[Nasional-m] Gubsu Khawatir Insiden Binjai Disusupi Oknum-Oknum Kelompok Komunis

Ambon nasional-m@polarhome.com
Wed Oct 2 23:24:05 2002


Sinar Indonesia Baru
Oct. 2, 2002

Upacara Peringatan Mengenang Trragedi Nasional di Bandar Betsy
Gubsu Khawatir Insiden Binjai Disusupi Oknum-Oknum Kelompok Komunis


Medan (SIB)
Gubsu HT Rizal Nurdin mengatakan, ada sekelompok orang yang ingin merongrong
dan mengubah ideologi Pancasila dengan dasar negara yang lain. Bahkan ada
juga yang ingin menggantinya secara frontal.
"Itu jelas ada", kata Gubsu, Selasa (1/10) kepada wartawan usai mengikuti
upacara Peringatan Mengenang Tragedi Nasional Akibat Pengkhianatan Terhadap
Pancasila di Sumut yang dipusatkan di Kompleks Tugu Pahlawan Nasional Letda
Sujono PTPN III Bandar Betsy, Simalungun.
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober yang sejak tahun 2002 telah berganti nama
menjadi Peringatan Mengenang Tragedi Nasional Akibat Pengkhianatan
Pancasila, menurut Gubsu sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Memperingati Tragedi Nasional Akibat Pengkhianatan Terhadap Pancasila
sangat relevan guna meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis.
Sebab, setiap saat ada saja sekelompok tertentu yang ingin merubah Pancasila
itu sebagai ideologi negara," ujarnya.
Masuknya budaya luar ke Indonesia, memang bisa membahayakan perilaku
generasi muda. Ini termasuk ancaman dari luar terhadap generasi muda.
Sedangkan ancaman dari dalam negeri sendiri, seperti diketahui sesungguhnya
banyak, kata Gubsu tanpa memperinci hal dimaksud.
Khusus menjawab pertanyaan wartawan tentang Insiden Binjai, Minggu lalu,
Gubsu HT Rizal Nurdin mengatakan, tidak tertutup kemungkinan bahwa kasus itu
telah disusupi pihak ketiga yang ingin mengacaukan daerah ini.
Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan daerah konflik Aceh, Binjai
Langkat memang sudah diyakini dimasuki oleh pihak separatis GAM (Gerakan
Aceh Merdeka).
Ketika ditanya, apakah kemungkinan peristiwa Binjai telah menjurus G-30-S
PKI, Gubsu HT Rizal Nurdin menampik. "Kita belum punya bukti yang cukup
untuk itu. Tapi bisa saja kita mengkhawatirkan bahwa peristiwa berdarah yang
mengakibatkan anggota Brimob Polri, TNI-AD dari Linud-100/PS dan warga sipil
yang tewas serta puluhan luka-luka telah disusupi oleh oknum-oknum dari
kelompok komunis. Kita telah curigai memang itu telah disusupi", jelas
Gubsu.
Dalam peristiwa Binjai itu, kata Gubsu, berdasarkan laporan-laporan yang
diterimanya ada seorang anggota prajurit yang tidak aktif dari Arhanud yang
tewas dibunuh. Korban ini, katanya, bekerja di kediaman Komandan Batalyon
Arhanud, hal ini sekarang disinyalir dimanfaatkan sekelompok tertentu guna
mengacaukan situasi di sana.
Gubsu juga menegaskan, bahwa dalam peristiwa berdarah di Binjai Minggu lalu,
ada jelas-jelas pihak lain yang ingin "mendompleng" dalam peristiwa itu
untuk membuat situasi semakin kacau.
Akibat bentrokan berdarah Polri-TNI AD tersebut, pihak luar sudah banyak
yang menyoroti daerah ini dengan memanfaatkan pers tertentu. Seperti CNN,
kata Gubsu, sudah mengekspose kasus itu ke negara-negara lain di luar
negeri. Pers tersebut katanya, dengan memanfaatkan foto-foto peristiwa
kebakaran/penyerangan Polres Langkat dan Markas Brimob telah membuat daerah
ini di mata dunia luar tidak aman. Ini jelas, akan membuat para investor
takut dan merasa tak aman untuk menanamkan modalnya di Sumut.
Sementara itu, acara yang sama juga berlangsung di Kantor Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan yang diikuti seluruh PNS yang
ada di jajaran itu. Upacara dipimpin Asisten Administrasi dan Umum Drs
Panusunan Pasaribu.(A12/a)