[Marinir] [KCM] Hasyim Muzadi: Teror Juga Ada di Negara Maju

Yap Hong Gie ouwehoer at centrin.net.id
Sun Jun 5 11:16:23 CEST 2005


http://www.kompas.com/utama/news/0506/04/160028.htm

Updated: Sabtu, 04 Juni 2005, 15:57 WIB
NASIONAL
Hasyim Muzadi: Teror Juga Ada di Negara Maju
Surabaya, Sabtu

Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, berpendapat bahwa kasus teror paket
yang diduga berisi virus anthrax di KBRI Canberra, Australia membuktikkan
bahwa
teror atau pelaku teroris juga ada di negara maju atau negara barat.

"Tempo hari, teror seakan-akan hanya ada di negara berkembang, di negara
timur, tapi dengan apa yang terjadi di Canberra membuktikan bahwa teror bisa
ada di semua negara. Terorisme tak bisa dibatasi oleh negara atau agama,"
katanya, Sabtu (4/6), usai berbicara dalam seminar nasional "Kebangkitan
Nasional" di Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.

Menurut Hasyim, pemerintah Amerika Serikat dan Australia tidak perlu
berpikir bahwa Indonesia merupakan teritorial terorisme, tapi berpikir
bagaimana mengatasi terorisme secara bersama-sama dan melihat Indonesia
sebatas korban dari terorisme.

"Karena itu pula, pemerintah Amerika dan Australia tidak perlu berbicara
tentang travel warning melalui media massa, tapi cukup dengan meneruskan
kepada anggota atau warga negara Amerika yang ada di Indonesia," katanya.
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang itu menyatakan jika travel
warning diomongkan kepada pers tentu akan membawa efek samping yang tidak
kecil, diantaranya ekonomi merosot, citra Indonesia merosot, dan hubungan
antar negara juga terganggu.

"Itu (mengumumkan travel warning melalui media massa) memang kebiasaan
Amerika, tapi saya minta hal itu tidak dilakukan kagi, karena efek
sampingnya cukup serius, padahal yang terpenting adalah bagaimana mengatasi
terorisme secara bersama-sama," paparnya.

Ditanya tentang perlu tidaknya pemerintah Indonesia juga menerapkan travel
warning bagi warga negara Indonesia yang tinggal di Australia, ia mengatakan
hal itu tergantung pada tingkat keamanan. "Kalau bisa diamankan, saya kira
nggak perlu ada travel warning, tapi kalau tidak ada jaminan ya apa
salahnya," katanya.

Di hadapan ratusan peserta seminar, Hasyim Muzadi menegaskan bahwa
implementasi nasionalisme dapat merujuk pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"Untuk itu sangat ditentukan pengertian agama, toleransi secara lintas agama
dan etnis, koreksi atas era reformasi yang terlalu liberal, menumbuhkan etos
kerja, dan mengangkat agama ke dalam kehidupan berbangsa dalam batas
nilai-nilai," ujarnya.
(Ant/Ima)



More information about the Marinir mailing list