[Nasional-m] [Nasional] Dibantah, Pemerintah Lamban Tangani TKI

nasional-m@polarhome.com nasional-m@polarhome.com
Tue Sep 3 20:24:36 2002


-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
STOP Exodus TKI !!  STOP Exodus bangsa kita  !!   STOP Exodus TKI !!
-----------------------------------------------------------------------
Dibantah, Pemerintah Lamban Tangani TKI
Mega tak Perlu ke Nunukan

Jakarta (Bali Post, Rabu, 04 September 2002) -
Kecaman banyak pihak seputar lambannya pemerintah menangani masalah tenaga
kerja Indonesia (TKI), dibantah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat (Menko Kesra) Jusuf Kalla. Menurut Kalla, jika dibandingkan dengan
pemerintah Filipina, Indonesia jauh lebih dulu menyikapi permasalahan
pemulangan tenaga kerja dari Malaysia ini. Usai diterima Wapres Hamzah Haz
di Istana Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/9) kemarin, Kalla mengatakan,
pembicaraan seputar masalah TKI ini sudah dilakukan Presiden Megawati
Soekarnoputri dengan PM Malaysia Mahathir Mohammad pada 19 Agustus di Bali.
Sementara pembicaraan Presiden Filipina Arroyo dengan Mahathir Mohammad baru
dilaksanakan 31 Agustus 2002. Bahkan, kata Kalla, jauh sebelumnya pemerintah
sudah mengutus Menkeh dan HAM Yusril Ihza Mahendra ke Malaysia untuk
menyelesaikan masalah TKI ini. ''Jadi saya pikir, pemerintah kita jauh lebih
dulu menangani masalah TKI ini,'' jelasnya.

Ketika ditanyakan seputar adanya korban jiwa akibat kelaparan hebat di
Nunukan, Kalla membantah tegas. Menurutnya, stok beras di Nunukan cukup
untuk dua bulan ke depan. ''Jadi, per hari cukup delapan ton. Depsos
(Departemen Sosial) masih punya stok 350 ton,'' jelasnya.

Menanggapi dua versi jumlah korban meninggal dunia, Kalla mengatakan, 29
orang meninggal dunia saat penumpukan massa dari Malaysia sejak satu
setengah bulan silam. Sementara data 68 orang meningal seperti dilaporkan
beberapa lembaga swadaya masyarakat merupakan total angka sejak enam bulan
lalu. Kalla juga menambahkan, persediaan obat-obatan di Nunukan juga
mencukupi. Bahkan, Selasa pekan lalu telah diberangkatkan satu kapal rumah
sakit yang menyamai rumah sakit tingkat kabupaten. Pemerintah juga menambah
jumlah dokter. Sejak dua bulan lalu, jumlah dokter di Nunukan menjadi 30
orang.

PDI-P Membantah
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Pramono Anung Wibowo juga
membantah bahwa Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDI-P
lamban dalam menangani masalah TKI. ''Anggapan masyarakat bahwa Mbak Mega
tidak sungguh-sungguh memberi perhatian, sama sekali tidak benar,'' tegas
Pramono sambil menambahkan, Megawati memang tipe pemimpin yang tidak banyak
bicara dan memilih bekerja keras tanpa disorot oleh masyarakat. Mengenai
perlu tidaknya Megawati mengunjungi para TKI di Nunukan, dijelaskan Pramono,
hal itu bukan merupakan masalah serius. ''Yang serius adalah bagaimana
koordinasi pemerintah sendiri supaya bisa mengatasi permasalahan TKI
tersebut,'' katanya.

Wakil Sekjen DPP PDI-P yang lain, Mangara Siahaan menambahkan, Wapres dan
sejumlah menteri telah merencanakan untuk datang ke Nunukan, maka sudah
tidak penting lagi kehadiran Presiden, karena sudah dapat diwakili oleh
kehadiran Hamzah. ''Jadi Presiden tidak perlu ke Nunukan. Ini pembagian
tugas antara Presiden dan Wapres,'' tegas Mangara. Sementara itu, Fraksi
PDI-P DPR akan mengutus dua anggotanya untuk mengevaluasi hasil kerja
pemerintah terkait dengan penanganan masalah TKI di Nunukan. Dua anggota
Komisi VII DPR yang membidangi ketenagakerjaan, Ketut Bagiada dan Peni
Suparto, akan mengunjungi Nunukan untuk melihat secara langsung upaya yang
telah dilakukan pemerintah.

Saat ini jangan lagi berbicara soal TKI, kata Bagiada, tetapi mereka
merupakan pengungsi yang harus segera dipulangkan ke daerah asalnya. ''Kita
harapkan mereka kembali dulu ke kampung halamannya untuk mengurus berbagai
persyaratan yang diperlukan, sebelum kembali lagi ke Malaysia,'' kata
Bagiada. (010/kmb5)


-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://redhat.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-f:http://redhat.polarhome.com/mailman/listinfo/nasional-f
------------------Mailing List Nasional----------------------