[Nasional-m] Makan tomat dan minum kopi

Ambon nasional-m@polarhome.com
Fri, 29 Nov 2002 22:10:17 +0100


http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/30/ragam1.htm
Sabtu, 30 November 2002  Ragam

Vaksin Diare dari Tomat Buah

HAMPIR lima tahun Charles Arntzen, seorang ahli biologi dari Arizona State
University meneliti tomat buah. Ia membuat jus dingin dari tomat jenis itu
dan bukan dari tomat sayuran. Hasilnya ia meyakini tomat buah tersebut
mengandung atau membawa sebuah gen dari keturunan bakteri E.coli.

Menurutnya ada beberapa keturunan dari bakteri E.coli dapat menyebabkan
diare hebat yang bisa membawa sampai ke kematian. Namun dari hasil
penelitiannya itu menunjukkan bahwa seteguk jus tomat, meski bagaimanapun
protein yang dibuat dari gen E.coli dapat berfungsi sebagai vaksin. Sehingga
vaksinasi dari tomat buah merupakan dasar dari sistem imun untuk mengenali
dan melawan bakteri penyebab diare tersebut hingga mati.

Keuntungan

Untuk membuat vaksin biasa memerlukan biaya yang mahal terutama yang
diedarkan di negara yang buruk perekonomiannya, karena mereka membutuhkan
jumlah besar. Untuk itulah Arntzen dengan kawan-kawan mencari bahan lain
untuk membuat vaksin tersebut.

Ditelitilah sejumlah tanaman dan buah-buahan untuk menciptakan vaksin diare
sehingga nantinya setiap orang bisa membuatnya sendiri dengan mudah, seperti
yang sekarang dilakukan di Vietnam dan Bangladesh.

Penyakit diare telah membunuh lebih kurang dua juta orang di dunia setiap
tahunnya. Kebanyakan dari mereka yang terserang adalah anak-anak.

Arntzen memilih tomat buah karena mudah tumbuh dan mudah terjadi perubahan
genetik dibandingkan dengan tomat sayur. Cara pembuatannya juga mudah. Jika
menggunakan alat pemroses, hal tersebut masih tetap relatif murah. Atau bisa
hanya dengan memakannya langsung begitu saja sampai habis, walau mesti harus
hati-hati karena dapat menimbulkan bencana. Karena tiap satu tomat buah
mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Begitu pula variasi kadar proteinnya
juga macam-macam pada setiap tomat.

Dalam hal ini keseragaman dosis merupakan kunci utama untuk sebuah vaksin
yang efektif. Itulah sebabnya Arntzen akan membuat vaksin diare dari tomat
buah. Dalam waktu secepatnya, ia akan mencobakan jus tomatnya itu ke hewan
percobaan dan kepada manusia sebagai kelanjutannya.

Ahli biologi tersebut yakin akan temuannya itu yang akan bisa membuat dunia
menjadi tempat yang aman. Bahkan ia akan membuat vaksin kolera, hepatitis,
HPV (Human Papilloma Virus) dan campak yang semuanya dari bahan-bahan
tanaman atau buah-buahan yang dinamakan ''vaksi derivat tanaman''. Terutama
dari bahan tomat, nanas dan kentang.

Arntzen juga yakin dalam beberapa tahun yang tidak lama lagi, pembunuh utama
manusia yang ditakuti di planet ini akan hilang atau mundur tanpa
bekas.(Ita/time-35)

++++
http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/30/ragam2.htm

Sabtu, 30 November 2002  Ragam

Kopi Kurangi Risiko Diabetes

BERITA baik untuk para pecandu kopi. Minum secangkir opi di pagi hari
ternyata dapat membantu jutaan orang untuk lebih bersemangat beraktivitas.
Menurut bebrapa penelitian di Belanda minum beberapa cangkir kopi dalam
mengiringi kesibukan hari-hari seseorang, kemungkinan dapat mengurangi
risiko terserang diabetes.

Para peneliti menyatakan komponen pada kopi tampaknya dapat membantu
metabolisme gula di dalam tubuh. Dengan demikian dapat mengurangi risiko
terserang dibetes, yang sampai saat ini sudah menyerang sekitar kurang lebih
130 juta orang di dunia.

Penelitian ini merupakan studi pertama kali yang mendukung suatu ide bahwa
kopi sebenarnya dapat bermanfaat untuk 2 tipe penyakit diabetes. Apakah
sebagai penyaring, yakni jenis kopi cappuccino, latte atau espresso. Karena
semua jenis kopi tersebut mengandung mineral-mineral seperti magnesium,
potassium dan mikronutrien lain yang bermanfaat untuk kesehatan.

Namun para peneliti belum mengetahui sampai jauh kandungan kopi yang mana
yang dapat mempengaruhi proses metabolisme gula secara rinci dan bagaimana
cara kerjanya secara rinci dalam melawan diabetes.

Namun ketika para peneliti membandingkan para peminum kopi dengan risiko
menderita penyakit diabetes tipe 2, ditemukan makin banyak seseorang minum
kopi dapat menurunkan risiko terserang penyakit diabetes termasuk serangan
diabetes yang timbul pada saat penderita dewasa.

50 Persen

Seorang individu yang minum tujuh atau lebih cangkir kopi sehari, dapat
menurunkan risiko sebanyak 50% terhadap timbulnya penyakit diabetes. Jadi
beberapa cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko serangan terjadinya
diabetes bagi orang yang memiliki kecenderungan menderita diabetes.

Untuk sebagian besar orang tidaklah buruk untuk minum beberapa cangkir kopi
jika kondisi orang tersebut baik.

Namun berdasarkan penelitian tersebut, para peneliti juga menyatakan perlu
dikonfirmasikan lebih lanjut dengan melakukan penelitian lanjutan mengenai
risiko lain yang menyertai dari kopi. Yang berarti tidak harus seseorang
lantas minum kopi setiap hari dalam jumlah yang besar.

Di sisi lain beberapa penelitian menunjukkn minum kopi terlalu banyak juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko terjadinya
osteoporosis atau kerapuhan tulang pada sebagian orang.

Jadi hal ini merupakan pilihan pada masing-masing individu sendiri untuk
tetap meneruskan minum kopi atau tidak.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan kekurangan hormone
insulin, yang bekerja dalam proses metabolisme gula dalam tubuh atau
ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin sebagaimana mestinya.

Diabetes tipe 2 (muncul pada saat dewasa) merupakan diabetes yang paling
banyak jenisnya menyerang sebagian besar orang dewasa, karena kehilangan
sensitivitas tubuh terhadap hormone insulin.

Sedangkan penyakit diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes akibat dari
penderita tidak dapat memproduksi hormone insulin yang cukup untuk proses
metabolisme gula dalam tubuh. Sehingga membutuhkn suntikan hormone insulin
setiap harinya.

Beberapa orang penderita diabetes tipe 2 badannya bisa berubah menjadi
gemuk. Kelebihan berat badan adalah hal yang biasa dan gejala yang tampak
lebih banyak, sehingga faktor risiko terhadap terjadinya penyakit diabetes
tidak dapat dihindarkan.

Diduga akan ada sebanyak 220 juta orang penderita diabetes pada tahun 2010
nanti. Namun diharapkan ramalan tersebut meleset, tentunya jika setiap orang
dapat menjaga kesehatan tubuhnya sejak dini, terutama dalam pengaturan pola
makan yang baik.(Ita/time-35)