[Marinir] [KCM] Kekayaan Mantan Menteri Kabinet Gotong Royong Bertambah

YapHongGie ouwehoer at centrin.net.id
Thu Feb 24 18:24:46 CET 2005


Untuk mereka yang triak-triak soal korupsi itu jaman Orde Baru, adalah upaya
pengalihkan perhatian masyarakat, demi kenyamanan berlangsungnya "Korupsi
Berjamaah" di era Reformasi!


http://www.kompas.com/utama/news/0502/24/151113.htm

Updated: Kamis, 24 Februari 2005, 15:11 WIB
NASIONAL
Kekayaan Mantan Menteri Kabinet Gotong Royong Bertambah
Laporan : Heru Margianto
Jakarta, KCM

Kekayaan sebagian mantan menteri Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden
Megawati mengalami mengalami peningkatan. Kekayaan mantan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Rini Soewandi mengalami penurunan, namun tetap
memiliki total kekayaan terbesar dibanding mantan menteri lainnya.

Demikian pengumuman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis
(24/2). Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Malik Fadjar, mantan
Menneg Kebudayaan dan Pariwisata Gde Ardika dan mantan Menneg PAN Feisal
Tamin mengumumkan sendiri jumlah kekayaannya didampingi Wakil Ketua KPK
Sjahruddin Rasul.

Malik Fadjar jumlah kekayaanya meningkat sekitar Rp 2 miliar. Tahun 2001,
kekayaan Malikl sebesar Rp 3,7 miliar. Setelah menjabat menteri, kekayaannya
mencapai Rp 5,3 miliar. Pertambahan menonjol adalah alat transportasi dari
Rp 492 juta menjadi 912 juta. Jumlah tabungan melonjak drastis dari Rp295
juta menjadi Rp1,4 miliar.

Jumlah kekayaan Gde Ardika bertambah  sekitar Rp 1 miliar, dari Rp1,3 miliar
menjadi Rp2,3 miliar. Tambahan menonjol dari tabungan yang semula Rp 471
juta menjadi Rp1,5 miliar. Kekayaan Feisal Tamin bertambah dari Rp300 juta,
dari Rp 8,2 miliar menjadi Rp8, 5 miliar.

Pertambahan kekayaan tertinggi dicatat mantan Menteri Negara BUMN Laksamana
Sukardi. Tahun 2001 tercatat Rp26,1 miliar, menjadi Rp42,4 miliar tahun
2004. Pertambahan harta tidak bergerak milik Laksamana dari Rp12, 8 miliar
menjadi Rp17,5 miliar. Kekayaan alat transportasi juga bertambah dari Rp 670
juta menjadi Rp1,6 miliar. Jumlah tabungan dari Rp10,1 miliar menjadi Rp
21,7 miliar.

Kekayaan mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi tahun 2004 sebanyak Rp2,51
miliar, sedangkan tahun 2001 Rp1,58 miliar. Alimarwan Hanan, mantan Menteri
Koperasi dan UKM, tahun 2004 total kekayaannya Rp4,403 miliar dan 298.017
dollar AS, tahun 2001 Rp1,747 miliar dan 106.229 dollar AS.

Bungaran Saragih, mantan Menteri Pertanian, total harta kekayaan pada tahun
2004 sebesar Rp2,714 miliar dan 215.848 dollar AS, tahun 2001 Rp1,437 miliar
dan 159.254 dollar AS. Hari Sabarno, mantan Menteri Dalam Negeri, total
harta kekayaan pada tahun 2004 sebesar Rp6,42 miliar dan 45.000 dollar AS,
tahun 2001 Rp1,314 miliar dan 10.000 dollar AS.

Kwik Kian Gie, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,
total harta kekayaan pada tahun 2004 sebesar Rp12,07 miliar, tahun 2001
Rp7,877 miliar. Kwik tidak memiliki kekayaaan dalam bentuk uang dollar AS.

Muhammad Prakosa, mantan Menteri Kehutanan, total harta kekayaan pada tahun
2004 sebesar Rp1,134 miliar, tahun 2001 Rp753 juta dan tidak memiliki
kekayaan dalam bentuk uang dollar AS.

Soenarno, mantan Menteri Kimpraswil, total harta kekayaan pada tahun 2004
sebanyak Rp4,45 miliar dan 78.580 dollar AS, tahun 2001 Rp1,731 miliar dan
48.683 dollar AS.

Hal mencolok dari laporan mantan menteri adalah penurunan kekayaan Rini
Soewandi. Jumlah kekayaan Rini menurun dari Rp73,9 miliar menjadi Rp48
miliar.Jumlah tabungan Rini menurun dari Rp5,4 miliar menjadi Rp695 juta.
Dalam kurun waktu sama, utang Rini meningkat dari Rp41 miliar menjadi Rp66
miliar.

Terhadap laporan para menteri tersebut, KPK akan menindaklanjuti dengan
melakukan verifikasi. "Tidak hanya terhadap mereka yang bertambah drastis,
juga terhadap yang biasa-biasa saja," demikian Sjahruddin Rasul.(Nik)

---------------------------

http://www.kompas.com/utama/news/0502/24/142712.htm

Updated: Kamis, 24 Februari 2005, 14:27 WIB
NASIONAL
Sembilan Mantan Menteri Belum Serahkan Laporan Kekayaan
Laporan : Heru Margianto
Jakarta, KCM

Sembilan mantan menteri Kabinet Gotong Royong belum menyerahkan laporan
kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka adalah Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Menteri  Manuel Kaisiepo, Syamsul
Muarif, Sri Redjeki Sumaryoto, Nabiel Makarim, Jacob Nuwa Wea, Agum Gumelar,
MA Rachman dan Matori Abdul Jalil.

Demikian dikemukakan Wakil Ketua KPK Sjahruddin Rasul dan Direktur Pelaporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK Mochamad Jasin dalam jumpa pers di
Jakarta, Kamis (24/2).

"KPK tetap mengimbau para mantan menteri dan penyelenggaran negara lainnya
yang sudah mengakhiri masa jabatan dan belum melaporkan kembali perubahan
harta kekayannya untuk segera melaporkan kekayaannya," ujar Sjahruddin
Rasul.

Sementara itu, enam menteri Kabinet Indonesia Bersatu belum bisa diumumkan
kekayaannya, karena masih dalam proses perbaikan dalam pengisian formulir
model KPK-B. Keenam menteri tersebut adalah Menko Polhukam Widodo AS, Menlu
Hasan Wirajudha, Menhuk dan HAM Hamid Awaludin, Menakertrans Fahmi Idris,
Menneg Koperasi dan UKM H. Suryadarma Ali dan Jaksa Agung Abdul Rahman
Saleh.

Sedangkan dari total 550 anggota DPR RI yang masih menunggu perbaikan
pengisian formulir sebanyak 162 orang. Sebanyak 30 orang tidak memenuhi
persyaratan ketentuan pengisian sebanyak. Dua orang belum menyampaikan
laporan sebanyak yakni Murdaya Po (PDI-P) dan Saadun Syibromalisi (PPP).

Sementara dari total 128 orang anggota DPD, delapan orang di antaranya harus
memperbaiki laporan. Tujuh orang tidak memenuhi persyaratan ketentuan
pengisian, sedangkan 16 anggota belum menyampaikan laporan.(Nik)




More information about the Marinir mailing list