[Nusantara] Babat : Tanggapan thd KKG --> KKG: MEMBANGUN ..
Gigih Nusantara
gigihnusantaraid@yahoo.com
Mon Aug 26 11:16:51 2002
"babat" <bgongso@yahoo.com>
24 Aug 2002 14:22:32 -0700 (PDT)
Tanggapan thd KKG --> KKG: MEMBANGUN ..
Ucapan2 KKG ini menarik - one of a kind - atau 'cina
edan' beneran :)
Tetapi tetap saja mengganjal, pemikiran2nya terlalu
ideologis dan tidak
praktis sama sekali.
1. Mengenai IMF
Mengatakan bahwa 'Mafia Ekonom Orba' (=presumably
Wijoyo gang? :) gagal
negosiasi dengan IMF itu suatu kebenaran - nyatanya
perjanjian kita
dengan IMF sekarang menjadi perjanjian yg paling
restriktif (kecuali
terhadap rejim2 yg benar2 ambrol di Afrika :). Tetapi
pertanyaan yg
sangat keras terdengar adalah : Mengapa sampai
demikian? Apakah benar
bahwa jawabannya adalah "karena IMF menjadi pendorong
globalisasi tanpa
batas ..." dan bla bla lainnya yang panjang lebar ini
(kayaknya semua
orang berlomba2 pidato ngablak model BK lagi nih :)?
Lebih mendidik dan jelas adalah melihat sejarah dari
perjanjian
kerjasama Indonesia dengan IMF ini (yg KKG sendiri
sebagai negosiator
paling tidak separoh dari masa nya!). Perjanjian ini
diawali dengan
kekacauan besar waktu HMS memaksa teken Januari 1998.
Pada saat
negosiasi belum final, karena alasan2 politis (dan
klenik? ttg tgl dan
tempat penanda tanganan ? memang dukun sudah manjur
dari dulu :).
OK, wrong first step. Kelanjutannya ? Negosiator IMF
kita demikian
amburadul, either tidak mempunyai kekuasaan cukup,
tidak memiliki
konsep yg jelas. Sehingga alur perjanjian di dominasi
oleh pihak IMF
terus (bagi manajemen barat, semua negosiasi harus
ketat, dan slack
dalam negosiasi adalah cacat --> bagi negosiator indo
nya tampaknya ada
kesan 'ngalah sama juragan' yg sangat aneh !)
Harus diakui memang bahwa 'resep' yg dibawa IMF ngawur
- karena
terutama sangat generik. Ini karena berbagai sebab,
kurangnya ahli
Indonesia di IMF sendiri, negosiator2 mereka yg muda
dan jumawa, skala
krisis saat itu, dan Indonesia bisa dikatakan tidak
diprioritaskan..
Jelas bahwa untuk hal2 ini kita 'berhak' untuk
mengata2in IMF tidak
becus. Tetapi masalah yg paling mendasar adalah
karena tim negosiator
kita yg selalu 'under powered'. Contoh nyata adalah
Thailand, yg
menghadapi masalah2 yg sama dengan tim IMF yg hampir
sama. Apa yg
merka lakukan? Secara proaktif memaksakan negosiasi
dilakukan di
Washington, dan bertindak keras dalam negosiasi.
Rapat2 menjadi keras
dan kasar. Hal yg sama dengan negosiator Korea
Selatan.
Dan itulah yg seharusnya terjadi, karena yg menjadi
taruhan adalah
nasib bangsa mereka. Apa yg terjadi dengan negosiasi2
Indonesia?
Selama pemerintahan habibi memang tidak bisa
diharapkan apa2 - oke lah
karena 'tokoh2 orba' ..
Selama pemerintahan GD ?
Apakah selalu 'semuanya terlambat' ? Ini tone yg
dibawakan KKG sejak
dia menjadi eksekutif. Semuanya terlambat, aku tidak
bisa apa2 lagi,
bahkan GD pun tidak bisa .. Jika eksekutifnya sendiri
berpendapat
demikian .. lalu apa lagi yg bisa diharapkan oleh
rakyat non-eksekutif
?
IMF kemudian berkembang menjadi sangat mencurigai
pemerintahan
Indonesia - karena tingkah pemerintahan Indonesia
sendiri yg menjadi
tidak karuan, sampai akhirnya pendanaan yg sifatnya
confidence bulding
itu di tahan2 --> sehingga efek psikologis dari
'confidence
building'nya lenyap sama sekali. Kita memang perlu
menggebrak meja IMF,
dan memaksakan kehendak kita sendiri - in any case,
IMF berkewajiban
membantu negara Indonesia yg menjadi anggota. Tetapi
bukan dalam
posisi 'juragan membantu kawula'. Tentu saja pihak
Indonesia nya yg
harus mempunyai idea dulu ttg apa yg mau dilakukannya.
Even jika hal2
yg mau dilakukan itu tidak termasuk IMF (seperti
Malaysia misalnya).
Ini yg justru tidak ada - dan yg sangat mengejutkan -
juga tidak ada di
'jaman KKG'!!
Kesimpulannya : IMF adalah suatu organisasi hirarkis,
seluruh
pegawainya (termasuk negosiator yg ke Indonesia)
adalah pegawai suatu
organisasi yg bertanggung-jawab secara organisatoris
sendiri
keatasannya - dan tidak bisa diharapkan akan
'memikirkan Indonesia'
lebih dari pegawai bank memikirkan nasib nasabahnya.
Justru 'nasabah'
itu sendirilah yg harus punya idea dan memaksakannya
pada 'bank' itu.
Itulah yg terjadi pada kasus2 sukses IMF di Thailand
dan Korsel. Kedua
negara ini melunasi hutang IMF mereka, dan juga tidak
merasa
'berterima-kasih' berlebihan pada IMF - karena mereka
'menggunakan' IMF
sebagai salah satu prasarana negaranya untuk bangkit
dari krisis.
Bukan menghamba pada IMF sebagai dewa penyelamat, atau
mengutukinya
sebagai juragan kejam.
Indonesiapun harus demikian, no less. Tidak ada
bantuan yg model dewa2
- asal nurut pasti beres .. Yang ada adalah
kesempatan2 untuk
memperbaiki diri. Jika tidak mampu mengambil
kesempatan itu - ya
goblog lah kau.. karena ada pihak2 yg mampu (menkeu /
negosiator dari
Thailand dan Korsel itu contoh terakhirnya). Dan
tidak malah me-narik2
masalah melebar menjadi ideologi atau anti globalisasi
( --> disini
memang KKG jelas2 nyonto BK! )
Kesimpulannya: pendapat KKG ini salah, dan merupakan
escapism dari
pihak yg seharusnya bertanggung-jawab untuk negosiasi
dg IMF dan gagal.
Dengan pendapat bertentangan dg KKG ini, saya tidak
bermaksud
mengatakan bahwa IMF benar - dan kita 'harus nurut'
sama IMF. Sama
sekali tidak! Saat ini, hutang IMF yg ditujukan
semula untuk
membangkitkan kepercayaan luar terhadap sistem
keuangan dalam negeri
ini - jelas telah gagal! Jadi? harus dirombak total,
dan termasuk
dalam perombakan itu adalah (nantinya) me-maki2
negosiator IMF atas
hal2 yg menjadi tanggung jawab mereka - tetapi yg
paling terpenting
adalah sesuatu yg internal!! Apa yg mau dilakukan
oleh pemerintah
Indonesia ? Yang PALING BERKEPENTINGAN dalam
pembenahan krisis ini
(seharusnya) adalah pemerintahan Indonesia! Bukan IMF
bukan amerika,
bukan mao-tse-tung!!! Dan yg namanya pemerintah
Indonesia itu saat ini
ya Megawati dan KKG! Buat suatu konsep pembenahan!
Konsep ini bahkan
boleh saja tidak melibatkan IMF kalau perlu (contoh
Malaysia).
Pikirkan matang2 - sebar luaskan apa maunya (konsep
itu!) - bukan malah
mengkambing hitamkan IMF atau pihak2 lain. Kalau
memang 'ekonom orba'
mengganggu - yg tangkap mereka - atau gembosi
pengaruhnya. Kalau
'pejabat2 eselon 1 dan 2' mbalelo ya pecat mereka!
(KKG terkenal tidak
harmonis hubungannya dengan anak buahnya - yg
celakanya malah tidak
dipecat - tapi gembor2 minta tolong sama rakyat yg
tidak nyambung sama
sekali! ini pelajaran jaman GD :)
Jika organisasi tidak bisa memecat (atau menggeser
atau apa) anak buah
yg tidak sependapat, dan menjadikannya alasan untuk
ketidak mampuan
bertindak --> organisasi gagal!
(tentu saja - di Indonesia peran politik demikian
kuatnya - sehingga
megawati dan anak buahnya ke-jepit2 ---> then THINK!
Gunakan kemampuan
yg ada untuk menjadikan platform program - bukannya
menghujat ke
kambing hitam yg 'aman')
2. Soal nasionalisme. Soal ini sungguh beda dari soal
IMF di'pakai'
diatas. Tentu saja nasionalisme itu perlu, tidak ada
bangsa yg 'dipikir
kepentingannya' oleh bangsa lain. Tetapi karena yg
namanya 'bangsa'
itu plural - maka kata nasionalisme sering jadinya
malah partisan.
Kata2 KKG soal nasionalisme ini kebanyakan secara
normatif oke. Tetapi
yg masalah terbesar adalah karena tidak nyambung sama
masalah IMF itu,
dan lagi berbau sloganistis! Exactly seperti
disebutnya sendiri -
masalah bung Karno dulu adalah sloganistis, ideologis
tidak praktis.
Tetapi, bung Karno adalah manusia dari jamannya, pada
jaman2 itu,
semasa perang dingin dan 60an , memang seluruh dunia
sangat ideologis.
Tidak lagi kini.
Even China - kalao KKG mau, bisa ditiru. Termasuk
kebijakan industrial
nya!
Yang terjelek dari semuanya ini - dan tampaknya
dilakukan KKG kini -
adalah menggunakan isu2 ini untuk sekedar slogan2
'cheerleading' -
gembar-gembor cari pembenaran doang - (atau even worse
: untuk kampanye
partai! yang notabene berarti bohong!). Maka
'nasionalisme' jadi sama
artinya seperti 'agama' atau 'suku' dan idea2 pemecah
bangsa lainnya.
Yang parah dari KKG - gembar-gembor begini ini -
adalah karena saat ini
dialah 'pemain utama' Indonesia! Kalau anggota
kesebelasan nusantara
mulai gembar-gembor cari kambing hitam dan pembelaan
diri (ditambah
penimbunan kekayaan pribadi atau partai sekalian!)
---> ya bubar negara
ini!!
Kurasa, jauh lebih educating - daripada me-maki2 IMF
dijadikan topik
utama - adalah me-maki2 organisasi negara sendiri yg
tidak becus -
compromising dengan penjahat (seperti terhadap
sutiyoso) dan korup!
Bagaimana?
very concerned Indonesian,
bb
=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com