[Nusantara] UT Kelas Ekonomi #32: Merdeka, Pak?

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Mon Aug 26 11:38:03 2002


"Alliq Mc Gellnow" <alliq.geo@yahoo.com>
26 Aug 2002 00:03:12 -0700 (PDT) 
 UT Kelas Ekonomi #32: Merdeka, Pak? 
         
 UNIVERSITAS TERBUKA KELAS EKONOMI #32: Merdeka, Pak?

"Pak, kenapa sih kita musti merdeka?"

Anak saya yang baru kelas 5 SD pernah bertanya
demikian kepada saya. Waktu itu saya menjawab
sekenanya, "Ya biar kamu bisa sekolah!" Tampaknya
jawaban saya tidak memuaskan anak saya. Matanya yang
mungil masih terlihat menerawang di kejauhan. Entah
terbang kemana lagi pikirannya saat itu.

Biar bisa sekolah? Pertanyaan ini menggelayuti benak
saya selama beberapa hari ini. Waktu itu saya tidak
berpikir lebih jauh lagi dengan jawaban yang saya
berikan kepada anak saya. Namun entah kenapa,
akhir-akhir saya jadi merasa 'terganggu' dengan
jawaban itu. 

Biar bisa sekolah?

"Ya, iyalah dik! Udah bener jawaban sampiyan itu! Kita
ini merdeka biar bisa sekolah, minterin diri kita
masing-masing, anak-anak kita, keluarga kita, atau
bahasa UUD-nya, melalui kemerdekaan ini kita berusaha
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kita!" Demikian
ujar-ujar dari cak Markum kepada saya di kelas UT pagi
itu.

"Iya, mas! Aku juga dah tau kalo soal itu! Tapi yang
mengganggu pikiranku, kalo sudah bisa sekolah, terus
jadi pada pinter dan cerdas, kok jadinya masih seperti
ini?"

"Hehehehe ... sampiyan ini nariknya kejauhan, dik! Wis
tah, ndak usah dipikir jauh-jauh sampe kesana!
Sampiyan lakoni aja urip sampiyan! Wong urip itu ya
memang begitu itu!"

Jalani hidup apa adanya?

*****

Dulu sekali, ibu saya sering berujar-ujar tentang
keutamaan orang menjalani hidup secara apa adanya.
Waktu itu saya memahaminya agar saya tidak menuntut
atau meminta yang macem-macem kepada orang tua saya.
Saya mungkin termasuk yang lumayan beruntung, sebab
masih berkesempatan untuk mengenyam pendidikan,
walaupun kondisi perekonomian orang tua saya
sebenarnya boleh dikata pas-pasan. Tidak hanya saya
saja, banyak diantara kita disini mungkin berangkat
dari keluarga yang sederhana. Dan 'sejarah hidup'
demikian terkadang menjadi suatu kebanggaan
tersendiri, yang selalu kita ulang-ulang ceritanya
kepada anak-anak kita. Kita berusaha menanamkan
nilai-nilai kesederhanaan kepada mereka.

Tapi hidup memang tidak sederhana. Setidaknya tidak
sesederhana yang dulu pernah saya bayangkan.
Kemudahan-kemudahan yang dulu saya bayangkan bakal
kita nikmati ternyata belum pernah terwujud.
Kadang-kadang saya kasihan dengan ayah saya yang
selalu tertawa kecil setiap kali menyaksikan
berita-berita di televisi. Saya menangkap nada getir
dalam tawa beliau. Ada kekecewaan yang mendalam di
sela-sela kerut-kerut di dahi beliau ...

Sebagai dosen, saya merasa bersalah karena ikut
menciptakan manusia-manusia cerdas secara intelektual,
tapi lupa mengisi kecerdasan intelektual tadi dengan
nilai-nilai. Saya telah melewatkan banyak hal selama
ini. Saya hanya berpikir sedemikian rupa agar mereka
dapat 'survive' dalam memperoleh ilmu sebagai bekal
hidup. Itu saja. Titik!

Hidup memang tidak sederhana. Ya begitu itu, memang
tidak sederhana.

Demikian pikiran menghibur yang selalu menjadi jalan
keluar kebuntuan pikiran saya. Terlalu banyak hal yang
tidak terjangkau akal pikiran saya, sehingga selalu
saja saya mencari jalan pintas dengan mengemukakan
ujar-ujar orang tua saya itu.

Ya, jalani saja hidupmu apa adanya!

*****

"Dik, sampiyan kerja saja yang bener, ndak usah
neko-neko! Yang laen-laen itu dah ada yang ngurus dan
mikirin!"

Iya, cak! Saya juga sudah mencoba menjalani hidup ini
apa adanya - ndak neko-neko! Dan saya akan mencoba
untuk mengajarkan hal itu kepada anak-anak saya kelak,
agar mampu menjalani hidup mereka secara apa adanya,
cak! Biar bisa sekolah yang pinter, dan bisa mbantu
mbayar utang negara yang nol-nya sudah berderet kayak
kereta api itu. Terserah gimana caranya, yang penting
tidak neko-neko!

Anakku, maaf yah, bapak mau ngomong apa adanya dan
cobalah untuk menerima apa adanya ... kita memang
belum merdeka!



Salam,
Alliq - Lulusan UT kelas Ekonomi jurusan pasca sarjana
Serpong-Kota


=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com