[Marinir] [SP] TNI AU Keberatan Dinilai Lamban

YapHongGie ouwehoer at centrin.net.id
Tue Jan 4 14:51:38 CET 2005


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/04/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY
TNI AU Keberatan Dinilai Lamban

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), berkeberatan
dengan pernyataan pimpinan Media Grup yang menilai AU lamban dan kurang
tanggap menanggulangi akibat bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara.

"Apakah AU sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia tidak melakukan
upaya apa pun?" tanya Kasau Marsekal TNI, Chappy Hakim, di Jakarta, Senin
(3/1).
Menurut Chappy, pers sebagai salah satu institusi demokrasi tidak bisa lagi
hanya menjadi papan pantul yang tidak memberikan warna apapun. Pers menjadi
sumber bahkan mainstream dari sebuah ide yang berkembang di masyarakat.
Untuk itu seharusnya menyampaikan fakta-fakta.
Upaya bersama segenap komponen bangsa untuk berpartisipasi menanggulangi
akibat bencana diwujudkan berupa kepedulian menyumbang dan menghimpun
sumbangan seperti yang dilakukan Media Grup.

"Sayangnya kepedulian Media Grup, yang kegiatannya disaksikan oleh
masyarakat luas melalui tayangan Metro TV menjadi sangat menonjol dengan
pernyataan pimpinannya yang seakan-akan mengabaikan langkah dan upaya
pemerintah dan kelompok atau individu lain," kata Chappy.
Menurut petinggi AU itu, peran AU dalam menolong korban bencana alam di Aceh
dan Sumatera Utara (Sumut) telah diwujudkan kurang dari 24 jam setelah
musibah. Pada hari tanggal 27 Desember 2004, AU memberangkatkan Hercules
A-1319 dari Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma menuju Aceh dengan
membawa 10,8 ton obat-obatan, makanan bayi dan kantong jenazah serta 21
tenaga medis Departemen Kesehatan RI.
Total penerbangan yang telah dilakukan AU untuk membantu korban bencana
hingga 2 Januari 2005 tercatat mencapai 160 penerbangan, mengangkut prajurit
TNI dan relawan sebanyak 5.764 orang dan bantuan kemanusiaan seberat 466,3
ton dari berbagai Lanud di Indonesia.
Banyak Berbuat

Untuk mendukung misi tersebut, AU melibatkan lima pesawat Hercules, dua
pesawat CN 235 dan satu Fokker 27 yang disiagakan di Lanud Halim
Perdanakusuma Jakarta, serta tiga helikopter puma di Medan dan Banda Aceh.
Setiap pesawat yang telah mengirimkan bantuan melalui Lanud Sultan Iskandar
Muda di Banda Aceh kembali dengan membawa pengungsi yang sampai tanggal 2
Januari 2005 berjumlah 3.754 orang. Kebanyakan dari mereka terbang menuju
Medan.
Menurut Chappy, sejak Rabu, 29 Desember 2004, AU menerima bantuan pesawat
dari negara-negara sahabat berupa empat Hercules dan satu Boeing 707 dari
Australia, 10 Helikopter dari Amerika Serikat, satu Hercules dari Selandia
Baru, dua Helikopter dan satu CN 235 dari Malaysia serta tiga Hercules dan
dua Helikopter dari Singapura. (O-1/L-8)


Last modified: 4/1/05




More information about the Marinir mailing list