[Nasional-e] Indonesia Timur Perlukan Teknologi Tepat Guna

Ambon nasional-e@polarhome.com
Tue Dec 3 10:24:02 2002


Media Indonesia
Selasa, 3 Desember 2002

Indonesia Timur Perlukan Teknologi Tepat Guna

JAKARTA (Media): Teknologi tepat guna menjadi prioritas utama bagi kawasan
Indonesia timur di dalam mengejar ketertinggalan dan pengembangan wilayah
ini.

Demikian dikemukakan Deputi Sumber Daya Pembangunan Kementerian Percepatan
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) Made Astawa Rai kemarin di
Jakarta. "KTI memiliki sumber daya alam yang cukup besar, namun belum
didukung dengan sumber daya manusia yang memadai.

Jumlah penduduk di KTI mulai Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua hanya 20%, sedangkan luasnya mencapai 68%
dari seluruh Indonesia. "Jelas sekali masalah sumber daya manusia sangat
tertinggal karena sebagian besar tidak tersentuh oleh pendidikan."

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di KTI agar tidak
menimbulkan kesenjangan dengan kawasan barat, maka Deputi Sumber Daya
Pembangunan Kementerian Percepatan Pembangunan KTI telah melakukan
koordinasi dengan beberapa instansi pemerintah lainnya. Antara lain dengan
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Tenaga Kerja,
serta Kementerian Riset dan Teknologi.

Dewan Pembina PP KTI yang diketuai Presiden Megawati Soekarnoputri telah
memerintahkan seluruh departemen dan nondepartemen untuk melaksanakan
Kebijakan Strategi Nasional (Jakstranas) PP KTI agar pada 2010 tidak ada
lagi dikotomi antara kawasan timur dan barat.

"Salah satu yang pokok dalam Jakstranas ini adalah kerja sama dengan
Kementerian Ristek dalam memberikan pengetahuan di bidang teknologi yang
mudah diserap masyarakat." Made memberi contoh masyarakat nelayan di KTI
tidak bisa mengolah keripik singkong menjadi empuk dan gurih seperti yang
dikembangkan oleh para transmigran asal Jawa. Hal ini saja memunculkan
kecemburuan.

Untuk itu, salah satu kerja sama yang dirintis adalah dengan menyebarkan
'CD-Rom Mencerdaskan Bangsa' seri khusus teknologi tepat guna, dan
pencetakan 6 judul 'Seri Buku Teknologi Tepat Guna' sebanyak 6.000
eksemplar. Menurut Made, buku dan CD-ROM ini akan disebarkan ke seluruh
wilayah KTI sampai di tingkat kecamatan.

"Karena KTI ini kebanyakan merupakan daerah pertambangan maka sumber daya
manusia yang bekerja di pertambanganlah yang akan mengajarkan kepada
masyarakat." Perusahaan pertambangan besar sudah memiliki program community
development untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun ekonomi
penduduk setempat. Teknologi yang akan diajarkan pun terserah, diharapkan
yang mudah dipahami dan akan dikembangkan, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Diakui Made, kendala pekerjaan itu untuk penduduk terpencil adalah masalah
masih adanya buta huruf. Untuk itu pihaknya akan meminta bantuan kepada
Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional ikut
memikirkan hal ini.

"Mungkin secara teknisnya mereka jauh lebih tahu. Sedangkan untuk masyarakat
yang dekat dengan pertambangan, guru yang mengajar diambil dari perusahaan
pertambangan tersebut."

Dia menambahkan, Indonesia Mining Association (IMA) dan Indonesia Coal
Mining Associaton (ICMA), sebuah asosiasi perusahaan pertambangan telah
sepakat untuk melaksanakan program teknologi tepat guna ini. Bahkan,
peralatannya pun akan disediakan oleh perusahaan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Iptek Kementerian Ristek Dicky R Munaf menambahkan CD-ROM Seri Mencerdaskan
Bangsa seri 1 ini telah sukses diluncurkan. Sebanyak 15 ribu keping CD-ROM
sudah disebarkan ke seluruh Indonesia melalui program warintek. "Sedangkan
untuk edisi khusus ini kita mereplikasinya. Selain penyebaran CD-ROM,
Kementerian Ristek tahun depan akan menambah sentra HaKI di KTI sebanyak 8
buah." (Nda/B-4)