[Nusantara] Re: Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Mon Aug 26 11:19:41 2002


"sidikpamungkas" <sidikpamungkas@yahoo.com>
25 Aug 2002 16:16:01 -0000 
 Re: Omelan Seorang Pemimpi - Augustusan 
         
Woalah kawan2, apa sudah ndenger reaksi meneer Haz Hiz
Huz? Kasus PT 
QSAR jangan semua dilimpahkan pada pengelola
perusahaan tersebut, 
sudah seharusnya perusahaan itu dibantu. Nah ... lepas
dari soal 
seneng apa tidak, namun apa iya sih bisnis dibidang
agrikultur atau 
peternakan atau pengembangan budi daya tambak ...
benar2 bisa 
menghasilkan keuntungan seperti yang dikatakan oleh
PT. QSAR? Menurut 
pengetahuanku yang bebal ini, sangat mustahil bisnis
dibidang bidang 
tadi bisa menghasilkan keuntungan diatas 90 prosen per
tahun  (kan 
yang diterima investor kl. 60 an prosen setahun atau
kl. 5 prosen 
perbulan, sedang kl. 30-40 prosen diambil oleh PT.
QSAR, sesuai 
proposal PT tersebut) secara kontinu, hehehe bisnis
tersebut banyak 
kendalanya ... cuaca, hama, penyalit, pencurian ...
belum lagi 
kesalahan teknis dalam pemeliharaannya (yang bisa
mengurangi kualitas 
atau kuantitas hasil panen .. seperti kesalahan
perawatan ... 
keterlambatan pemupukan dlsb dlsb), walau kurang tepat
namun kita 
bisa membaca dari pengalaman petani2 tradisonil kita,
yang walau 
secara teknis kalah dengan PT. QSAR namun secara
keuletan dan 
pengalaman petani2 tradisionil kita jauh lebih menang,
nasib mereka 
jatuh bangun  ... kalau harga lagi bagus dan panen
baik ya mumbul, 
namun kalau harga bagus namun panen ambruk ya hehehehe
cukup buat 
makan, panen bagus namun harga ambruk hehehehe gigit
jari buat 
sarapan, yang paling cilakak panen ambruk harga jatuh 
.. woalah 
modar tenan ... puso pak ... puso ..... Lha puso-nya
petani 
tradisionil kita yang nanggung bank2 (negara) ... lha
puso-nya PT. 
QSAR yang nanggung investor2 kecil yang notabene
mayoritas masyarakat 
menengah bawah (yang lagi ngap2an ketimpa beban
ekonomi ... dan 
pingin 'harta karun' buat menutup kebutuhan hidup)

Meneer Haz harusnya melihat sisi 'iming2 dan janji' PT
QSAR, karena 
dari situ bisa terbaca (bukan liwat wangsit atau
pangsit) bagaimana 
etika usaha  PT. tadi (hehehe apa itu kang mBat ponzi?
pangsit? 
pengsui?), apa bener2 mau menyebarkan qurnia Allah
atau cuma mau 
menilep qurnia yang berupa setoran para investor.
Muhun bapak Haz 
jangan terlampau cepat bereaksi, saya lihat akhir2 ini
bapak suka 
ngablak melebihi bawel2nya nenek2, muhun gelar doktor
bapak dipakai 
untuk menimbang dengan cermat, pikir dulu baru bicara
... jangan 
nyamber dulu mikirnya belakangan. Namun pak ..
ngomong2 Tedi Setiadi 
itu siapa ya?  Apa bapak pernah kenalan (dulu lho ..
dulu waktu masih 
mundar mandir ke Kalimantan Barat ngurus HPH), trus
bang Mustafa 
Kamal?

Soal bagi hasil  ... soal syariah .. memang belum
tentu sama lho, 
namun jujur bicara di proposal sang bekisar .. jelas2
nyebut 
syariah .. nah ini kan merugikan Islam  ... gila bener
.. dagang apa 
saja dewasa ini (entah ekonomi .. entah politik ..
entah 
penertiban .. entah apa saja) semua kok latah
dijajakan dengan 
kemasan Islam, kasian deh agamaku .. kok banyak pihak
suka menjadikan 
bungkus kemasan melulu, kualat deh yang getol
memakainya. 

Soal ini mengingatkan saya pada mas Petruk (yang
sering ngider 
jualan  mie thek thek) yang getol nanya saya soal
penambahan delapan 
kata piagam Jakarta di pasal 29 UUD .. saat sidang
tahunan MPR 
beberapa minggu lalu. Waktu kujawab, sebaiknya pasal
29 UUD biar saja 
tetap seperti aslinya, eh mas Petruk sewot dan
menganggap saya 
munafiq, dia mencecar ku untuk memberi penjelasan
kenapa aku bersikap 
seperti itu. Rak .. syariah Islam itu mutlak untuk
ummat Islam, 
merupakan perintah Allah yang wajib kita laksanakan
dan taati. Nah .. 
nah ingat kasus PT. QSAR (bekisar?) aku jadi ketawa
...  rak ide atau 
tujuan dan aturan dasarnya sungguh sangat baik,
memperbaiki ekonomi 
kerakyatan melalui agro bisnis (yang merupakan tulang
punggung negara 
dalam kurun waktu yang lama) .. bener2 suatu usaha
yang mulia .. 
namun hehehe  cilakak-nya sang pengelola (meneer Ramli
van ngAraby) 
kok mirip petualang dari Bronk .. karena sang investor
bukan 
penyelenggara perusahaan maka tidak bisa ikutan
langsung dalam 
mengelola atau mengawasi langsung usaha tadi, ..
akibatnya ribuan 
orang jadi sengsara hanya demi meneer Ramli (yang
beberapa bulan lalu 
memarkir 7 mobil mewah dirumahnya, ada BMW .. Land
Cruiser .. Mercy 
dlsb dlsb). Rupanya betapa bagusnya suatu ide ..
aturan .. cita2 .. 
tujuan, namun kalau sipengelola (yang kebetulan pegang
kuasa ) ndak 
bener ... ya  masyarakat bakal menderita. Lhah ... apa
hubungannya 
dengan pasal 29 UUD? Hehehe kita saat ini rak menganut
sistem 
perwakilan .. paternalis .. pangreh praja (bukan
pamong praja) .. 
piramidal (kecil diatas .. besar dibawah - dalam soal
jumlah jiwa 
lho, kalau dalam soal pendapatan dan sabetan ...
hehehe ya embuh), 
lha apa jaminannya nanti ndak dibikin mubat mabit oleh
beliau2 (yang 
merupakan perwakilan kita .. bapak2/ibu2 kita ..
pangreh2 kita .. 
para penghuni puncak piramid) demi untuk kesenangan
dan kamukten 
bliow2. Syariah Islam sangat baik, kita (ummat Islam)
wajib mentaati 
dan melaksanakan ... namun mengingat harus ada yang
diatas .. yang 
(merasa) lebih punya hak untuk menjabarkan ..
menentukan 
implementasinya  ... memasyarakatkan .. menyeragamkan
(hehehe mashab 
mana yang mau dipakai?), dan mengingat saat ini para
elite dinegara 
kita mutunya ndak kalah dengan Ramli van ngAraby, maka
saya kuatir 
nantinya malahan jadi bahan gelutan .. dan tekan
menekan .. kibul 
mengibul .. saling mencari pembenaran yang buntutnya
bikin gegeran 
negara. Jadi bukan 'song' nya yang saya ragukan, namun

(para) 'singer'nya yang sangat suangat saya kuatirkan
bikin fals  ... 
bikin ancur iramanya, lagu yang sangat bagus bisa jadi
bahan 
tertawaan akibat sang penyanyi asal ngablak demi
honor, rak agama ku 
yang ku agungkan .. imagenya jadi ancur lebur. Mending
saya ber 
prinsip biarlah syariah kulaksanakan secara pribadi
(semampu ku) dan 
kupertanggung jawabkan nanti di akherat, karena disana
lah satu2 nya 
tempat dimana kita bisa menemukan kebenaran sejati
.... bukan 
pembenaran pribadi yang semu.

Lho .. lho ... kok sampai ngerembet kesono sih? 
Sekarang kembali 
masalah PT. QSAR ... gimana solusinya? Apa ndak ada
tindakan 
preventip sebelum bekisar2 lain rontok dan Ramli2 lain
pada ngabur? 
Gimana kakang2 ku .. rekan2 ku ... kawan2 ku, ada
usulan?

SP
----


=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com