[Nusantara] Harry Roesli - Asal Usul - Tommy dan Kemerdekaan - Kompas, Agustus 2002

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Mon Aug 26 11:38:33 2002


 "Ubes Hartoni Ing. 01" <hubes@vozp.cz>
Harry Roesli - Asal Usul - Tommy dan Kemerdekaan -
Kompas, Agustus 2002 
 26 Aug 2002 09:15:05 +0200 
         
 ASAL USUL

Tommy dan Kemerdekaan 

Harry Roesli hroesli@bdg.centrin.net.id

SAYA salah satu dari jutaan orang yang kurang
bersimpati pada Tommy Soeharto. Tetapi, ketika
mendengar berita bahwa dia akan dipindahkan ke
Nusakambangan, ada terbersit sedikit rasa prihatin
buat dia. Tetapi, ya, sudah saya tidak berselera untuk
melanjutkan rasa kasihan saya kepada dia ini hingga
berlarut-larut. Semoga saja dia tabah menghadapi
cobaan ini! 

Sebenarnya ada gosip yang mengatakan kenapa Tommy
tidak jadi dipindahkan ke LP Sukamiskin di Bandung.
Katanya, LP tadi tidaklah cocok buat Tommy. Kalau,
toh, Tommy mau dipindahkan ke LP Sukamiskin,
maka-menurut Remi-LP Sukamiskin tadi haruslah berganti
nama menjadi LP Sukakaya, baru itu klop buat Tommy
yang sepertinya masih tetap kaya! 

Tentu saja secara pribadi saya tak kenal Tommy, dan
sebaliknya pasti Tommy tidak kenal saya. Memang nenek
kami sama, yaitu nenek-nenek, tetapi fisik kami sangat
berbeda. Tommy itu rupawan sedangkan saya rusakwan.
Tommy itu usahawan sedangkan saya usaha terus seumur
hidup. Tommy itu atletis sedangkan saya gemuktis.
Tommy banyak digila-gilai wanita sedangkan saya banyak
diteriaki wanita, "Gila... gila... gila...!" 

Pendek kata Tommy belum pernah bertemu saya dan tentu
otomatis saya juga belum pernah bertemu Tommy.
Artinya, kendati fisik kita sama-sama manusia yang
banyak kelemahannya, Tommy bukan teman saya dan saya
bukan teman Tommy. Jadi siapa, sih, teman-teman Tommy
itu? 

***

SAYA yakin sebagai "gula" di zaman Orde Baru, pasti
banyak "semut" di sekitar Tommy. Tetapi, sekarang
"semut-semut" itu ke mana? Mungkin masih ada yang
setia pada Tommy, tetapi pasti ada juga yang
berfilosofi tebu, yaitu habis manis sepah dibuang!
Contohnya seperti seorang pengusaha kaya yang saya
kenal dan tahu persis pernah menjilat Tommy, tetapi
dia bilang, "Tommy itu orangnya kacau, pantaslah dia
dihukum 15 tahun di Nusakambangan!" 

Padahal, pada zaman Orde Baru, di depan hidung saya
dia berkata, "Tommy itu orangnya hebat, pantaslah
kalau dia itu kaya raya!" 

Dan, Anda tahu? Orang ini sekarang menjadi anggota
MPR! Sudah barang tentu orang ini tergabung di fraksi
utusan munafik! Dan, bisa jadi fraksi ini kalau
dihitung-hitung cukupan besar dan signifikan
(sebenarnya saya tidak tahu arti kata signifikan,
tetapi terasa gagah saja kedengarannya). Atau mungkin
golongan mereka inilah yang kaprah disebut golongan
munafik dengan paradigma baru (paradigma juga saya
tidak tahu artinya, tetapi terasa lebih akademis
kedengarannya). Tepatnya, orang-orang ini sedang sibuk
membidani partai baru, yaitu partai Chiclet, di mana
chiclet dan tebu itu sebenarnya setali tiga uang! 

Saya benar-benar penasaran, bagaimana orang-orang dari
fraksi utusan munafik ini memaknai arti dari hari
kemerdekaan. Mungkin makna kemerdekaan buat the
munafikers ini ialah merdeka sepenuhnya untuk
menentukan kapan harus meninggalkan "gula" dan merdeka
merapat ke "gula" lain yang lebih manis! Malah arti
merdeka bagi the trully munafikers ini ialah ketika
Tommy tidak menyeret-nyeret namanya di pengadilan!
Maka berteriaklah mereka, "Merdeka (gua)!!!" 

***

TIDAK jauh dari the munafik, kemerdekaan bagi
orang-orang partai tertentu adalah merdeka dari bentuk
maaf-maafan. Maksudnya, mereka merasa tidak perlu
untuk meminta maaf kepada rakyat ketika melanggar
janji saat kampanye dulu. Menjual nama wong cilik itu
strategis! Berdusta pada wong cilik, mereka anggap
wong cilik itu nasibnya memang harus didustai! 

Memang jadi wong cilik itu susah, kalau dulu untuk
sesuatu hal Bung Karno melegitimasi dirinya menjadi
penyambung lidah rakyat, maka idiom ini pun diteruskan
oleh orang-orang partai tadi bahwa mereka penyambung
lidah wong cilik! 

Nah, karena lidah-lidah wong cilik ini sudah
disambung-sambung oleh kaum elitis partai tadi, maka
para wong cilik akhirnya tidak punya lidah lagi. Dan,
karena lidahnya disambung jadi satu maka pasti
suaranya hanya bias satu suara saja. 

Begitulah mungkin orang-orang partai ini memaknai
kemerdekaan, yaitu mereka merdeka menyambung-nyambung
lidah rakyat, kendati hasil dari sambungan lidah
rakyat tadi tidak lagi nyambung dengan rakyat!! 

***

TENTU saja gaya sambung-menyambung lidah rakyat
menjadi satu itu sudah tidak kondusif bagi psikososial
maupun tensi moral bangsa saat ini. Makanya jangan
disalahkan bila seorang peneliti mengungkapkan hasil
penelitiannya bahwa di sebuah kota pelajar dan kota
budaya, ternyata mahasiswinya 62 persen sudah tidak
perawan. Maka bergeserlah pepatah "Tak ada gading yang
tak retak" menjadi "Tak ada gadis yang tak retak".
Atau "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari"
menjadi "Guru hanya bisa berdiri, murid main ecstasy".
Atau "Air susu dibalas air tuba" menjadi "Air yoghurt
dibalas air tubanya yoghurt". 

Pemaknaan kemerdekaan pun jatuh seperti nasibnya
kacang panjang. Maksudnya, kacang panjang kita potong
pendek-pendek, tetap saja namanya kacang panjang. Maka
kata panjang dari selembar kacang panjang kehilangan
maknanya yang hakiki. 

Sebenarnya kalau dipikir, makna kemerdekaan adalah
sebuah eksistensi dari kedaulatan. Tetapi, bagaimana
kedaulatan ini bisa eksis kalau pada Pembukaan UUD
1945 di situ tersurat sebuah kalimat dengan kata-kata,
"... dan mengantarkan rakyat sampai ke pintu gerbang
kemerdekaan!" 

Artinya, rakyat diantar cuma sampai ke depan pintu
gerbangnya kemerdekaan, tidak terus masuk ke dalam!!
Akhirnya, rakyat cuma bisa bergerombol kebingungan di
depan pintu gerbang kemerdekaan yang masih tertutup
rapat. Pertanyaannya, siapa, sih, yang sebenarnya
sanggup membuka pintu kemerdekaan tadi? 

Yang tahu jawabnya harap segera kirim ke alamat e-mail
www.kucarkacir.com. 

Tabik! * 



=====
Milis bermoderasi, berthema 'Mencoba Bicara Konstruktif Soal Indonesia', rangkuman posting terpilih untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia Baru, Damai, dan Sejahtera. http://nusantara2000.freewebsitehosting.com/index.html
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Finance - Get real-time stock quotes
http://finance.yahoo.com