[Marinir] Marinir Gelar Latihan Menembak RM 70 Grad

Yap Hong Gie ouwehoer at centrin.net.id
Wed Jun 1 06:08:39 CEST 2005


MARINIR GELAR LATIHAN MENEMBAK RM 70 GRAD

Untuk memelihara kesiapan operasional satuan-satuan pelaksana Menart-2 Mar
Pasmar II, baik kesiapan personel maupun material Menart - 2 Pasmar II
menggelar Latihan Menembak RM 70 Grad dan Meriam Howitzer 105 MM.
Latihan menembak tersebut dilaksanakan di Puslatpur TNI AD Baturaja Sumatera 
Selatan mulai tanggal 21 Mei sampai dengan 27 Mei 2005.

Rabu (25/05) Kasal Laksamana TNI Slamet Subijanto langsung meninjau latihan
tersebut. Dalam kunjungan tersebut Kasal didampingi Dankormar Mayjen TNI
Marinir Safzen Noerdin, S.I.P. Pejabat- pejabat penting lain yang turut
meninjau latihan menembak persenjataan canggih tersebut antara lain Aspam
Kasal, Asops Kasal, Pangdam II/Sriwijaya, Kadissenlekal, Kadispenal,
Danpasmar I, Danpasmar II, Asintel Dankormar, Asops Dankormar, Asintel
Kaspasmar II, Dan Menart-1 Mar, Danlanud TNI AD, Danpuslatpur TNI AD
Baturaja, Dandim 0403 Baturaja, Danyon Armed 15, Kapolres Baturaja dan
Kapolres Martapura

Latihan menembak tersebut didukung oleh 180 prajurit Marinir dari Menart- 2
Pasmar II dengan material 2 pucuk RM 70 Grad dan 2 pucuk Meriam Howitzer
105 dengan materi latihan meliputi :

1. GAM (Gerakan Artileri Medan).

2. Menembak teknis dan taktis:
 a. RM 70 GRAD
1) Menembak lapisan.
2) Menembak salvo.

b. HOW 105 MM
1) Menembak lapisan.
2) Menembak titik.
3) Menembak sebar.
4) Menembak tabur.



KARAKTERISTIK RM 70 GRAD

Sistem senjata (sista) peluncur roket berlaras banyak RM 70 Grad buatan
Cekoslovakia merupakan hasil aplikasi komponen peluncur roket yang dipunyai
sista sejenis model BM 21 Grad lansiran Uni Sovyet di atas casis truk beroda
delapan jenis Tatra 813 yang masuk ke jajaran Korps Marinir TNI - AL tahun
2003.
Ciri khas dari sista peluncur roket berlaras banyak RM7 0 ialah ke 40 buah
tabung peluncurnya yang berjajar dalam empat baris @ 10 buah tabung dan
acapkali ditutupi dengan kanvas pelindung panas. Ke 40 buah tabung peluncur
tersebut ditempatkan di atas casis truk Tatra 813. Jajaran tabung peluncur
RM 70 dari jenis 9P-152 Kaliber 122,4 milimeter dapat dioperasikan dengan
memakai sistem kendali tembakan Kapustnik -B dan perangkat picu tembakan
9V-170 keduanya terpasang dalam kabin pengemudi truk maupun ditembakan
dari jarak jauh dengan bantuan remote control hingga sejauh 64 meter yang
memanfaatkan rangkaian kabel pemicu tembakan.

Berkat kemampuan tembaknya yang cukup besar dan luasnya area cakupan yang
dapat dihujani tembakan, maka RM 70 cocok untuk menghancurkan rombongan
pasukan Infanteri ditempat terbuka ataupun guna menyebarkan proyektil
senjata kimia secara masif. Anehnya, sista RM 70 ini justru tak dilengkapi
dengan perangkat pelindung perang Nu-Bi-ka yang memadai. RM 70 memang
punya Probabilitas lingkar cakupan daerah sasaran (circular area 
probable)yang
cukup besar sehinggaia tidak diperuntukan membidik sasaran-sasaran titik
(Point target) macam obyek militer di udara. Dengan kecepatan awal tatkala
melesat dari tabung sekitar 2.520 kilometer perjam, seluruh roket yang siap
siaga dalam tabung dapat ditembakan dalam tempo enam detik. Entah itu dalam
bentuk tembakan tunggal (Salvo) ataupun beruntun dengan interval antar
tembakan 0,5 detik.

RM 70 dapat menembakan amunisinya sepanjang 2,87 meter relatif sama dengan
panjang tabung hingga 20,38 kilometer.Tiap tabung peluncur dirancang
sedemikian rupa hingga dapat mengimbangi gerak putar pelan roket setiap kali
hendak melesat keluar. Agar gerakanya stabil tiap roket dilengkapi sirip
penstabil. Perpaduan dari sirip dengan gerakan memutar ini menjamin tingkat
perkenaan sasaran yang cukup tinggi pada jarak tembak efektif 16 kilometer.
RM 70 dapat menembakan semua jenis roket Kaliber 122,4 milimeter yang
dipakai oleh berbagai jenis peluncur roket berlaras banyak lansiran Rusia.
Diantaranya bahkan ada yang berjangkauan jelajah antara 30 hingga 36
kilometer. Roket-roket amunisi RM 70 dapat membawa berbagai jenis hulu
ledak, tentu saja dengan kemampuan berbeda satu sama lain.

Saat terjadi ledakan bisa dipastikan semua jenis hulu ledak roket amunisi
menimbulkan gelombang kejut dan efek fragmentasi yang hebat. Termasuk
apabila dipakai untuk menembakan roket tipe 90K buatan RRC yang panjangnya 
2,75 meter, berhulu ledak seberat 18,3 kilogram, dan memiliki jangkauan 
tembak antara 12,7 hingga 32,7 kilometer.
Tak hanya itu, semburan api dan uap panas yang keluar lewat bagian belakang 
jajaran tabung peluncur takala dilakukan penembakan roket membuat 
terciptanya kawasan bahaya seluas 60 X 150 meter persegi yang haram 
disambangi siapapun takala RM 70 tengah beraksi.
Amunisi jenis lainya yang juga dapat ditembakan oleh RM 70 ialah untuk 
penebar senjata kimia, partikel cahaya suar, ranjau anti tank atau personil, 
hingga
piranti pengacau gelombang elektro magnetik.

Spesifikasi Teknik RM 70 Grad

Kendaraan
Chasis Tatra 813 : 8x8, Panjang kendaraan dengan mesin Dozer BZ-T 813 9.280
mm, lebar kendaran posisi pergerakan 2.600 mm, lebar kendaraan posisi tempur
2.650 mm, tinggi kendaraan dengan peluncur roket 2.960 mm, tinggi kendaraan
dengan sudut elevasi maksimum peluncur roket 4.450 mm, berat kendaraan tanpa
amunisi dan crew 18.400 ± 12 %, berat peluncur roket dengan 80 kg amunisi,
crew dan dozer 25.400 ± 2 % (kg), kecepatan jelajah di jalan aspal 85
km/jam, jalan tanah 35 km/jam dan jalan berat 25 km/jam, kedalaman maksimum
yang dapat dilalui 1,4 m, lebar parit maksimum yang dapat dilalui 1,5 m,
diameter roda putar kendaraan 21 ± 1 m, radius gerakan di jalan 1.100 km,
alat infra merah PNV-57.
Senjata
Kaliber 122.4± 0.5 mm, kecepatan awal 700 m/det, jarak tembak maksimum,
20.381 m, jarak elevasi di atas kabin 100-500, jarak elevasi tidak melalui
kabin 00-550 6, kemampuan azimuth 202º, dari sikap biasa ke kiri 42º dan
kanan 160º, jumlah tabung peluncur roket 40 buah, jumlah tabung yang dapat
diisi secara mekanis 40 buah, tinggi penembakan dari pengontrol, tabung
peluncur 2150 mm, panjang tabung peluncur 2.996 mm, peluncur roket (lebar
1.446 mm, tinggi 576 mm, berat 920 kg), berat pendorong roket 2.311 kg,
berat tabung roket 2.311 kg, pengisi mekanis (panjang 3.450 mm, lebar 1.702
mm, berat 996.50 kg), waktu pengisian roket otomatis 30-36 detik, waktu
pengisian roket manual interval waktu lapisan 40 penembakan 30 menit,
interval waktu penembakan 18-22 detik, waktu yang diperlukan untuk merubah
siap tembak ke posisi jauh 3 menit dan dari posisi gerak ke siap tempur 2,5
menit, daerah bahaya sekitar roket (semburan langsung tekanan gas dengan
lebar 16 m 25 meter dan semburan batuan lebar 60 m 150 meter), jumlah awak/
crew 4 orang, panduan mekanis type Rm-70 dan teropong panorama type PG-1M.


KARAKTERISTIK HOW 105 MM

Meriam ringan LG-1 Mk II Kaliber 105 mm buatan Groupement Industriel Des
Armaments Terrestress (GIAT) Prancis ini merupakan hasil pengembangan jenis
Mk 1 yang mulai diperkenalkan pada tahun 1987 sebagai pesaing meriam ringan
sekelas L118 / L119 buatan Royal Ordnance Nottingham Inggris yang telah
dipergunakan sedikitnya di 14 negara selain Inggris. Seperti jenis
pendahulunya, Meriam LG-1 Mk II dirancang sebagai meriam ringan yang dapat
dipindahkan baik dengan cara ditarik maupun memakai bantuan Helli seperti
misalnya Bell 212 ataupun Bell 412. Saat pemindahan laras senjata ini dapat
dilipat kebelakang berhimpin dengan kedua buah kaki panjang yang diringkas
sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan tempat sangkutan rantai tarik yang
dihubungkan dengan kendaraan penarik bila pemindahannya lewat jalan darat.
Tujuan penataan seperti ini adalah agar meriam LG-1 (baik Mk I maupun Mk II)
cukup ringkas sehingga tidak menambah panjang yang berlebihan bagi kendaraan
penarik atau pengangkutnya.
Suku cadang utama meriam LG-1 ialah sepucuk laras sebesar 100 Kg dengan
jumlah gelangannya 32 buah dan mempunyai arah putaran kekanan yang mampu
menembakan 12 butir peluru dalam tiap menitnya. Senjata ini bisa menghantam
sasaran dalam jarak antara 11,5 kilometer dengan memakai proyektil baku
jenis HE M1. Jika memakai proyektil baku jenis Giat HE BB, senjata ini bisa
menghantam sasaran sejauh 17,5 kilometer. Waktu yang dibutuhkan ke-7 awaknya
guna menyiapkan senjata ini dalam kondisi siap tembak hanyalah 30 detik.
Batas masa pakai ialah 7300 kali tembakan. Agar akuransi penembakan dapat
dijaga, maka juru bidik meriam menggunakan teropong bidik yang berada 0,9
meter dari landas tumpu suku cadang pemicu tembakan. Dengan sudut dongak
tertinggi larasnya ialah sekitar 70 derajat, senjata ini dapat menghantam
sasaran yang berada lebih rendah kedudukanya karena laras dapat ditundukan
hingga mencapai sudut tunduk 3 derajat terhadap posisi rebah penuhnya.
Meriam LG-1 Mk II, yang merupakan senjata teringan dikelasnya, memiliki
kelebihan dalam mutu dan kinerja penembakan laras yang lebih baik
dibandingkan jenis Mk I (autofret-taged), yang memungkinkan laras dapat
menembakan proyektil dengan tekanan lebih besar. Sistem ini membuat tenaga
tolak baliknya dapat diredam sekecil mungkin dan secara tidak langsung
berpengaruh pada kemudahan perawatannya. Korps Marinir TNI-AL sampai saat
ini masih memiliki dan menggunakan senjata meriam ringan ini dan merupakan
ekspor pertama jenis Mk II Prancis. Selain Indonesia, meriam LG-1 Mk II
diketahui juga dipakai oleh Angkatan Bersenjata Kanada, Singapura dan
Thailand.

Spesifikasi Teknik HOW 105 mm

Kaliber 105 mm, panjang laras 3,17 m, panjang meriam dengan laras, 6,95 m
dan tanpa laras 5,32 m, lebar meriam 1,96 m, berat 1.520 kg, berat bressh
blok 23 kg, berat laras 210 kg, galangan 32 KA, jarak tembak maksimum 17,5
km, jarak tembak minimal 1.400 m, sudut elevasi maksimal 1.270 MIL dan
minimal 84 MIL, sudut defleksi kanan 320 MIL dan kiri 330 MIL, kecepatan
kendaraan 120 km/jam, alur permukaan galangan 20 dan alur akhir 80 50',
tekanan udara kendaraan maju mundur 90 BAR, Basic Load atau Bekal Pokok (BP)
Munisi (BB 36 butir, HE 36 butir, Asap 12 butir dan cahaya 12 butir)

Copyright by : Korps Marinir



More information about the Marinir mailing list