[Marinir] [KCM] Antarkelompok Massa Bentrok di Permata Buana
Yap Hong Gie
ouwehoer at centrin.net.id
Mon May 30 12:51:41 CEST 2005
Apakah ini bagian dari pembelajaran dan cost dari proses berdemokrasi?
Bayangkan kalau yang acara bentrok massa seperti begini bisa terjadi di
ibukota, engga aneh kalau di Poso terjadi bam-bom-bam-bom.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0505/30/metro/1780801.htm
Metropolitan
Senin, 30 Mei 2005
Antarkelompok Massa Bentrok di Permata Buana
- Satu Orang Tewas, 13 Mobil Rusak
Jakarta, Kompas - Bentrok antara gabungan kelompok massa dan kelompok
massa yang mengaku dari Persatuan Pendekar Banten, Minggu (29/5) sekitar
pukul 00.15, berujung pembunuhan.
Bentrokan itu terjadi di Perumahan Permata Buana Blok L4, Jalan Pulau Sbaru,
Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Akibat peristiwa itu, satu orang tewas, sembilan orang luka-luka, dan 13
mobil rusak.
Korban tewas adalah Jahuri (44), warga Cilampang RT 02 RW 07 Unyur,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jahuri ditemukan tewas saat mencoba
menyelamatkan diri dari kejaran massa gabungan beberapa kelompok dari lokasi
kejadian.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat Komisaris Besar I
Ketut Untung Yoga Ana, bentrokan antarkelompok massa itu dipicu masalah
ganti rugi tanah. "Mereka tidak patuh pada hukum dan mencari jalan lain
dengan memanfaatkan kelompok-kelompok tertentu," kata Ketut.
Dia mengatakan, Minggu sore polisi berhasil menangkap salah seorang
tersangka. Dia berinisial J. "Perannya apa, masih dalam penyelidikan. Kami
terus mengupayakan agar ada jalan musyawarah di antara dua pihak yang
bersengketa," kata Ketut.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, Jahuri ditemukan
tewas di dekat got di belakang Gedung Serba Guna Perumahan Permata Buana.
Ia tewas karena pendarahan akibat terkena bacokan di bagian kepala (dua
bacokan), pinggang belakang sebelah kiri, serta betis kaki kiri.
Saat ditemukan, tangan kanan korban masih memegang golok.
Polisi menyita barang bukti kejahatan berupa tiga golok, satu celurit, dan
satu batang besi. Polisi setidaknya juga telah memeriksa lima saksi,
semuanya dari pihak Satuan Pengamanan Perumahan Permata Buana.
Menduduki kantor
Menurut keterangan para saksi, peristiwa itu berawal dari pendudukan Kantor
Pemasaran PT Permata Buana oleh massa "bayaran" yang berjumlah sekitar
500 orang. Mereka berasal dari sejumlah kelompok massa di Jakarta.
Sekitar pukul 20.00 kelompok itu mendengar adanya kelompok lain dari
Persatuan Pendekar Banten, yang berjumlah sekitar 300 orang, di sekitar
Ruang Serba Guna.
Puluhan petugas gabungan dari Kepolisian Resor Jakarta Barat dan Kepolisian
Sektor Kembangan menemui kedua pihak untuk bernegosiasi agar tidak terjadi
benturan. Ketika negosiasi masih dilakukan, pukul 00.15, massa gabungan dari
Jakarta itu langsung menyerang dengan menggunakan senjata tajam berupa
samurai dan batu. Bentrok itu menyebabkan satu orang tewas, sembilan
luka-luka, dan 13 mobil rusak akibat terkena sabetan parang dan lemparan
batu.
Imanuel (21), korban luka bacok di pipi dan alis kiri dari kelompok massa di
Jakarta, mengungkapkan, malam itu mereka hendak mencari makanan. Di tengah
jalan mereka (sekitar 20 orang naik mobil Toyota Kijang merah B 1465 KT dan
sebuah mobil lain) dihadang dan diserang kelompok Banten. Imanuel tidak
sempat menghindar. Penyerangan itu dibalas.
Beberapa kelompok yang berhadapan dengan massa dari Banten itu membawa
parang dan samurai mengacaukan perlawanan kelompok Banten yang bersenjatakan
golok.
Sejumlah kelompok massa itu datang ke perumahan tersebut diduga dikerahkan
para pihak yang bersengketa atas tanah 5.500 meter persegi di perumahan
tersebut. (MAS)
More information about the Marinir
mailing list