[Nasional-m] [Nasional] Kilas Balik Tragedi Kuta

nasional-m@polarhome.com nasional-m@polarhome.com
Wed, 13 Nov 2002 02:24:22 +0100


-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------
MEMBASMI TERORISME = MEMBASMI BARBARISME
------------------------------------------------------------------

Kilas Balik Tragedi Kuta

12 Oktober 2002, tepat pukul 23.05 wita, ledakan bom telah
memporakporandakan mimpi tiap wisatawan tentang Kuta yang eksotik. Peristiwa
tengah malam sebulan yang lalu itu, telah menghancurkan puluhan bangunan
dalam radius 200 meter di sekitar Sari Club (SC) dan Paddy's di Jl. Legian
Kuta, Badung. 185 nyawa pun melayang, sedangkan yang mengalami luka-luka
berat maupun ringan tercatat 325 orang. Sementara 450 toko/warung/rumah
penduduk rusak, 21 kendaraan roda empat hangus, enam sepeda motor terbakar,
dan empat gardu listrik meledak. Pada saat yang hampir bersamaan, berselang
10 menit, tepatnya pukul 23.15 sebuah bom meledak di Renon, beberapa meter
dari kantor Konsulat Amerika Serikat. Dalam kasus ini tidak ada korban jiwa.
Itulah catatan kelabu Tragedi Kuta, kasus peledakan bom pertama di Bali dan
terbesar di negeri ini. Inilah kronologi penanganan kasus bom itu.

13 Oktober 2002
200 dokter dan 400 perawat diterjunkan di RS Sanglah untuk melayani ratusan
pasien. Sementara tokoh-tokoh masyarakat Bali berkumpul di ruang Wiswa
Sabha, Kantor Gubernur Bali untuk memberikan keterangan pers dan pernyataan
sikap. Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar tiba di Bali untuk melihat lokasi
peledakan dan korban. Kapolri mengemukakan peledakan bom itu merupakan
tindakan terorisme.
Presiden Megawati Soekarnoputri, Meko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menko
Kesra Jusuf Kalla, Menkes Sujudi dan Meneg Budpar Gde Ardika pun langsung
meninjau lokasi peledakan di Kuta dan para korban di RS Sanglah. Segera
setelah itu, dilangsungkan rapat koordinasi di Hotel Kartika Plaza, Kuta,
yang dipimpin langsung Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri
Kesehatan Sujudi dan Kapolri.
Sehari setelah Tragedi Kuta, Bandara Internasional Ngurah Rai penuh sesak,
ribuan warga Australia mulai meninggalkan Bali.

14 Oktober 2002
Polisi (yang kemudian disebut Tim Investigasi Gabungan) memerikasa 27 orang
sebagai saksi. Sementara dalam rapat khusus antar-Muspida Bali, utusan Deplu
RI dengan para Konsul, Gubernur Bali, Ketua DPRD dan Kapolda Bali di Wiswa
Sabha diusulkan untuk melakukan deteksi DNA bagi jenazah yang sulit
teridentifikasi.

15 Oktober 2002
Menlu Australia Alexander Downer didampingi Menteri Kehakiman Australia
Senator Allison tiba di Bali untuk memantau lokasi ledakan bom dan korban
bom. Australia juga menyerahkan bantuan Rp 1,5 milyar yang diterima Gubernur
Bali Dewa Beratha dan Ketua DPRD Wesnawa. Bantuan dari Australia itu berupa
obatan-obatan, pakaian dan makanan sebanyak tiga ton 45 kg. Pada hari itu
juga, Mendagri Hari Sabarno dan rombongan berkunjung ke TKP dan RS Sanglah.

16 Oktober 2002
Lebih dari 50 saksi telah menjalani pemeriksaan di Polda Bali. Guruh
Soekarnoputra beserta istrinya, Sabina, pun mengunjungi TKP dan RS Sanglah.
Pada hari ini Tim Forensik Australia tiba di Bali untuk membantu melakukan
identifikasi jenazah.

17 Oktober 2002
Puing-puing di sekitar TKP mulai dibersihkan. PM Australia John Howard
berkunjung ke Bali dan mengadakan kebaktian di depan Konsulat Australia.

18 Oktober 2002
Dilaksanakan upacara Pemlebeh Pemrayasita Durmanggala untuk membersihkan
lokasi ledakan bom. John Howard berjumpa dengan keluarga korban peledakan
bom di salah satu hotel di Kuta. Sementara rombongan KH Zainuddin MZ
mengunjungi TKP.
Muncul pula rencana pembuatan monumen di lokasi peledakan bom.

19 Oktober 2002
PHDI menggelar doa bersama di Wantilan DPRD Bali.

20 Oktober 2002
Alat-alat berat mulai bekerja mengumpulkan puing-puing sisa ledakan,
terutama yang berada di luar zero point. Pada hari ini, Menakertrans Jacob
Nuwa Wea dan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Sunarno mengunjungi
TKP. Sementara itu, hasil penelitian Tim Investigasi Gabungan Polri dan
Kepolisian mancanegara menyimpulkan ledakan bom di bagian bangunan Paddy's
Bar adalah bom jenis TNT seberat 1 kg. Sementara di depan Sari Club, bom
jenis RDX berbobot antara 50-150 kg dan bom di Renon menggunakan jenis TNT
berbobot 0,5 kg.

21 Oktober 2002
Ribuan umat dari berbagai suku, agama dan bangsa mengikuti doa bersama di
depan Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Doa perdamaian dunia dari Bali
itu juga dihadiri Menteri Agama Said Agil Husin Al-Munawar, Sekjen Depbudpar
Sapta Nirwandar, Gubernur Bali Dewa Beratha, Ketua DPRD IBP Wesnawa, para
konsul negara sahabat, pimpinan umat beragama dan tokoh-tokoh masyarakat.

22 Oktober 2002
Ketua PMI Mar'ie Muhammad melakukan pertemuan tertutup dengan jajaran
Direksi RS Sanglah di aula VIP RS Sanglah.

23 Oktober 2002
TKP masih dikunjungi pejabat-pejabat penting seperti Hamzah Haz, Taufik
Kiemas beserta jajaran pengurus DPP dan DPD PDI-P se-Indonesia. Sementara
tiga sketsa wajah pelaku pengeboman dikirim ke Interpol.

24 Oktober 2002
Rombongan artis Ibu Kota yang dipimpin pelawak Miing berkunjung ke TKP dan
RS Sanglah. Sorenya mereka berbaur dengan masyarakat di pelataran depan
Museum Bali, sebelah timur Lapangan Puputan Badung.
Para seniman dari Arti Foundation, STSI, dan seniman perorangan menggelar
"doa" kesenian yang bertajuk Ngelawang. Start dilakukan di depan Plaza Bali,
menuju perempatan Kuta, lanjut ke pantai Kuta Jl. Bali Padma, Jl. Legian
menuju TKP.

25 Oktober 2002
Sepuluh warga Pakistan yang sebelumnya sempat diperiksa polisi terkait
peledakan bom di Kuta, dipanggil kembali lewat penjaminnya yang ada di
Denpasar, karena mereka sudah berada di luar Bali.
Sementara pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah Rp 184,2 milyar untuk
memperbaiki infrastruktur dan perekonomian Bali.

26 Oktober 2002
Sepuluh warga Pakistan memenuhi panggilan pihak Polda Bali di Denpasar.

29 Oktober 2002
Presiden Megawati memberi deadline kepada pihak kepolisian agar kasus
peledakan bom Kuta sudah beres akhir November 2002. Sementara Muhammad Jafar
Sanad, warga Jl. Nusa Ceningan Denpasar, dimintai keterangan berkaitan
dengan pengeboman Kuta.

30 Oktober 2002
Tiga sketsa wajah tersangka pengebom Kuta dipublikasikan.

31 Oktober 2002
Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph L. Boyce berkunjung ke TKP. Boyce sempat
bertemu Gubernur Bali dan mengatakan pemerintah AS akan segera mengirim tim
untuk membantu Pemprop Bali dalam upaya pemulihan perekonomian pascaledakan
bom. Boyce menyangkal adanya keterlibatan negaranya dalam aksi pengeboman
ini. Sementara itu, Polri membuat tim khusus yang terdiri atas tim inti,
dibantu tim yang dibuat masing-masing Polda di seluruh Indonesia dan
melibatkan Interpol untuk memburu tiga tersangka pengebom Kuta yang telah
dibuat sketsanya.

1 November 2002
TKP mulai dibuka untuk umum. Sementara salah satu tersangka dari tiga sketsa
wajah berhasil diketahui identitasnya setelah aparat melakukan penyisiran di
Malang.
Pada hari yang sama, aparat Kepolisian Resort Ngada di Bajawa, Flores
mengamankan seorang pria berinisial RS yang wajahnya mirip dengan salah
seorang tersangka seperti pada sketsa.

2 November 2002
Berlangsung acara "Kembali ke Bali" di pantai Kuta diawali dengan sambutan
Meneg Budpar Gde Ardika. Di antara ratusan orang yang hadir tampak kiai
kondang A'a Gym, artis-artis Ibu Kota, OC Kaligis, Ruhut Sitompul dan
Miranda S. Gultom.

3 November 2002
Setelah diperiksa secara intensif, RS yang ditangkap di Bajawa, Folres,
ternyata orang gila dan bukan tersangka pelaku pengeboman, akhirnya dia
dilepas.

4 November 2002
Sekitar dua truk tumpukan bir di Sari Club yang rusak dan yang masih utuh
dikeluarkan pekerja. Sementara Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Drs.
Edward Aritonang mengatakan, polisi sudah mengetahui nama dan identitas,
beserta tempat ketiga tersangka bersembunyi. Dikatakan, tersangka berasal
dari Jatim, WNI, dan tidak tinggal dalam satu tempat namun masih dalam
wilayah Indonesia. Sementara kapolresta Malang Sugeng mengatakan rumah MF
yang memiliki wajah mirip dengan salah satu dari sketsa terus diawasi.
Berlangsung pergelaran The Bali Memorial Concert di GWK yang menampilkan The
Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS, Linda Sitinjak, Christopher
Abimanyu, Sherina, Tantowi Yahya, Udayana University Choir, dll. Di antara
ribuan penonton tampak Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolri Da'i
Bachtiar, Taufik Kiemas, I Gde Ardika, Laksamana Sukardi, dubes negara
sahabat, pengusaha, volunteer, dan wisatawan asing.

5 November 2002
Cak Dul (Abdul Manan) yang mirip dengan salah satu sketsa masih diburu
aparat. Polisi pun masih memeriksa serpihan kendaraan Mitsubishi L-300 dan
sepeda motor Yamaha FZR merah dengan nopol DK 5528 FE.
Departemen Pertahanan memastikan bom yang meledak di Legian, Kuta bukan
berasal dari perusahaan dalam negeri yang diberi izin memproduksi dan
menggunakan bahan peledak, tetapi dari luar negeri yang masuk ke Indonesia
tanpa prosedur.

6 November 2002
Tim Investigasi Gabungan menangkap 10 orang yang diduga terkait bom Bali di
sejumlah tempat di Pulau Jawa. Tim Investigasi Gabungan berhasil menangkap
Amrozy di Desa Paciran, Lamongan, Jatim. Amrozy adalah pemilik terakhir
mobil L-300. Pukul 20.52 Amrozy tiba di Bandara Ngurah Rai dengan menumpang
pesawat Bouraq Airlines BO 789 dari Juanda, Surabaya. Sementara Abdul Manan
(Cak Dul) ditangkap di Malang, karena identitasnya ada di sebuah sepeda
motor yang ditinggalkan di sekitar Legian.

7 November 2002
Satu sketsa wajah lagi dipublikasikan. Sementara Abu Bakar Ba'asyir
membantah kenal dengan Amrozy. Ba'asyir menilai pengakuan Amrozy saat
diperiksa di Polda Jatim merupakan rekayasa pemerintah dan Mabes Polri yang
mendapat tekanan dari AS.

8 November 2002
Status Amrozy dinyatakan resmi sebagai tersangka dalam tindak pidana
terorisme, kasus peledakan bom di Kuta. Amrozy dibawa ke lokasi di mana
mereka diduga sempat mendiskusikan rencana pengeboman Kuta. Ternyata Amrozy
dan kawan-kawan sempat kos di mes RS Bhakti Rahayu, Jl. Gatot Subroto II D
No.11 Denpasar.
Pemimpin Pondok Pesantren Al-Islam Lamongan KH Zakaria dan pemilik toko
Tidar Kimia Surabaya Silvister Tendean dibawa ke Bali untuk diperiksa
sebagai saksi. Ustad Zakaria tiba pukul 17.30 wita dengan menumpang pesawat
Bouraq 783, sementara Silvister Tendean dengan pesawat Mandala Airlines 565
pukul 18.20 wita. Tim gabungan berhasil menemukan 1 kuintal bahan peledak di
sebuah gudang tak jauh dari rumah Amrozy di Lamongan.

9 November 2002
Tim forensik menemukan residu bahan-bahan yang identik dengan unsur bahan
peledak di TKP. Sementara Da'i Bachtiar mengatakan kesaksian Omar Al-Farouq
tentang keterlibatan Ustad Abu Bakar Ba'asyir dan Amrozy dalam kasus bom
adalah valid.
Sementara Hilmy Bakar mengatakan Ba'asyir menolak tudingan dirinya kenal
dengan Amrozy, serta menyayangkan pemeriksaan Amrozy yang tanpa didampingi
pengacara.
Tim investigasi menggeledah rumah Ustad Zakaria di Pondok Pesantren Al-Islam
yang terletak di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Jatim.

10 November 2002
Amrozy membeberkan lima orang yang menjadi tim inti peledakan. Ali Imron,
Ali Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy's. M. Gufron
dan Mubarroq adalah yang membantu mempersiapkan peledakan. Polisi memburu
Muhammad Gufron (kakak Amrozy), Ali Imron (adik Amrozy), dan Ari Fauzi
(saudara lain dari ibu kandung Amrozy).
Da'i Bachtiar mengatakan kelompok Hambali banyak menggunakan nama palsu,
sehingga di antara mereka seolah tidak saling mengenal.
Polda menunjuk Made Suryawan, S.H. untuk mendampingi Amrozy, tetapi Amrozy
hanya menggunakan hak untuk didampingi Suryawan selama sehari pada Sabtu
(9/11). * (sus/nik/Pusat Data BP) (Bali Post, Selasa, 12 Nopember 2002)
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a:  http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e:  http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------