[Nasional-m] HUT RI di Ambon sempat Ricuh

Ambon nasional-m@polarhome.com
Sun Aug 18 01:36:03 2002


Republika
Sabtu, 17 Agustus 2002  19:18:00

HUT RI di Ambon sempat Ricuh
Laporan: Sukirno Zuhair

Ambon-RoL--Kericuhan sempat terjadi seusai upacara peringatan hari ulang
tahun proklamasi, 17 Agustus di Ambon. Keributan terjadi antar pelajar dari
dua komunitas di perempatan Pos Kota, samping Lapangan Merdeka, tempat
dilangsungkannya upacara. Kedua kelompok pelajar tersebut terlibat aksi
saling lempar batu.

Insiden tersebut terjadi ketika pawai Bendera Merah Putih yang dilakukan
oleh warga Muslim melewati lokasi itu, sekitar pukul 11.00 WIT. Pawai
tersebut diikuti sekitar lima ribu orang yang berasal dari berbagai kalangan
termasuk mahasiswa dan pelajar. Bendera Merah Putih ukuran raksasa, 150x7
meter diusung dalam pawai itu.

"Tiba-tiba ada batu yang melayang ke arah kami," kata Subhan Umar, salah
satu peserta pawai. Menurutnya, pelemparan dilakukan oleh pelajar dari
komunitas kristen yang berada di lapangan Merdeka dan Jalan Sultan Hairun.

Aksi baku lempar tidak dapat dihindarkan, para pelajar yang masih berada di
sekitar lapangan pun saling berlarian. Masa dari dua komunitas langsung
berkonsentrasi di perbatasan.

Namun aksi baku lempar tersebut hanya berlangsung sesaat saja, karena aparat
keamanan yang berada dilokasi tersebut berhasil melerai kedua kelompok masa,
sehingga bentrokan dapat dihindarkan. Personel TNI/Polri segera memblokade
massa Kristen di samping kantor Gubernur Maluku. Pemlokiran terhadap masa
muslim juga dilakukan di depan kantor Pengadilan Negeri Ambon.

Hanya saja, ketika situasi telah mereda tiba-tiba di tengah lapangan
terlihat personel Pomdam XVI Pattimura melakukan pemukulan terhadap 5
pelajar Muslim di tengah lapangan Merdeka. Kelima pelajar Muslim tersebut
langsung diamankan di tribun stadion. Republika melihat mereka diinterograsi
oleh personel TNI/Polri di tempat itu.

Penahan terhadap kelima pelajar tersebut akhirnya menjadikan situasi
memanas. Sebagian peserta pawai sempat berhenti di perempatan Pos Kota.
Mereka meminta rekannya dilepaskan. Aparat keamanan baru melepaskan pelajar
tersebut ketika Muhammad Suad, perwakilan masa melakukan negosiasi dengan
aparat keamanan.

Situasi kota Ambon pada peringatan Hari Kemerdekaan kemarin secara umum
dalam keadaan kondusif. Insiden antar pelajar tersebut tidak merembet ke
wilayah lain. Pawai bendera merah putih tetap berjalan meriah. Ribuan masa
yang masing-masing membawa bendera berbagai ukuran, berjalan kaki dari
lapangan Galunggung menuju Masjid Raya Al Fatah - sepanjang tujuh kilometer.
Gema takbir terus terdengar dalam barisan itu.

Pawai tersebut diakhiri dengan Tabligh Akbar di halaman Masjid Al Fatah
dengan pembicara ulama kharismatik Maluku, Ustadz Muhammad Attamimy. Ribuan
masa muslim rela berdiri dibawah teriknya matahari.   pra