[Nusantara] Doktor dari Malaysia Diduga Terlibat Bom Bali
reijkman
reijkman@excite.com
Wed Nov 13 11:24:06 2002
--EXCITEBOUNDARY_000__5f55b6d19d8cc1a1da3648e01dfb632d
Content-Type: text/plain; charset="us-ascii"
Content-Transfer-Encoding: 7bit
Doktor dari Malaysia Diduga Terlibat Bom Bali
DENPASAR - Bom yang meledak di Legian, Bali diduga dirakit oleh tiga orang. Selain Amrozy yang sudah ditangkap dan menjadi tersangka, dua orang lainnya adalah Imam Samudra, dan seorang lagi bergelar doktor dari Johor, Malaysia.
Sumber Pembaruan di Mabes Polri, Senin (11/11) mengatakan bahwa Imam Samudra adalah seorang insinyur. Selain diduga terkait dengan sejumlah peledakan di Jakarta, dia dikenal ahli dalam perakit bom, dan pernah belajar di Afghanistan. Pihak tim investigasi Bom di Bali menduga kuat dia ikut merakit yang meledak di Bali.
Seorang lagi adalah warga negara asing, tetapi dia belum dikenal baik oleh Amrozy. Sekarang pihak kepolisian memburu keduanya. Namun sejauh ini masih berusaha untuk menelusuri identitas dan keberadaan keduanya.
Menurut sumber itu, Amrozy, yang di kalangan organisasi Jemaah Islamiyah di Malaysia dikenal dengan panggilan Rozy, mengakui perakit bom ada tiga orang. Namun seorang yang bergelar doktor itu, tidak diketahui namanya. Imam Samudra, dalam pengakuan Rozy, menyebutkan bahwa orang itu adalah kawannya dari Johor, Malaysia.
Pihak kepolisian menduga orang tersebut adalah anggota organisasi Jemaah Islamiyah di Malaysia, dan mengajar di sebuah universitas di negeri itu. Untuk pelacakan, pihak kepolisian Indonesia akan meminta Interpol Malaysia untuk menyelidikan hal itu dan menangkap yang bersangkutan.
Namun pihak juru bicara Tim Investigasi Mabes Polri, Brigjen Pol Drs Edward Aritonang, yang dihubungi Senin (11/11) mengatakan pihaknya masih mencari bukti kemungkinan terlibatnya orang asing. Keterangan Amrozy tentang hal itu masih terus dikembangkan. Yang pasti, kata dia, Amrozy mengakui bahwa perakit dari bom itu antara lain adalah Ir. Imam Samudra.
Amrozy sendiri, kata Aritonang, memberikan banyak informasi tentang peledakan bom di Bali. Namun mengenai lokasi pertemuan untuk merencanakan peledakan ini, dia belum mau menjelaskan secara rinci. Meskipun ada dugaan hal itu dilakukan di suatu tempat di Solo, Jawa Tengah, pihak penyidik masih mengumpulkan bukti untuk memastikannya.
"Informasi tersebut, kami sedang klarifikasi," kata Aritonang. Dan ditambahkan bahwa hal itu juga mengenai dugaan Abu Bakar Ba'asyir ikut terlibat dalam kasus peledakan di Bali.
Sumber di Polda Bali menyebutkan bahwa Amrozy bersama beberapa temannya, termasuk adiknya selama berada di Bali sebelum peledakkan di Legian. Mereka masuk Bali membawa bahan peledak ke Denpasar dari Surabaya pada tanggal 8 Oktober. Bahan peledak tersebut dibawa dengan dua kendaraan, satu di antaranya mobil Mitsubishi L-300 yang digunakan sebagai bom mobil.
Di Bali kegiatan merakit bom dilakukan di tiga tempat, satu di rumah sewaan di Jalan Gatot Subroto D-II, kemudian di sebuah losmen di Kota Denpasar, dan di satu tempat lagi yang tidak dikenal Amrozy. Kemungkinan di kawasan perumnas.
Tempat terakhir, menurut Amrozy, tidak dia kenal, karena pada waktu tengah malam, ketika dia datang bersama Imam Samudera. Amrozy juga belum bisa menjelaskan apakah perakitan di tiga tempat ini, menandakan sebagai tiga tempat yang diledakkan yaitu di Kafe Sari Club, Peddy's dan kawasan Renon. Tersangka hanya menyebutkan bahwa dia ikut merakit bom yang dibuat di kawasan rumah sewaan di Jalan Gatot Subroto.
Mengenai bom yang sudah dirakit itu yang diledakkan di tiga tempat, juga tidak diketahui dengan pasti siapa yang membawanya. Yang dia ketahui adalah tiga saudaranya, Muhammad Gufron, Ali Imron, dan Ali Fauzi yang sampai saat ini masih buron.
Periksa Ba'asyir
Dari Jakarta dilaporkan bahwa pihak kepolisian akan memeriksa pengasuh pondok pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir, berkaitan dengan pengakuan tersangka Amrozy. Kapolri, Jenderal Da'i Bachtiar, mengatakan, pemeriksaan itu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Ketua Majelis Mujahidin itu dengan Amrozy.
Ditemui sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (11/11) Kapolri tidak banyak berkomentar. Dia mengatakan bahwa sedikitnya tiga dari dua saudara Amrozy yang diduga terlibat kasus bom Bali diperkirakan masih di wilayah Jawa Timur. Mereka yang diburu polisi adalah Gufron (kakak kandung Amrozy), Ali Imron (adik kandung Amrozy), dan Mubaroq Ustadz di Ponpes Al Islam.
Dalam rapat kerja itu Kapolri mengemukakan bahwa kelompok Amrozy telah melakukan empat kali pertemuan di Solo, sebelum peledakan bom di Bali. Pertemuan itu terjadi pada awal September 2002. Dan disebutkan sejumlah nama yang datang dalam pertemuan. Berdasarkan analisis kepolisian, diduga ada sembilan orang yang terkait peledakan bom di Bali, di antaranya Imam Samudra.
Kapolri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan, bom di Bali adalah bom bobil yang diledakkanga dengan alat kendali mengunakan telepon genggam jenis Nokia 5510. Polisi juga menemukan barang bukti di antaranya sejumlah compact disk (CD) yang berisi data-data yang terkait dengan aktivitas Amrozy.
"Setelah kami tanyakan ke yang bersangkutan, dia tidak bisa mengelak lagi. Juga sudah kami cek ulang dengan informasi dari luar negeri, karena Amrozy sudah beberapa kali pergi ke Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Thailand," kata Kapolri.
Kapolri juga membantah bahwa penyidikan polisi berdasarkan informasi dari pihak luar. Hasil itu berdasarkan hasil di lapangan. Berdasarkan analisis itu, Kapolri mengungkapkan bahwa kelompok Amrozy ini membuat konsep "Nusantara". Jaringan mereka sampai ke Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Filipina, Sulawesi dan Sumatra.
Beberapa dari kelompok ini sudah dikejar aparat kepolisian, namun sebagian melarikan diri ke luar negeri. Tetapi ada juga yang masih bisa terpantau dan berada di dalam negeri.
_______________________________________________
Join Excite! - http://www.excite.com
The most personalized portal on the Web!
--EXCITEBOUNDARY_000__5f55b6d19d8cc1a1da3648e01dfb632d
Content-Type: text/html; charset="us-ascii"
Content-Transfer-Encoding: 7bit
<table cellpadding=10 cellspacing=0 border=0 width=100% bgcolor=white><tr height=200><td width=100%><font size=2 color=black>Doktor dari Malaysia Diduga Terlibat Bom Bali
<br />
<P>DENPASAR - Bom yang meledak di Legian, Bali diduga dirakit oleh tiga orang. Selain Amrozy yang sudah ditangkap dan menjadi tersangka, dua orang lainnya adalah Imam Samudra, dan seorang lagi bergelar doktor dari Johor, Malaysia.
<br />
<P>Sumber Pembaruan di Mabes Polri, Senin (11/11) mengatakan bahwa Imam Samudra adalah seorang insinyur. Selain diduga terkait dengan sejumlah peledakan di Jakarta, dia dikenal ahli dalam perakit bom, dan pernah belajar di Afghanistan. Pihak tim investigasi Bom di Bali menduga kuat dia ikut merakit yang meledak di Bali.
<br />
<P>Seorang lagi adalah warga negara asing, tetapi dia belum dikenal baik oleh Amrozy. Sekarang pihak kepolisian memburu keduanya. Namun sejauh ini masih berusaha untuk menelusuri identitas dan keberadaan keduanya.
<br />
<P>Menurut sumber itu, Amrozy, yang di kalangan organisasi Jemaah Islamiyah di Malaysia dikenal dengan panggilan Rozy, mengakui perakit bom ada tiga orang. Namun seorang yang bergelar doktor itu, tidak diketahui namanya. Imam Samudra, dalam pengakuan Rozy, menyebutkan bahwa orang itu adalah kawannya dari Johor, Malaysia.
<br />
<P>Pihak kepolisian menduga orang tersebut adalah anggota organisasi Jemaah Islamiyah di Malaysia, dan mengajar di sebuah universitas di negeri itu. Untuk pelacakan, pihak kepolisian Indonesia akan meminta Interpol Malaysia untuk menyelidikan hal itu dan menangkap yang bersangkutan.
<br />
<P>Namun pihak juru bicara Tim Investigasi Mabes Polri, Brigjen Pol Drs Edward Aritonang, yang dihubungi Senin (11/11) mengatakan pihaknya masih mencari bukti kemungkinan terlibatnya orang asing. Keterangan Amrozy tentang hal itu masih terus dikembangkan. Yang pasti, kata dia, Amrozy mengakui bahwa perakit dari bom itu antara lain adalah Ir. Imam Samudra.
<br />
<P>Amrozy sendiri, kata Aritonang, memberikan banyak informasi tentang peledakan bom di Bali. Namun mengenai lokasi pertemuan untuk merencanakan peledakan ini, dia belum mau menjelaskan secara rinci. Meskipun ada dugaan hal itu dilakukan di suatu tempat di Solo, Jawa Tengah, pihak penyidik masih mengumpulkan bukti untuk memastikannya.
<br />
<P>"Informasi tersebut, kami sedang klarifikasi," kata Aritonang. Dan ditambahkan bahwa hal itu juga mengenai dugaan Abu Bakar Ba'asyir ikut terlibat dalam kasus peledakan di Bali.
<br />
<P>Sumber di Polda Bali menyebutkan bahwa Amrozy bersama beberapa temannya, termasuk adiknya selama berada di Bali sebelum peledakkan di Legian. Mereka masuk Bali membawa bahan peledak ke Denpasar dari Surabaya pada tanggal 8 Oktober. Bahan peledak tersebut dibawa dengan dua kendaraan, satu di antaranya mobil Mitsubishi L-300 yang digunakan sebagai bom mobil.
<br />
<P>Di Bali kegiatan merakit bom dilakukan di tiga tempat, satu di rumah sewaan di Jalan Gatot Subroto D-II, kemudian di sebuah losmen di Kota Denpasar, dan di satu tempat lagi yang tidak dikenal Amrozy. Kemungkinan di kawasan perumnas.
<br />
<P>Tempat terakhir, menurut Amrozy, tidak dia kenal, karena pada waktu tengah malam, ketika dia datang bersama Imam Samudera. Amrozy juga belum bisa menjelaskan apakah perakitan di tiga tempat ini, menandakan sebagai tiga tempat yang diledakkan yaitu di Kafe Sari Club, Peddy's dan kawasan Renon. Tersangka hanya menyebutkan bahwa dia ikut merakit bom yang dibuat di kawasan rumah sewaan di Jalan Gatot Subroto.
<br />
<P>Mengenai bom yang sudah dirakit itu yang diledakkan di tiga tempat, juga tidak diketahui dengan pasti siapa yang membawanya. Yang dia ketahui adalah tiga saudaranya, Muhammad Gufron, Ali Imron, dan Ali Fauzi yang sampai saat ini masih buron.
<br />
<P>Periksa Ba'asyir
<br />
<P>Dari Jakarta dilaporkan bahwa pihak kepolisian akan memeriksa pengasuh pondok pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir, berkaitan dengan pengakuan tersangka Amrozy. Kapolri, Jenderal Da'i Bachtiar, mengatakan, pemeriksaan itu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Ketua Majelis Mujahidin itu dengan Amrozy.
<br />
<P>Ditemui sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (11/11) Kapolri tidak banyak berkomentar. Dia mengatakan bahwa sedikitnya tiga dari dua saudara Amrozy yang diduga terlibat kasus bom Bali diperkirakan masih di wilayah Jawa Timur. Mereka yang diburu polisi adalah Gufron (kakak kandung Amrozy), Ali Imron (adik kandung Amrozy), dan Mubaroq Ustadz di Ponpes Al Islam.
<br />
<P>Dalam rapat kerja itu Kapolri mengemukakan bahwa kelompok Amrozy telah melakukan empat kali pertemuan di Solo, sebelum peledakan bom di Bali. Pertemuan itu terjadi pada awal September 2002. Dan disebutkan sejumlah nama yang datang dalam pertemuan. Berdasarkan analisis kepolisian, diduga ada sembilan orang yang terkait peledakan bom di Bali, di antaranya Imam Samudra.
<br />
<P>Kapolri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan, bom di Bali adalah bom bobil yang diledakkanga dengan alat kendali mengunakan telepon genggam jenis Nokia 5510. Polisi juga menemukan barang bukti di antaranya sejumlah compact disk (CD) yang berisi data-data yang terkait dengan aktivitas Amrozy.
<br />
<P>"Setelah kami tanyakan ke yang bersangkutan, dia tidak bisa mengelak lagi. Juga sudah kami cek ulang dengan informasi dari luar negeri, karena Amrozy sudah beberapa kali pergi ke Singapura, Malaysia, bahkan sampai ke Thailand," kata Kapolri.
<br />
<P>Kapolri juga membantah bahwa penyidikan polisi berdasarkan informasi dari pihak luar. Hasil itu berdasarkan hasil di lapangan. Berdasarkan analisis itu, Kapolri mengungkapkan bahwa kelompok Amrozy ini membuat konsep "Nusantara". Jaringan mereka sampai ke Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Filipina, Sulawesi dan Sumatra.
<br />
<P>Beberapa dari kelompok ini sudah dikejar aparat kepolisian, namun sebagian melarikan diri ke luar negeri. Tetapi ada juga yang masih bisa terpantau dan berada di dalam negeri. <BR><BR></P><BR><BR><BR><BR><br></font></td></tr></table><p><hr><font size=2 face=geneva><b>Join Excite! - <a href=http://www.excite.com target=_blank>http://www.excite.com</a></b><br>The most personalized portal on the Web!</font>
--EXCITEBOUNDARY_000__5f55b6d19d8cc1a1da3648e01dfb632d--