakan itu masih dilanjutkan, alat-alat negara dan pemerintah,
setelah menempuh upaya-upaya persuasif, tentu akan mengambil tindakan supaya
kepentingan umum jangan terganggu.

"Jangan sampai ada lagi bentrokan yang merugikan kita semua. Mudah-mudahan
mahasiswa akan menghentikan penutupan jalan dan sweeping yang masih sedang
berjalan," pinta Kapolri.

Aksi penutupan jalan di Kota Makassar hingga hari Senin masih terus meluas
sampai ke kampus Universitas Veteran di Jl. Bawakaraeng dan Kampus STIM di
Jl. Mappaodang, setelah dua hari terakhir, mahasiswa UMI menutup jalan Urip
Sumoharjo dan Mahasiswa Unismuh memblokir jalan Sultan Alaudin serta
mahasiswa UNM memblokir sebagian jalan AP. Petarani.

Jalanan yang ditutup itu adalah poros-poros utama jalan dalam kota Makassar
sehingga banyak sekali masyarakat yang memprotes dan menyesalkan tindakan
yang dinilai berlebihan bahkan arogan para mahasiswa tersebut. (Ant/mbk)








More information about the Marinir mailing list